Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
Konten dari Pengguna
Cara Menghitung Current Ratio dan Contoh Soalnya
17 November 2021 9:36 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Mengetahui cara menghitung current ratio merupakan elemen utama dalam mengelola keuangan perusahaan. Current ratio adalah salah satu jenis rasio likuiditas yang menggambarkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban utang.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan buku Menyusun Laporan Keuangan untuk UKM dengan Microsoft Excel oleh Johan Arifin (2007: 96), current ratio atau rasio lancar adalah rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek atau utang, yang segera jatuh tempo pada saat akan ditagih secara keseluruhan.
Dengan kata lain, current ratio menghitung seberapa banyak aktiva lancar yang tersedia, untuk menutupi kewajiban jangka pendek yang segera jatuh tempo.
Rasio lancar dapat pula dikatakan sebagai bentuk untuk mengukur tingkat keamanan (margin of safety) suatu perusahaan. Sebelum mengukur current ratio, penting untuk mengetahui komponen-komponen yang termasuk di dalamnya.
Lantas, apa saja komponen yang menyusun cash ratio? Bagaimana cara menghitungnya? Agar lebih memahaminya, simak ulasan lengkap berikut ini.
Komponen Current Ratio
Komponen yang terdapat pada current ratio adalah aktiva lancar dan utang lancar. Aktiva lancar adalah harta perusahaan yang dapat dijadikan uang dalam waktu singkat.
ADVERTISEMENT
Dengan kata lain, aktiva lancar merupakan harta dari perusahaan yang dapat diuangkan dalam jangka pendek. Komponen aktiva lancar sendiri meliputi:
Sementara itu, utang lancar adalah kewajiban perusahaan membayar utang dalam jangka pendek, biasanya waktu jatuh temponya maksimal 1 tahun. Komponennya sendiri terdiri dari, yaitu:
Untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam membayar utangnya, simak cara menghitung current ratio berikut ini.
Cara Menghitung Current Ratio
Menurut Kasmir dalam buku Implementasi Pengukuran Cash Ratio, Debt to Eqity dan Return on Equity serta Pengaruhnya Terhadap Return karya Lailatus Saadah (2020: 34), rumus untuk mencari current ratio dapat digunakan sebagai berikut.
ADVERTISEMENT
Current Ratio = Aktiva Lancar / Utang Lancar
Dari hasil pengukuran current ratio, apabila rasio lancar rendah, dapat diartikan bahwa perusahaan kekurangan modal untuk membayar utang.
Namun, apabila hasil pengukuran rasio tinggi, belum tentu kondisi perusahaan sedang baik. Sebab, bisa saja perusahaan tidak mampu menggunakan kas perusahaan sebaik mungkin.
Soal Perhitungan Current Ratio
Supaya lebih memahami cara menghitung cash ratio, berikut contoh soal laporan keuangan perusahaan dan pembahasannya.
Dari data laporan keuangannya diketahui bahwa total aset lancar MYOR adalah sebesar Rp12.023.887.653.311, sedangkan utang lancarnya Rp4.936.738.438.746.
Adapun perhitungan current ratio-nya:
= Aktiva Lancar / Utang Lancar
= Rp12.023.887.653.311 / Rp4.936.738.438.746
= 2,44 kali
Dengan demikian, current ratio MYOR adalah sebesar 2,44 kali atau sama dengan 243,56%.
ADVERTISEMENT
Agar perusahaan bisa melihat angka rasio lancar dalam keadaan yang baik, maka perusahaan tersebut dapat membandingkannya dengan rasio lancar dari perusahaan yang sejenis yang masih dalam sektor yang sama.
Arti "sama" di sini ialah sama sektornya dan sama kondisi perusahaannya pula (tidak dalam keadaan bangkrut).
(VIO)