Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Cara Penulisan Alamat Surat yang Benar
25 November 2021 18:11 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Penulisan alamat surat yang benar adalah hal yang wajib untuk diperhatikan. Terlebih ketika menuliskan surat dinas atau surat lainnya yang bersifat resmi.
ADVERTISEMENT
Dalam buku Cara Pintar Menghadapi Ujian Nasional Bahasa Indonesia oleh Priyono Mangunrejo, surat resmi atau surat dinas adalah segala komunikasi tertulis yang menyangkut kepentingan tugas dan kegiatan sebuah instansi.
Secara umum, bagian surat resmi terdiri dari kepala surat (kop), tanggal, nomor, lampiran, hal, alamat tujuan, salam pembuka, isi surat, salam penutup, pengirim surat, tembusan, dan inisial.
Lantas, bagaimana penulisan alamat surat yang benar? Simak penjelasannya berikut ini!
Penulisan Alamat Surat yang Benar
Menurut buku Surat Menyurat dalam Bahasa Indonesia oleh Lukman Ali, penulisan alamat surat dibedakan menjadi dua jenis, di antaranya penulisan sebelah kanan dan penulisan sebelah kiri.
Menurut Ali, penulisan alamat surat akan lebih mudah jika ditempatkan di sebelah kiri surat. Hal ini karena tidak adanya pemenggalan kata dalam penulisan alamat.
ADVERTISEMENT
Berikut hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menuliskan alamat surat:
1. Penulisan nama penerima harus lengkap.
2. Nama diri penerima surat harus diawali huruf kapital pada setiap unsurnya. Artinya, penggunaan huruf besar pada seluruh huruf tidak dianjurkan.
Penulisan alamat penerima surat juga harus cermat, lengkap, dan informatif.
3. Untuk menyatakan ‘yang terhormat’ di awal nama penerima surat, cukup ditulis ‘Yth.’ dengan huruf awal menggunakan huruf kapital dan diakhiri dengan titik.
Perlu diingat bahwa penggunaan kata ‘kepada’ sebelum ‘Yth.’ tidak diperlukan. Sebab, kata ‘kepada’ berfungsi sebagai penghubung antar-bagian kalimat yang menyatakan arah. Terlebih jika alamat pengirim tidak didahului oleh kata ‘dari’, yang berfungsi sebagai penghubung antarbagian kalimat yang menyatakan asal.
4. Kata sapaan seperti ‘ibu’, ‘bapak’, dan ‘saudara’ digunakan pada alamat surat sebelum nama penerima surat. Jika kata ‘bapak’ digunakan pada awal nama penerima, penulisannya menjadi ‘Bapak’ dengan penulisan huruf kapital di awal kata tanpa diikuti titik maupun tanda baca lainnya.
Kata ‘saudara’ cukup ditulis menjadi ‘Sdr.’ menggunakan huruf kapital di awal kata dan diakhiri dengan titik. Sementara untuk ‘ibu’, ditulis secara penuh dengan huruf kapital di awal kata tanpa diakhiri tanda titik maupun tanda baca lainnya.
ADVERTISEMENT
5. Apabila nama penerima memiliki gelar akademik atau pangkat, kata sapaan seperti ‘Ibu’, ‘Bapak’, dan ‘Sdr.’ tidak digunakan.
6. Jika yang dituju berupa nama jabatan dari penerima, kata sapaan tidak digunakan.
7. Kata ‘jalan’ pada alamat surat tidak disingkat dan ditulis penuh dengan huruf kapital di awal kata tanpa diakhiri titik maupun titik dua.
8. Nama jalan atau gang, nomor, RT, dan RW ditulis lengkap diawali dengan huruf kapital setiap unsur alamat. Sementara, nama kota atau wilayah yang mencantumkan nama provinsi, tidak ditulis dengan huruf kapital seluruhnya, tetapi hanya di awal kata.
Selain itu, tidak digarisbawahi dan tidak diakhiri tanda baca apa pun, seperti tanda titik dan tanda hubung.
ADVERTISEMENT
9. Nama alamat penerima merupakan nama seseorang disertai nama jabatannya. Penulisan nama alamat penerima juga bisa dicantumkan nama jabatannya saja, asalkan bukan nama instansinya.
Berikut contoh penulisan yang tidak dianjurkan:
Sementara untuk penulisan alamat surat yang benar adalah sebagai berikut:
(ANM)