Konten dari Pengguna

Cara Menghitung Current Ratio dan Contoh Soalnya

Kabar Harian
Menyajikan beragam informasi terbaru, terkini dan mengedukasi.
17 November 2021 9:36 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi menghitung current ratio dalam laporan keuangan sebuah perusahaan. Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi menghitung current ratio dalam laporan keuangan sebuah perusahaan. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
Mengetahui cara menghitung current ratio merupakan elemen utama dalam mengelola keuangan perusahaan. Current ratio adalah salah satu jenis rasio likuiditas yang menggambarkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban utang.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan buku Menyusun Laporan Keuangan untuk UKM dengan Microsoft Excel oleh Johan Arifin (2007: 96), current ratio atau rasio lancar adalah rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek atau utang, yang segera jatuh tempo pada saat akan ditagih secara keseluruhan.
Dengan kata lain, current ratio menghitung seberapa banyak aktiva lancar yang tersedia, untuk menutupi kewajiban jangka pendek yang segera jatuh tempo.
Rasio lancar dapat pula dikatakan sebagai bentuk untuk mengukur tingkat keamanan (margin of safety) suatu perusahaan. Sebelum mengukur current ratio, penting untuk mengetahui komponen-komponen yang termasuk di dalamnya.
Lantas, apa saja komponen yang menyusun cash ratio? Bagaimana cara menghitungnya? Agar lebih memahaminya, simak ulasan lengkap berikut ini.
Current ratio dihitung dengan cara membagi aktiva lancar dan utang lancar. Foto: Pixabay

Komponen Current Ratio

Komponen yang terdapat pada current ratio adalah aktiva lancar dan utang lancar. Aktiva lancar adalah harta perusahaan yang dapat dijadikan uang dalam waktu singkat.
ADVERTISEMENT
Dengan kata lain, aktiva lancar merupakan harta dari perusahaan yang dapat diuangkan dalam jangka pendek. Komponen aktiva lancar sendiri meliputi:
Sementara itu, utang lancar adalah kewajiban perusahaan membayar utang dalam jangka pendek, biasanya waktu jatuh temponya maksimal 1 tahun. Komponennya sendiri terdiri dari, yaitu:
Untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam membayar utangnya, simak cara menghitung current ratio berikut ini.
Current ratio dapat mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar utang. Foto: Pixabay

Cara Menghitung Current Ratio

Menurut Kasmir dalam buku Implementasi Pengukuran Cash Ratio, Debt to Eqity dan Return on Equity serta Pengaruhnya Terhadap Return karya Lailatus Saadah (2020: 34), rumus untuk mencari current ratio dapat digunakan sebagai berikut.
ADVERTISEMENT
Current Ratio = Aktiva Lancar / Utang Lancar
Dari hasil pengukuran current ratio, apabila rasio lancar rendah, dapat diartikan bahwa perusahaan kekurangan modal untuk membayar utang.
Namun, apabila hasil pengukuran rasio tinggi, belum tentu kondisi perusahaan sedang baik. Sebab, bisa saja perusahaan tidak mampu menggunakan kas perusahaan sebaik mungkin.

Soal Perhitungan Current Ratio

Supaya lebih memahami cara menghitung cash ratio, berikut contoh soal laporan keuangan perusahaan dan pembahasannya.
Dari data laporan keuangannya diketahui bahwa total aset lancar MYOR adalah sebesar Rp12.023.887.653.311, sedangkan utang lancarnya Rp4.936.738.438.746.
Adapun perhitungan current ratio-nya:
= Aktiva Lancar / Utang Lancar
= Rp12.023.887.653.311 / Rp4.936.738.438.746
= 2,44 kali
Dengan demikian, current ratio MYOR adalah sebesar 2,44 kali atau sama dengan 243,56%.
ADVERTISEMENT
Agar perusahaan bisa melihat angka rasio lancar dalam keadaan yang baik, maka perusahaan tersebut dapat membandingkannya dengan rasio lancar dari perusahaan yang sejenis yang masih dalam sektor yang sama.
Arti "sama" di sini ialah sama sektornya dan sama kondisi perusahaannya pula (tidak dalam keadaan bangkrut).
(VIO)