Konten dari Pengguna

Cara Membuat Tabel Distribusi Frekuensi Data Berkelompok dan Rumusnya

Kabar Harian
Menyajikan beragam informasi terbaru, terkini dan mengedukasi.
2 Oktober 2023 14:04 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Matematika. Foto: kaprik/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Matematika. Foto: kaprik/Shutterstock
ADVERTISEMENT
Tabel distribusi frekuensi merupakan salah satu alternatif tabel yang paling banyak digunakan dalam ilmu statistika dan matematika. Jenis tabel ini menggambarkan susunan data yang diklasifikasikan berdasarkan kelas dan kategorinya.
ADVERTISEMENT
Ada beberapa lajur yang biasa dijumpai dalam tabel distribusi frekuensi. Mengutip buku Metode Statistika untuk Bisnis dan Ekonomi susunan Dergibson Siagian, dkk., lajur pertama mewakili variabel yang diobservasi, lajur kedua dan seterusnya menunjukkan frekuensi mutlak, frekuensi relatif, dan frekuensi kumulatif.
Terkadang, ditemukan pula lajur yang menjelaskan tentang nilai tengah dari kelas-kelas yang berbeda. Dalam ilmu statistika, nilai tengah tersebut dikenal sebagai median.
Dalam membuat tabel distribusi frekuensi, khususnya untuk data berkelompok, ada beberapa hal yang mesti diperhatikan. Apa saja? Simak langkah-langkahnya dalam artikel berikut.

Cara Membuat Tabel Distribusi Frekuensi Data Berkelompok

Ilustrasi Matematika. Foto: Hyejin Kang/Shutterstock
Tabel distribusi frekuensi kelompok dapat digunakan apabila ukuran data cukup besar. Untuk membuatnya, Anda perlu memerhatikan beberapa hal terlebih dahulu.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari buku Cerdas Belajar Matematika untuk Kelas XI SMA susunan Marthen Kanginan (2005), berikut tata cara membuat tabel distribusi frekuensi yang bisa Anda simak:

1. Menentukan jangkauan data (j)

Pada tahapan ini, datum terbesar dikurangi datum terkecil. Rumusnya adalah:

2. Menentukan banyak kelas interval (k)

Kelas interval adalah selang interval tertentu yang membagi data menjadi beberapa kelompok. Biasanya, jumlahnya terdiri dari 4-20 kelas. Untuk menentukan banyaknya kelas interval, Anda bisa menggunakan rumus berikut:
Dengan k adalah bilangan bulat dan n adalah ukuran data.

3. Menentukan panjang kelas interval (p)

Caranya yaitu nilai p harus disesuaikan dengan ketelitian data. Jika data teliti berbentuk satuan, maka nilai p juga harus satuan. Jika data teliti desimal, maka nilai p juga harus desimal.
Ilustrasi Matematika. Foto: Rawpixel.com/Shutterstock

4. Menentukan batas kelas interval (batas bawah dan atas)

ADVERTISEMENT
Batas bawah kelas pertama (a) diambil dari datum terkecil. Sedangkan batas atas kelas diambil dari kelipatan panjang kelas (b).

5. Menentukan batas bawah nyata dan batas bawah nyata

Batas bawah nyata disebut tepi bawah, sedangkan batas atas nyata disebut juga sebagai tepi atas. Berikut aturan perhitungannya:

6. Menentukan frekuensi dari setiap kelas interval dan titik tengah interval

Titik tengah atau nilai tengah disebut juga dengan istilah tanda kelas (class mark), yaitu nilai rataan antara batas bawah dan batas atas pada suatu kelas interval.
ADVERTISEMENT
Titik tengah dianggap sebagai wakil dari nilai-nilai datum pada suatu kelas interval. Rumusnya adalah sebagai berikut:
(MSD)