Konten dari Pengguna

Berekspresi dalam Seni Rupa: Tahapan yang Perlu Diperhatikan

Kabar Harian
Menyajikan beragam informasi terbaru, terkini dan mengedukasi.
12 Oktober 2021 10:05 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi penciptaan seni rupa. Foto: Pexels
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi penciptaan seni rupa. Foto: Pexels
ADVERTISEMENT
Seni rupa merupakan hasil karya seni ciptaan manusia, baik berbentuk dua dimensi maupun tiga dimensi yang memiliki nilai keindahan dan terwujud dari unsur-unsur pembentuk yang dapat dinikmati dengan indra penglihatan dan peraba.
ADVERTISEMENT
Seni rupa dua dimensi adalah karya seni rupa yang terbentuk dari panjang dan lebar, seperti seni lukis, seni grafis, spanduk, poster, batik, dan mozaik.
Sementara seni rupa tiga dimensi adalah karya seni yang mempunyai tiga unsur, yaitu panjang, lebar, dan tinggi serta memiliki unsur ruang, bentuk, dan volume. Contoh dari seni rupa tiga dimensi adalah seni patung dan seni arsitektur.
Jelly Eko Purnomo dan Zefri Yandra dalam Buku Siswa Seni Budaya SMA/MA Kelas 10 menjelaskan bahwa seni rupa biasanya memanfaatkan elemen garis, bidang, warna, tekstur, dan volume.
Berekspresi dalam seni rupa berarti menuangkan isi hati dan pemikiran dengan memanfaatkan seluruh elemen tersebut. Kegiatan berekspresi dalam seni rupa biasanya berbentuk perbuatan-perbuatan fisik yang menuntut keterampilan-keterampilan tertentu.
ADVERTISEMENT

Berekspresi dalam Seni Rupa

Berkaitan dengan hal ini, berekspresi dalam seni rupa memiliki proses kreatif yang umumnya terdiri dari lima tahapan, yaitu mengamati, menanyakan, mencoba, menalar, dan menyajikan.
1. Tahap Mengamati
Dalam tahapan pertama dari proses kreatif ini, seorang individu melakukan pengamatan terhadap realitas internal kehidupannya.
Misalnya, memusatkan perhatian pada kehidupan rohani, cita-cita, emosi, nalar, intuisi, kepribadian, dan pengalaman kejiwaan lain yang sedang dialami.
2. Tahap Menanyakan
Dalam tahapan kedua, seorang individu perlu menanyakan kepada dirinya sendiri apa yang paling penting untuk diekspresikan lewat kegiatan penciptaan karya seni rupa.
Kemudian, tetapkanlah itu sebagai sumber inspirasi atau gagasan kreativitas.
3. Tahap Mencoba
Tahapan selanjutnya adalah mencoba, di mana seorang individu mereka-reka wujud visual gagasan tersebut dalam imajinasi, kemudian membuat sketsa atau desain alternatif bagaimana wujud karya seni rupa yang diinginkan.
Ilustrasi peralatan seni yang bisa digunakan untuk membuat sketsa atau desain alternatif dari karya seni yang ingin dibuat. Foto: Pexels
Secara umum, tidak ada batasan yang mengekang kebebasan kreatif dalam memilih gambaran wujud karya seni rupa yang diinginkan.
ADVERTISEMENT
Meskipun demikian, batasannya biasanya dalam pencapaian kepuasan berekspresi, sama dengan terealisasinya gagasan menjadi sebuah karya seni rupa.
4. Tahap Menalar
Dari sejumlah desain yang telah dibuat, lakukan analisis penalaran terhadap kekuatan dan kelemahan setiap desain tersebut. Seni Budaya SMA/MA/SMK/MAK Kelas XI Semester 1 oleh Sem Cornelyoes Bangun dkk., menjelaskan bahwa analisis dilakukan mulai dari aspek konseptual, visual, penggunaan media (bahan baku), hingga teknik berkarya yang sesuai.
Kemudian, tetapkan salah satu desain yang paling representatif. Setelah menetapkan desain tersebut, maka selanjutnya adalah proses pembuatan karya seni rupa dengan berekspresi sebebas mungkin dan percaya diri.
5. Tahap Menyajikan
Ilustrasi contoh karya seni lukis yang telah dibuat. Foto: Pexels
Tahap terakhir dari proses kreatif ini adalah menyajikan karya seni rupa yang telah dibuat. Karya seni yang telah dibuat bukan hanya mengandung nilai keindahan dan makna tersendiri, tapi juga berfungsi sebagai katarsis atau terapi bagi individu kreatif itu sendiri.
ADVERTISEMENT
(SFR)