Konten dari Pengguna

Cara Berlari yang Benar agar Terhindar dari Cedera

Kabar Harian
Menyajikan beragam informasi terbaru, terkini dan mengedukasi.
7 September 2021 13:40 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi berlari. Foto: iStock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi berlari. Foto: iStock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Selain menjadi gerakan dasar dalam kehidupan sehari-hari, lari merupakan salah satu cabang atletik yang selalu dilombakan dalam setiap event olahraga di skala regional, nasional, hingga internasional, baik itu berupa fun run atau yang lebih profesional seperti triathlon.
ADVERTISEMENT
Lari dapat didefinisikan sebagai gerak berpindah tempat atau memindahkan tubuh dari satu titik ke titik lainnya dengan cara melangkahkan kaki secara bergantian dengan relatif cepat.
Pada saat berlari, ada saatnya kedua kaki tidak bersentuhan dengan tanah. Dengan kata lain, pada saat lari akan ada waktu tertentu di mana kedua kaki melayang di udara.
Mengutip buku Atletik oleh Dr. Tatang Muhtar dan Riana Irawati, berdasarkan jaraknya, lari dikelompokkan menjadi tiga bagian, yaitu lari jarak pendek (sprint), lari jarak menengah, dan lari jarak jauh. Terdapat pula nomor lari yang lain, yakni lari estafet dan lari gawang.
Lari memang merupakan gerakan yang sering digunakan sehari-hari. Namun, lari tidaklah sesederhana itu. Olahraga ini memiliki tingkat cedera yang cukup tinggi.
ADVERTISEMENT
Karena itu, seorang pelari harus mengetahui dan memahami teknik lari yang tepat agar dapat dilakukan secara optimal dan meminimalisir kemungkinan terjadinya cedera.
Lantas, bagaimana cara berlari yang benar agar terhindar dari cedera? Berikut informasinya dikutip dari situs resmi Asosiasi Pelatih Kebugaran Indonesia.

Cara Berlari yang Benar

Ilustrasi lari. Foto: iStock
Teknik berlari yang benar perlu dibentuk melalui latihan rutin. Tujuannya untuk membentuk otot-otot maupun kekuatan bagian tubuh agar lebih terbiasa.
Beberapa komponen yang harus dilatih agar dapat berlari dengan optimal antara lain otot pinggang, otot perut, hingga kekuatan kaki dan lengan.
Cara berlari yang benar terbagi menjadi dua tahap, yaitu tahap topang dan tahap melayang.
1. Tahap Topang
Tahap topang terdiri dari topang depan dan tahap dorong. Tahapan ini bertujuan untuk mengecilkan hambatan ketika kaki menyentuh tanah serta memaksimalkan dorongan ke depan.
ADVERTISEMENT
Tahap topang dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
2. Tahap Melayang
Tahap melayang bertujuan untuk memaksimalkan dorongan ke depan serta untuk mempersiapkan penempatan kaki yang efektif saat menyentuh tanah. Tahap melayang dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
(ADS)