Konten dari Pengguna

Cerita Keong Mas, Putri Cantik dari Jawa Timur

Kabar Harian
Menyajikan beragam informasi terbaru, terkini dan mengedukasi.
27 Oktober 2021 16:50 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Cerita Keong Mas dari Jawa Timur. Foto: YouTube/Dongeng Anak
zoom-in-whitePerbesar
Cerita Keong Mas dari Jawa Timur. Foto: YouTube/Dongeng Anak
ADVERTISEMENT
Keong Mas merupakan cerita rakyat yang cukup terkenal dari Jawa Timur. Cerita ini menceritakan tentang dua orang saudara perempuan yang memiliki nasib berbeda.
ADVERTISEMENT
Salah satu dari dua saudara perempuan tersebut memutuskan untuk melakukan hal yang berbahaya dan jahat. Akibatnya, takdir yang digariskan untuk kedua saudara perempuan ini sangat berbeda jauh.
Penasaran seperti apa cerita rakyat Keong Mas? Simak kisahnya di bawah ini, seperti yang dikutip dari buku Cerita Anak: Legenda Keong Mas karya Idawati.

Cerita Keong Mas dari Jawa Timur

Cerita Keong Mas dari Jawa Timur. Foto: YouTube/Dongeng Anak
Pada zaman dahulu, tepatnya di Kerajaan Daha, Raja Kertamarta memiliki dua orang putri, yakni Dewi Galuh dan Candra Kirana. Kedua putri itu tentunya hidup di keluarga yang berkecukupan, bergelimang harta, dan bahagia.
Sayangnya kebahagiaan tersebut mulai terusik ketika seorang pangeran tampan dari Kerajaan Kahuripan, Raden Inu Kertapati, datang ke Kerajaan Daha.
Usut punya usut, kedatangan Raden Inu bermaksud untuk melamar adik dari Dewi Galuh, yaitu Candra Kirana. Beruntungnya, niat baik Raden Inu disambut baik oleh Raja dan juga Candra Kirana.
ADVERTISEMENT
Tidak lama setelah itu, keduanya memutuskan untuk bertunangan. Sayangnya, pertunangan yang sudah dinantikan tersebut membuat Dewi Galuh marah dan iri. Dewi Galuh merasa bahwa Raden Inu adalah laki-laki yang cocok untuknya.
Karena sudah gelap mata dan ingin memiliki Raden Inu, Dewi Galuh pun pergi ke rumah nenek sihir. Dia meminta kepada nenek tersebut untuk mengubah sang adik menjadi seseorang yang paling menjijikkan, sehingga dijauhi oleh Raden Inu.
Tanpa bersusah payah, nenek sihir itu mengutuk Candra Kirana menjadi seekor keong mas dan membuangnya ke sungai. Lalu suatu hari, ada seorang nenek yang sedang mencari ikan dengan jala.
Dan siapa sangka jika Keong Mas itu menyangkut di jala milik sang nenek. Akibatnya, nenek tersebut keong tersebut di dalam tempayan dan membiarkannya.
ADVERTISEMENT
Keesokan harinya, nenek itu kembali untuk mencari ikan dan ketika pulang ke rumah, betapa kagetnya dia saat melihat meja makan yang sudah dipenuhi dengan berbagai makanan.
Kejadian yang membingungkan tersebut terjadi berulang-ulang kali dan membuat sang nenek semakin kebingungan. Oleh karena itu, ia memutuskan untuk berpura-pura pergi ke sungai dan mengintip dari depan jendela rumahnya.
Setelah menunggu beberapa saat, betapa terkejutnya sang nenek yang mendapati keong dalam tempayan itu berubah menjadi seorang gadis cantik. Gadis tersebut pun memasak makanan dan menyiapkannya di meja.
Karena penasaran, sang nenek memberanikan diri untuk menegur gadis tersebut, "Siapakah kamu ini putri cantik, dan dari mana asalmu?" tanya nenek itu.
"Aku adalah putri kerajaan Daha yang disihir menjadi keong emas oleh nenek sihir utusan saudaraku karena merasa iri kepadaku," jawab Candra Kirana.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Raden Inu tidak tinggal diam mengetahui kabar bahwa tunangannya hilang. Ia pun melakukan segala cara hingga akhirnya menyamar menjadi rakyat biasa.
Sayangnya hal ini diketahui oleh nenek sihir itu dan ia memutuskan untuk mencelakai Raden Inu dengan menyamar menjadi burung gagak.
Beruntung, di tengah perjalanan, Raden Inu bertemu dengan seorang kakek sakti yang membuat burung gagak tersebut berubah menjadi asap setelah dipukul dengan tongkat.
Tidak sampai di situ, sang kakek memberitahukan keberadaan Candra Kirana kepada Raden Inu. Akhirnya, setelah berjalan selama berhari-hari menuju desa yang disebutkan oleh sang kakek, Raden Inu menemukan Candra Kirana di sebuah gubuk.
Lantas saja, Raden Inu menghampiri Candra Kirana dan seketika itu kutukan tersebut hilang. Raden Inu pun membawa Candra Kirana dan juga sang nenek ke istana.
ADVERTISEMENT
Setelah sampai di istana, Candra Kirana menceritakan perbuatan Dewi Galuh kepada Raja Kertamarta. Hal ini tentu membuat Raja Kertamarta marah dan memberikan hukuman kepada Dewi Galuh.
Akhirnya, Candra Kirana dan Raden Inu bisa melangsungkan pernikahannya dan hidup bahagia selamanya.
(JA)