Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Cara Mengatasi Keputihan Vagina yang Jadi Masalah Setiap Perempuan
22 November 2021 17:37 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Bagaimana cara mengatasi keputihan? Sebelumnya, keputihan adalah kondisi ketika lendir atau cairan keluar dari vagina.
ADVERTISEMENT
Meski sering membuat beberapa perempuan merasa tidak nyaman, nyatanya keputihan merupakan salah satu cara alami dari tubuh untuk tetap menjaga kebersihan dan kelembapan daerah intim.
Namun, ketika keputihan terjadi begitu sering dan mengeluarkan bau yang tidak sedap, maka para perempuan perlu untuk berhati-hati. Oleh karena itu, keputihan dapat dibedakan menjadi dua macam, yakni keputihan normal dan abnormal.
Mengutip dari jurnal Keputihan pada Wanita karya Gusti Ayu Marhaeni, keputihan normal atau fisiologis terjadi sesuai dengan siklus reproduksi wanita atau sesuai dengan siklus tubuh wanita dengan jenis pengeluaran berwarna bening, tidak berlebihan tidak berbau dan tidak menimbulkan rasa gatal atau perih.
Sedangkan, keputihan abnormal atau patologis ditandai dengan jumlah pengeluaran yang banyak, berwarna putih seperti susu basi, kuning atau kehijauan, gatal, perih, dan disertai bau amis atau busuk.
ADVERTISEMENT
Keputihan juga bisa disebabkan oleh beberapa hal, yakni bakteri, jamur, dan juga parasit. Itulah yang menjadi sebab bahwa perempuan perlu menjaga kebersihan organ intim agar terhindar dari bakteri, jamur, dan lain sebagainya.
Cara Mengatasi Keputihan
Berdasarkan penjelasan di atas, keputihan bisa disebabkan oleh beberapa hal. Meski demikian, keputihan juga bisa disebabkan oleh faktor lainnya, seperti hamil, menstruasi , dan lain sebagainya.
Lantas, bagaimana cara mengatasi keputihan? Simak penjelasannya di bawah ini.
1. Menjaga kebersihan alat kelamin
Vagina merupakan alat kelamin yang memiliki risiko tertinggi tertular banyak bakteri atau jamur. Maka itu, ada baiknya menjaga alat kelamin dengan memastikan bagaimana cara membilas, sehingga tidak ada lagi kuman yang berada di sekitar vagina.
ADVERTISEMENT
2. Menjaga kebersihan pakaian dalam
Pakaian dalam yang tidak disetrika dapat menjadi alat perpindahan kuman dari udara ke dalam alat kelamin. Tidak hanya itu, kelembapan pakaian dalam pun perlu diperhatikan kembali.
Pasalnya pakaian dalam yang belum disetrika dan lembap bisa memicu munculnya bakteri dan jamur lebih banyak lagi.
3. Tidak bertukar handuk
Handuk merupakan media penyebaran bakteri, jamur, dan parasit. Handuk yang telah terkontaminasi bakteri , jamur, dan parasit apabila digunakan bisa menyebabkan kuman atau bakteri.
Kuman tersebut yang menyebabkan pengguna handuk bisa terinfeksi bakteri pada vaginanya.
4. Tidak memakai celana dalam yang ketat
Celana ketat dapat menyebabkan alat kelamin menjadi hangat dan lembab. Dengan alat kelamin yang lembap, hal tersebut bisa meningkatkan kolonisasi dari bakteri, jamur, dan parasit.
ADVERTISEMENT
5. Mencuci tangan sebelum membersihkan kelamin
Seperti yang telah disebutkan, kebersihan kelamin menjadi salah satu utama agar terhindar dari bakteri atau jamur. Itu sebabnya mencuci tangan sebelum membersihkan kelamin menjadi hal yang disarankan.
(JA)