Cara Menulis Daftar Pustaka Buku Terjemahan dan Struktur Penulisannya

Kabar Harian
Menyajikan beragam informasi terbaru, terkini dan mengedukasi.
Konten dari Pengguna
26 Januari 2022 17:46 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi buku terjemahan yang bisa dijadikan sebagai referensi. Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi buku terjemahan yang bisa dijadikan sebagai referensi. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
Informasi cara menulis daftar pustaka buku terjemahan banyak dicari kalangan mahasiswa untuk menyelesaikan tugas perkuliahan. Tujuan keberadaan daftar pustaka adalah untuk menghindari klaim plagiarisme.
ADVERTISEMENT
Daftar pustaka adalah daftar yang mencantumkan judul buku, nama pengarang, penerbit dan sebagainya, yang ditempatkan pada bagian akhir suatu karangan atau buku serta disusun berdasarkan abjad.
Daftar pustaka memiliki sebutan lain seperti referensi, rujukan, pranala, hingga sumber pustaka. Mengutip buku Bahasa Indonesia Kelas XII karya Dra. Yustinah M.Pd dkk (2006: 57), fungsi daftar pustaka dalam sebuah karya tulis yaitu:
Sumber penulisan yang dijadikan rujukan atau referensi bisa diperoleh dari buku terjemahan, buku eletronik (e-book) hingga buku ber-seri.
ADVERTISEMENT
Menghimpun dalam buku Bahasa Indonesia Cendekia: Mata Kuliah Wjaib Umum oleh Mukodas (2020: 14), berikut cara-cara menulis daftar pustaka dari berbagai jenis buku
Ilustrasi menuliskan daftar pustaka sesuai dengan strukturnya. Foto: Pixabay

Struktur Penulisan Daftar Pustaka dari Buku

Sebelumnya, kenali terlebih dahulu struktur penulisan daftar pustaka dari buku secara umum:
Contoh: Hirata, Andrea. (2006). Sang Pemimpi. Yogyakarta: Bentang.
Adapun komponen-komponennya, yaitu:
1. Nama penulis
Tulis nama belakang penulis lebih dahulu, kemudian disusul dengan tanda koma, dan inisial nama depannya. Jika di dalam buku terdapat gelar-gelar penulis, maka gelar tersebut tidak perlu ditulis.
Contoh: Lestari, Dewi.
Jika ada dua atau lebih nama penulis yang tercantum di sumber acuan, hanya nama penulis pertama yang dibalik, dan sisanya tidak perlu. Jangan lupa untuk menambahkan "dan" di antara pengarang kedua dan ketiga.
ADVERTISEMENT
Contoh: Lestari, Dewi. Marta Susilo., dan Selo Soemardjan.
Jika penulis buku acuan yang digunakan lebih dari tiga penulis, maka tulis nama pengarang pertama dengan dibalik, dan ditambah "dkk" (dan kawan-kawan).
Contoh: Lestari, Dewi dkk.
2. Tahun terbit
Setelah menuliskan nama penulis, tuliskan tahun terbit buku yang dijadikan sebagai acuan, dan diikuti dengan tanda buka kurung sekaligus tutup kurung.
Contoh: Hirata, Andrea. (2006).
3. Judul buku
Setelah menuliskan nama penulis dan tahun terbit, tuliskan judul buku yang dipakai. Perlu diingat,judul ditulis miring atau italic.
Contoh: Hirata, Andrea. (2006). Sang Pemimpi.
4. Tempat terbit
Tuliskan tempat terbit buku yang dijadikan sebagai referensi, lalu diikuti dengan tanda titik dua.
Contoh: Hirata, Andrea. (2006). Sang Pemimpi. Yogyakarta:
ADVERTISEMENT
5. Nama penerbit
Rangkaian terakhir dalam menuliskan sebuah daftar pustaka yang diambil dari buku adalah nama penerbit.
Contoh: Hirata, Andrea. (2006). Sang Pemimpi. Yogyakarta: Bentang.
Ilustrasi mencantumkan buku terjemahan di bagian daftar pustaka sebuah karya tulis. Foto: Pixabay
Agar lebih memahaminya, berikut cara menulis daftar pustaka buku terjemahan dan berbagai jenis buku lainnya.

1. Buku Terjemahan

Jika buku yang dijadikan referensi merupakan buku terjemahan, maka tuliskan:
Contoh: Doe, John. (2006). Sistem Informasi dan Komunikasi. (M. Harianto, Terjemahan). Jakarta: Gramedia.

2. E-Book (Buku Elektronik)

Jika menggunakan buku yang hanya bisa diakses secara daring (online) atau menggunakan E-book, maka daftar pustaka cukup dituliskan dengan:
Contoh: Willmott, W. (2004). Rocks and landscapes of the national parks of Southern Australia (4th ed). Brisbane: Geological Society of Australia, Queensland Division. Tersedia dari NetLibrary database.
ADVERTISEMENT
Namun, jika link yang diberikan hanya mengarahkan pembaca pada bagaimana cara mengakses buku tersebut, bukan membukanya secara daring, maka tuliskan “tersedia dalam”.

3. Buku Ber-seri

Jika buku yang dijadikan referensi terdiri dari beberapa seri, maka tulis di daftar pustaka dengan urutan:
Contoh: Friedman, S. & Wachs, T.D. (Eds). (1999). Measuring environment across the lifespan: Emerging methods and the concepts. Series in affective science. Washington, D.C.: American Psychology Association.
(VIO)