Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Konten dari Pengguna
Cara Menghormati dan Mematuhi Orang Tua saat Masih Hidup Menurut Ajaran Islam
7 Januari 2022 15:57 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Sebagai seorang anak , pasti pernah terlintas dalam benak tentang bagaimana cara menghormati dan mematuhi orang tua saat masih hidup. Berbuat baik kepada orang tua, yaitu ibu dan ayah adalah akhlak yang sangat mulia.
ADVERTISEMENT
Allah SWT mewajibkan kepada setiap manusia untuk berbuat baik kepada orang tua. Bahkan, tingkat keutamaan berbuat baik kepada orang tua amatlah tinggi, sehingga di dalam Alquran tercantum perintah menyembah Allah yang diirngi dengan perintah berbuat baik kepada orang tua. Dalam lafaz QS. Al Isra ayat 23 disebutkan sebagai berikut:
Artinya: "Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia." (QS: Al-Isra ayat 23-24).
Rasulullah SAW pun menerangkan dalam haditsnya tentang keutamaan berbuat baik kepada orang tua. Haditsnya berbunyi: “Berbuat baik kepada orang tua lebih utama dibandingkan dengan sholat, sedekah, puasa, haji, umroh, dan jihad di jalan Allah.
ADVERTISEMENT
Hadits di atas menunjukkan betapa utamanya kedudukan seseorang yang berbuat baik kepada orang tuanya. Walaupun ia telah mengerjakan salat, sedekah, puasa, haji, umrad, dan jihad fi sabilillah.
Jika ia tidak berbakti atau durhaka kepada orang tuanya, ibadahnya tidak dapat menolongnya di akhirat nanti, karena ia telah melakukan dosa besar.
Cara Menghormati dan Mematuhi Orang Tua
Lantas, seperti apa cara menghormati dan mematuhi orang tua saat masih hidup menurut ajaran Islam ? Merujuk pada buku Pendidikan Agama Islam Akidah Akhlak Madrasah Tsanawiyah oleh Drs. H. Masan AF, M.Pd (2015: 76), berikut cara-caranya.
1. Bersikap rendah hati dengan bertutur kata yang baik
Berbicaralah kepada orang tua dengan kata-kata yang baik dan penuh sopan santun. Terkadang, gejolak emosi kerap membuat seseorang berkata kasar, bahkan melakukan hal yang mungkin tidak disukai orangtua. Setelah hal ini terjadi, yang tersisa hanyalah penyesalan.
ADVERTISEMENT
2. Selalu berbuat baik dan memprioritaskan orang tua
Usahakan agar mendahulukan kepentingan orangtua, dibandingkan kepentingan diri sendiri. Perlu diingat, bahwa menghormati dan mengutamakan kedua orang tua merupakan sumber berkah dan ridho dari Allah SWT.
3. Membantu mewujudkan mimpi orang tua
Hakikatnya, seorang anak harus memahami bahwa orang tua sudah mengasuh dan membesarkannya tanpa lelah, termasuk mendukung hal-hal yang terbaik untuk sang anak.
Oleh sebab itu, berusahalah membahagiakan hati orang tua dan beri dukungan untuk mencapai impian mereka yang sempat tertunda di masa lalu.
4. Melaksanakan segala perintah orang tua
Selama orang tua memberikan perintah yang tidak bertentangan dengan aturan Allah SWT, wajib hukumnya untuk mengikuti dan mematuhinya. Sebagaimana berbakti kepada kedua orang tua sangat berpengaruh dalam kunci kesuksesan anak-anaknya.
ADVERTISEMENT
Rasulullah SAW bersabda: "Doa orangtua untuk anaknya sama seperti doa nabi terhadap umatnya." - (HR. Ad Dailami).
5. Merawat orang tua yang sudah memasuki usia senja
Sebenarnya, amalan yang lebih agung, yakni senantiasa memuliakan orang tua dan menyayanginya hingga akhir hayat. Meski sudah berkeluarga, anak tetap wajib berbakti kepada orang tuanya dengan merawat mereka yang sudah memasuki usia senja.
Sebuah hadits juga menyebutkan: "Sungguh hina, sungguh hina, kemudian sungguh hina orang yang mendapatkan salah seorang atau kedua orangtuanya lanjut usia di sisinya (semasa hidupnya). Namun ia (orangtuanya) tidak memasukkannya ke surga.” - (HR: Ahmad).
(VIO)