Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
Konten dari Pengguna
Cara Menghitung ROE dan Contoh Soalnya
17 November 2021 14:39 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Cara menghitung ROE (Return on Equity) penting untuk dipahami bagi seseorang yang mengelola laporan keuangan perusahaan. Perhitungan ROE ini, biasanya digunakan untuk mengetahui rasio profitabilitas perusahaan.
ADVERTISEMENT
Sederhananya, ROE adalah rasio yang menggambarkan bagaimana modal perusahaan yang diputar dalam kegiatan bisnis, sehingga dapat menghasilkan keuntungan bagi perusahaan.
Berdasarkan buku Cara Simple Analisis Fundamental karangan Zakku Fahma, S.E (2021: 12), ROE memiliki tiga indikator keuangan utama yang memengaruhinya.
Indikator ini dinilai berguna untuk menghindari kesimpulan yang menyesatkan dalam hasil analisis keuntungan perusahan. Adapun indikatornya, yaitu:
Agar lebih memahami konsep perhitungan ROE, berikut rumus ROE dan contoh soalnya. Selengkapnya ada di bawah ini.
Rumus Perhitungan ROE
Mengutip dalam buku Cara Cerdas Menilai Kinerja Perusahaan berbasis Komputer (Aspek Finansial dan Non Finansial oleh Johar Arifin (2007: 63), rumus untuk mendapatkan ROE adalah sebagai berikut:
ADVERTISEMENT
ROE = Laba Bersih / Modal
Agar lebih memahami konsep perhitungan ROE, simak contoh soalnya berikut ini.
Bila merujuk pada rumus perhitungan ROE, hasilnya adalah sebagai berikut:
ROE = Rp 2.000.000,00 / Rp 10.000.000,00 = 20 %
Dapat ditarik kesimpulan, bahwa usaha pebisnis ini mampu menghasilkan ROE sebesar 20%.
Rumus perhitungan ROE di atas dapat digunakan, apabila modal yang dimiliki perusahaan tidak mengalami perubahan. Selain itu, biasanya modal perusahaan yang baik akan selalu mengalami kenaikan.
Meskipun tidak menjadi sebuah keharusan bila perusahaan yang baik, pasti akan ada kenaikan pada modal tiap tahun, karena adanya laba ditahan (laba yang tidak dibagikan kepada pemilik perusahaan) dari perusahaan . Sebagai solusinya, terdapat perubahan rumus ROE, yaitu:
ADVERTISEMENT
ROE = Laba bersih / Rata-Rata Modal
Penggunaan rumus dengan rata-rata ini dimaksudkan, dengan adanya tambahan modal yang masuk ke perusahaan, belum tentu langsung berdampak pada pendapatan tahun terakhir, sehingga modal tahun sebelumnya dapat ditambahkan dengan modal tahun sekarang.
Begini contoh konsep perhitungan ROE dengan menggunakan rata-rata modal.
ROE = Rp 2.200.000, 00 / (Rp 10.000.000, 00 + Rp 15.000.000,00) = 17.6%
Rasio profitabilitas yang diwakili oleh ROE ini, jika menunjukkan nilai yang semakin besar, mengindikasikan bahwa perusahaan semakin mampu dalam mendapatkan keuntungan.
ADVERTISEMENT
Dengan kata lain, perusahaan dengan ROE yang besar, artinya perusahaan tersebut mampu melakukan efisiensi, sehingga keuntungan yang didapatkan menjadi lebih tinggi.
ROE adalah salah satu rasio paling penting dalam menganalisis sebuah perusahaan. Oleh sebab itu, penting untuk para investor agar mengetahuinya secara detail dan berhati-hati, sekaligus mengenalnya lebih jauh.
(VIO)