Cara Menghilangkan Jerawat di Hidung yang Ampuh dan Efektif
Konten dari Pengguna
24 Desember 2021 13:07
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

Salah satu area wajah yang rentan tumbuh jerawat adalah hidung. Jerawat di hidung dapat berupa jerawat komedo, jerawat radang, dan jerawat batu. Lalu, bagaimana cara menghilangkan jerawat di hidung secara efektif?
Sebelum membahas cara menghilangkan jerawat di hidung, perlu diketahui terlebih dahulu apa itu jerawat dan penyebabnya.
Dikutip dari The Beauty is in You oleh Claudia Windasari Wijaya, jerawat didefinisikan sebagai suatu kondisi umum pada kulit yang timbul karena perpaduan minyak berlebih, kotoran, dan sel-sel kulit mati yang menyumbat pori-pori kulit.
Bakteri penyebab jerawat akan tumbuh dalam perpaduan tersebut dan berkembang biak. Jika tetap dibiarkan, pori-pori yang tersumbat akan membengkak dan mengeluarkan nanah.
Secara umum, jerawat di hidung muncul akibat penumpukan sel kulit mati dan penyumbatan pori-pori dari minyak berlebih. Selain itu, hidung juga termasuk dalam T-zone.
T-zone adalah area wajah yang lebih rentan terhadap jerawat, mulai dari dahi, hidung, hingga dagu. Area ini cenderung memproduksi lebih banyak minyak dibandingkan daerah wajah lainnya. Akibatnya, area hidung dan sekitarnya pun sering ditumbuhi jerawat.
Menurut beberapa penelitian, terdapat beberapa faktor lainnya yang menyebabkan munculnya jerawat di hidung, antara lain:
- Perubahan hormon
- Bakteri di pori-pori kulit
- Iritasi kulit
- Terlalu sering memakai produk kecantikan yang mengandung steroid
Untuk mengetahui cara mengatasi jerawat di hidung yang ampuh dan efektif, simak pembahasan berikut.
Cara Menghilangkan Jerawat di Hidung

Terdapat beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menghilangkan jerawat di hidung, antara lain:
- Pembersihan wajah dengan produk yang tepat, baik oleh sabun maupun susu pembersih dan toner yang tepat (tidak mengandung kadar minyak tinggi).
- Perbaikan kulit wajah dengan mengobati area berjerawat, biasanya dengan produk krim jerawat atau obat jerawat tertentu.
- Mengontrol makanan agar tidak mengandung minyak berlebih yang dapat memperparah jerawat di hidung.
- Menggunakan soft peeling dua hari sekali untuk mengangkat komedo dan mengempeskan jerawat.
- Menggunakan masker berbahan dasar rempah-rempah, seperti kunyit, sirih, dan tepung beras, selama satu minggu dua kali sehingga mengobati jerawat secara alami.
- Mengoleskan air perasan jeruk nipis pada jerawat di hidung satu minggu sekali, kemudian didiamkan setengah jam.
Penggunaan Obat Jerawat

Dikutip dari A-Z tentang Kosmetik oleh Dewi Muliyawan dan Neti Suriana, jerawat di hidung yang tidak kunjung sembuh dan terus tumbuh lagi, dapat ditangani dengan penggunaan obat jerawat.
Penggunaan obat jerawat umumnya bertujuan untuk menyembuhkan jerawat yang sudah terbentuk, mencegah munculnya jerawat baru, serta mengurangi bekas jerawat pada kulit wajah.
Obat jerawat yang bisa digunakan untuk mengatasi masalah jerawat di hidung biasanya mengandung beberapa jenis zat aktif tertentu sebagai bahan utama. Berikut jenis-jenis zat aktif yang biasanya ada dalam obat jerawat.
1. Triclosan
Triclosan berfungsi sebagai antijamur dan antibakteri. Mengoleskan obat jerawat yang mengandung triclosan akan membantu dalam mengurangi keberadaan bakteri penyebab jerawat di hidung.
2. Sulfur
Penggunaan sulfur pada obat jerawat akan mengurangi sumbatan sel kulit mati penyebab jerawat di wajah.
3. Benzoil Peroksida
Benzoil peroksida adalah antibakteri yang tidak termasuk dalam golongan antibiotik. Zat ini bisa digunakan untuk mengobati jerawat yang belum parah.
Benzoil peroksida juga bersifat mengelupas kulit sehingga bisa membuka pori-pori kulit yang tersumbat, juga menghilangkan komedo.
Obat jerawat yang mengandung benzoil peroksida dioleskan pada kulit yang bersih tidak lebih dari 2 kali sehari.
Biasanya, terapi jerawat ini dimulai dengan formulasi yang rendah, yaitu sekitar 2,5 persen. Selanjutnya, dosis bisa ditingkatkan menjadi 5 sampai 10 persen.
Begitu juga dengan frekuensi pemakaian. Pertama kali digunakan 2 hari sekali, lalu bisa ditingkatkan menjadi setiap hari sampai 2 kali sehari.
(SFR)
Sedang memuat...
S
Sedang memuat...
Sedang memuat...
S
Sedang memuat...
Sedang memuat...
S
Sedang memuat...
Sedang memuat...
S
Sedang memuat...
Sedang memuat...
S
Sedang memuat...