Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.1
Konten dari Pengguna
Cara Kerja Otot pada Tubuh Manusia
28 Oktober 2021 10:18 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Otot merupakan bagian tubuh manusia yang berfungsi sebagai alat penggerak. Tanpa otot, tulang dan sendi yang terdapat di dalam tubuh manusia tidak memiliki kekuatan untuk bergerak.
ADVERTISEMENT
Dikutip dalam buku Modul Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam SMP Kelas VIII karya Mafrur Udhif Nofaizzi (2020: 19), otot adalah jaringan yang dapat berkontraksi menjadi lebih pendek. Proses kontraksi ini mengakibatkan bagian-bagian tubuh manusia bergerak.
Otot disebut alat gerak aktif. Sebab, setiap gerakan yang dilakukan manusia, terjadi karena adanya kerja atau gerakan dari otot. Lantas, bagaimana cara kerja otot di dalam tubuh manusia? Agar lebih memahaminya, simak uraian penjelasannya berikut ini.
Cara Kerja Otot
Otot manusia bekerja dengan cara berkontraksi dan berelaksasi. Saat berkontraksi, otot akan memendek, mengeras, dan bagian tengahnya menggelembung.
Dalam posisi memendek, tulang yang dilekati oleh otot tersebut akan tertarik atau terangkat. Kontraksi satu macam otot hanya mampu untuk menggerakkan tulang ke satu arah tertentu.
ADVERTISEMENT
Agar tulang dapat kembali ke posisi semula, otot tersebut harus mengadakan relaksasi dan tulang harus ditarik ke posisi semula. Oleh sebab itu, harus ada otot lain yang berkontraksi, yang merupakan kebalikan dari kerja otot pertama.
Jadi, untuk menggerakkan tulang dari satu posisi ke posisi yang lain, kemudian kembali ke posisi semua, diperlukan paling sedikit dua macam otot dengan cara kerja yang berbeda.
Menurut buku Ilmu Pengetahuan Alam untuk SMP Kelas VIII oleh Marlupi, S.Pd dkk (2019: 39), berdasarkan cara kerjanya, otot dibedakan menjadi dua, yaitu otot antagonis dan otot sinergis.
Otot antagonis menyebabkan terjadinya gerak antagonis, yaitu gerak otot yang berlawanan arah. Jika otot pertama berkontraksi, otot yang kedua akan berelaksasi. Hal ini menyebabkan tulang tertarik/terangkat atau sebaliknya.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, otot sinergis menyebabkan terjadinya gerak sinergis, yaitu gerak otot yang arahnya bersamaan. Jadi, kedua otot mengalami kontraksi dan relaksasi secara bersamaan. Lebih jelasnya, simak uraian berikut ini.
1. Gerak Antagonis
Contoh gerak antagonis dapat ditunjukkan pada cara kerja otot bisep dan trisep pada lengan atas dan lengan bawah. Lalu, apa perbedaan keduanya?
Otot bisep adalah otot yang mempunyai dua tendon (dua ujung) yang melekat pada tulang dan terletak di lengan atas bagian depan. Sementara itu, otot trisep adalah otot yang mempunyai tiga tendon (tiga ujung) yang melekat pada tulang dan terletak di lengan atas bagian belakang.
Sebagai contoh, untuk mengangkat lengan bawah, otot bisep berkontraksi dan otot trisep berelaksasi, sedangkan untuk menurunkan lengan bawah, otot trisep berkontraksi dan otot bisep berelaksasi.
ADVERTISEMENT
Adapun macam-macam otot antagonis, yaitu:
2. Gerak Sinergis
Gerak sinergis terjadi apabila terdapat dua otot yang bergerak dengan arah yang sama. Gerak ini terjadi, karena kerja sama antara otot pronator teres dengan otot pronator kuadratus.
Contoh gerak sinergis, yaitu terjadi pada gerak tulang rusuk akibat kerja sama otot-otot antara tulang rusuk ketika manusia sedang bernapas.
(VIO)