Cara Menjaga Kelestarian Lahan Potensial dengan Metode Vegetatif dan Mekanik

Kabar Harian
Menyajikan beragam informasi terbaru, terkini dan mengedukasi.
Konten dari Pengguna
7 Desember 2021 13:46 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Cara menjaga kelestarian lahan potensial. Foto: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Cara menjaga kelestarian lahan potensial. Foto: Unsplash
ADVERTISEMENT
Cara menjaga kelestarian lahan potensial perlu untuk terus ditingkatkan untuk bisa menjaga kualitas dari lahan tersebut.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, lahan potensial adalah sebidang tanah yang dapat dikelola oleh manusia sehingga memberikan hasil yang tinggi dengan biaya pengelolaan minim.
Lebih lanjut, mengutip dari laman Balai Besar Penelitian Padi Balitbangtan Kementerian Pertanian, lahan potensial adalah lahan yang masalahnya paling sedikit, terutama karena lapisan pirit (FeS) berada pada kedalaman lebih dari 50 cm.
Berbeda dengan lahan kritis, lahan potensial termasuk ke dalam lahan yang bisa dimanfaatkan dengan baik dalam seluruh sektor, seperti di daerah pantai, pegunungan, dan juga dataran rendah.
Hal ini dikutip dari buku Mega Bank SBMPTN Soshum 2019 yang diterbitkan oleh The King Eduka, lahan potensial lebih dimanfaatkan.
Salah satu contohnya di daerah pantai, lahan potensial dimanfaatkan untuk digunakan sebagai tambak usaha udang dan juga bandeng. Sedangkan di daerah pegunungan, lahan potensial tersebut bisa dijadikan sebagai perkebunan teh, dan lain sebagainya.
ADVERTISEMENT

Cara Menjaga Kelestarian Lahan Potensial

Menjaga kelestarian lahan potensial bisa dilakukan dengan dua metode. Foto: Unsplash
Setelah mengetahui banyaknya pemanfaatan yang dihasilkan dari lahan potensial, lantas bagaimana cara yang tepat untuk menjaga kelestarian lahan potensial?
Untuk mengetahuinya, simak penjelasannya di bawah ini seperti yang dikutip dari jurnal Cara Pelestarian Lahan Potensial karya Moh Ranggara.
Metode Vegetatif
Metode vegetatif adalah metode pengawetan tanah dengan cara menanam vegetasi (tumbuhan) pada lahan yang dilestarikan. Metode ini sangat efektif (tepat) dalam pengontrolan erosi. Berikut beberapa metode vegetatif untuk mengawetkan tanah, yakni:
1. Penghijauan
Penghijauan adalah metode untuk penanaman kembali lahan gundul dengan jenis tanaman tahunan.
Jenis tanamannya antara lain, akasia, angsana, flamboyan. Fungsinya untuk mencegah erosi, mempertahankan kesuburan tanah, dan menyerap debu atau kotoran di udara lapisan bawah.
ADVERTISEMENT
2. Reboisasi
Reboisasi bisa dikatakan mirip dengan penghijauan karena memiliki arti sebagai penanaman kembali hutan gundul dengan jenis tanaman keras.
Berbeda dengan penghijauan, tanaman yang masuk ke dalam reboisasi, yakni pinus, jati, rasamala, dan cemara. Tujuannya untuk menahan agar tidak terjadi erosi tanah.
3. Penanaman secara kontur
Penanaman secara kontur atau yang dimaksud dengan contour strip copping merupakan cara menanam tanaman searah dengan garis kontur.
Tujuannya untuk menghambat kecepatan aliran air dan memperbesar resapan air ke dalam tanah.
4. Penanaman secara berbaris
Penanaman secara berbaris atau yang disebut dengan strip copping merupakan teknik dari penanaman tanaman berbagai jenis tanaman secara berbaris.
Tujuannya hampir sama degan reboisasi yang ingin mengurangi kecepatan erosi dan juga mempertahankan kesuburan tanah.
ADVERTISEMENT
Metode Mekanik
Metode mekanik adalah metode mengawetkan tanah melalui tehnik-tehnik pengolahan tanah yang dapat memperlambat aliran air. Berikut beberapa cara yang umum dilakukan pada metode mekanik, yakni:
1. Pengolahan tanah menurut garis kontur
Pengolahan tanah menurut garis kontur yakni pengolahan tanah yang sejajar dengan garis kontur. Tujuannya untuk menghambat aliran air yang nantinya bisa memperbesar resapan air.
2. Pembuatan tanggul
Pembuatan tanggul yang sejajar dengan kontur bertujuan agar nantinya saat air hujan turun, airnya dapat tertampung dan juga meresap ke dalam tanah. Nah, di dalam tanggul tersebut jangan lupa ditanami dengan palawija.
(JA)