Konten dari Pengguna

Cara Membuat Preparat Basah yang Benar

Kabar Harian
Menyajikan beragam informasi terbaru, terkini dan mengedukasi.
10 Oktober 2023 11:22 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi menggunakan mikroskop. Foto: Pexels
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi menggunakan mikroskop. Foto: Pexels
ADVERTISEMENT
Cara membuat preparat basah dapat dilakukan dengan menggunakan objek biologi yang dibuat secara langsung tanpa proses pengawetan. Biasanya, preparat basah hanya dapat digunakan untuk pengamatan sekali pakai.
ADVERTISEMENT
Mengutip buku Explore Ilmu Pengetahuan Alam untuk SMP/MTs Kelas VII oleh Sadiman, dkk., preparat merupakan objek yang diamati dengan mikroskop. Preparat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu preparat kering dan preparat basah.
Preparat kering atau disebut juga preparat awetan adalah preparat yang objeknya dicelupkan ke dalam nitrogen cair dan antara kaca objek dengan kaca penutupnya direkatkan oleh lapisan lilin. Karenanya, preparat kering dapat digunakan berkali-kali.
Sementara itu, preparat basah adalah preparat yang dibuat secara langsung dari objek hidup dan tidak diawetkan, sehingga hanya dapat digunakan satu kali pemakaian. Jadi, cara membuat preparat basah adalah sebagai berikut.

Cara Membuat Preparat Basah untuk Bahan Percobaan

Ilustrasi meneliti menggunakan preparat basah. Foto: Pexels
Mengutip buku IPA Terpadu VII B untuk Sekolah Menengah Pertama dan MTs oleh Agung Wijaya, dkk., berikut adalah bagaimana cara membuat preparat basah dengan benar yang bisa dilakukan:
ADVERTISEMENT

1. Menyiapkan Alat dan Bahan

Jika ingin membuat preparat basah, Anda memerlukan bahan dan alat bantu, seperti silet, kaca objek, kaca penutup, kapas, dan objek biologi yang akan diamati.
Objek yang digunakan untuk preparat basah harus objek hidup dan tidak diawetkan, misalnya bagian tumbuhan seperti daun, batang, atau akar.

2. Membuat Sayatan Preparat

Buat sayatan tipis dengan silet atau cutter. Foto: Unsplash/Jo Szczepanska
Setelah semua bahan dan alat sudah siap, buatlah sayatan setipis mungkin dengan menggunakan silet atau cutter yang tajam. Saat membuat sayatan, Anda harus memperhatikan arah sayatan yang benar.
Sayatan dilakukan dengan arah dari luar ke dalam (ke arah tubuh) dengan posisi agak jauh dari tubuh dan sejajar dengan mata.

3. Meletakkan Preparat

Letakkan hasil sayatan di tengah kaca objek. Kaca objek berfungsi untuk meletakkan benda yang akan diamati.
ADVERTISEMENT
Pada tahap ini, perhatikan posisi atau keadaan sayatan. Sayatan objek yang sudah Anda buat harus dalam keadaan rata.

4. Mulai Tetesi Preparat

Tetesi sayatan preparat yang sudah diletakkan di atas kaca objek. Foto: Unsplash/Fulvio Ciccolo
Tetesi sayatan preparat yang telah diletakkan di atas kaca objek dengan air menggunakan pipet. Jangan meneteskan air terlalu banyak, cukup satu tetes saja. Untuk itu, pastikan Anda memegang pipet dengan benar.

5. Menyerap Kelebihan Air

Setelah ditetesi air, tutuplah sayatan objek dengan kaca penutup. Kaca penutup berfungsi unuk menutup benda yang diletakkan pada kaca objek.
Caranya, siapkan kaca penutup dalam posisi berdiri dengan menahannya menggunakan pipet, sedangkan satu tangan yang lain memegang kapas untuk menyerap kelebihan tetesan air yang menutup sayatan.
Mengurangi kelebihan air dengan kapas ini bertujuan agar tidak terjadi gelembung air pada preparat.
ADVERTISEMENT

6. Menutup Preparat

Sambil tangan yang memegang kapas mengurangi tetesan air, perlahan-lahan letakkan kaca penutup sampai kaca tersebut menutupi sayatan objek yang sudah dibuat. Setelah tertutup, preparat sudah jadi dan siap diamati di bawah mikroskop.
Demikian penjelasan mengenai pengertian dan jenis-jenis preparat hingga cara membuat preparat basah yang bisa dipelajari.
(SFR)