Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Ciri-Ciri Filum Arthropoda yang Mudah Dikenali
6 Oktober 2024 13:40 WIB
·
waktu baca 7 menitTulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Filum arthropoda merupakan salah satu filum terbesar dalam hewan . Terdapat ciri-ciri filum arthropoda yang mudah dikenali dan menjadi pembeda dengan filum lainnya.
ADVERTISEMENT
Mengutip Journal of Biological and Life Sciences, Meriza Ananda, dkk. (2023: 15), filum arthropoda memiliki jumlah anggota lebih dari 800.000 spesies. Contoh hewan yang termasuk dalam filum ini adalah lalat, laba-laba, dan kaki seribu.
Ciri-Ciri Filum Arthropoda
Arthropoda berasal dari bahasa Yunani, yaitu "arthros" berarti ruas atau sendi, dan "podos" berarti kaki . Dengan demikian, arthropoda adalah hewan yang memiliki kaki bersegmen. Berikut adalah ciri-ciri filum arthropoda yang mudah dikenali.
1. Tubuh Bersegmen
Arthropoda memiliki beragam ukuran tubuh, mulai dari yang kecil hingga yang besar. Tubuh mereka tersegmentasi terdiri dari beberapa bagian dengan fungsi berbeda saling terhubung melalui sistem saraf dan pembuluh darah.
Secara umum, tubuh arthropoda dibagi menjadi tiga bagian, yaitu kepala (caput), dada (toraks), dan perut (abdomen). Mulut terletak di ujung anterior, sedangkan anus berada di ujung posterior.
ADVERTISEMENT
Segmen-segmen tubuh arthropoda memungkinkan mereka untuk memiliki fleksibilitas yang tinggi dalam bergerak. Hal ini juga berkontribusi pada kemampuan mereka untuk beradaptasi dengan berbagai lingkungan.
2. Memiliki Tubuh Bilateral Simetris
Apabila dipotong menjadi dua bagian, tubuh arthropoda akan bersifat simetri bilateral. Simetri bilateral artinya bagian kanan dan kirinya akan sama.
Setiap segmen tubuh biasanya dilengkapi dengan sepasang kaki, namun jumlah dan jenis kaki bervariasi antara kelompok. Sebagai contoh, serangga memiliki enam kaki, sementara arachnida memiliki delapan kaki.
3. Sistem Saraf Tangga Tali
Arthropoda memiliki sistem saraf yang lebih kompleks dibandingkan filum lainnya. Mereka dilengkapi dengan otak dan serabut saraf yang menghubungkan berbagai bagian tubuh, memungkinkan respons cepat terhadap rangsangan.
Sistem saraf ini terdiri dari serabut memanjang di bagian bawah tubuh yang membentuk simpul-simpul, disebut sebagai ganglion.
ADVERTISEMENT
4. Memiliki Eksoskeleton
Athropoda memiliki rangka luar atau eksoskeleton yang terbuat dari protein dan kitin, berfungsi untuk melindungi organ tubuh bagian dalam dan memberikan bentuk tubuh. Rangka luar yang keras pada arthropoda tidak membesar mengikuti pertumbuhan tubuhnya.
Selama pertumbuhan, arthropoda mengalami pengelupasan eksoskeleton. Setelah pengelupasan, eksoskeleton baru akan terbentuk seiring dengan perkembangan arthropoda tersebut.
5. Memiliki Sistem Peredaran Darah Terbuka
Arthropoda memiliki sistem peredaran darah terbuka yang tidak mengandung hemoglobin, sehingga darahnya tidak berwarna merah. Fungsi darah ini adalah untuk mengedarkan nutrisi dan oksigen melalui sistem trakea.
Cairan tubuh yang disebut hemolimfa didorong oleh jantung dan mengalir ke ruang sinus yang mengelilingi jaringan dan organ.
6. Alat Reproduksi
Sebagian besar arthropoda bereproduksi secara seksual. Sistem reproduksi arthropoda menghasilkan gamet jantan dan betina pada individu yang terpisah, dengan alat kelamin jantan dan betina masing-masing berada di individu yang berbeda.
ADVERTISEMENT
Beberapa spesies juga dapat melakukan partenogenesis, di mana sel telur berkembang menjadi individu tanpa proses pembuahan.
7. Habitat
Anggota arthropoda hidup di berbagai habitat, sehingga mereka memiliki alat pernapasan yang bervariasi. Arthropoda darat menggunakan paru-paru buku atau trakea untuk bernapas, sementara yang hidup di laut memiliki insang sebagai alat pernapasan.
Beberapa kelompok arthropoda, seperti semut, menunjukkan perilaku sosial yang kompleks, termasuk pembagian tugas dan kerja sama dalam koloni.
8. Sistem Pencernaan
Arthropoda memiliki sistem pencernaan yang lengkap, yang mencakup mulut, kerongkongan, lambung, usus, dan anus. Ini memungkinkan mereka untuk memproses makanan dengan lebih efisien.
Klasifikasi Filum Arthropoda
Arthropoda merupakan salah satu komponen yang penting dalam ekosistem. Salah satu peranannya dalam rantai makanan dan jaring-jaring makanan, yaitu menjaga berlangsungnya transfer energi dari tumbuhan sampai ke konsumen tingkat akhir.
ADVERTISEMENT
Klasifikasi filum ini dibagi menjadi beberapa subfilum dan kelas, berdasarkan ciri-ciri morfologi dan fisiologi yang berbeda. Berikut adalah klasifikasi umum dari filum Arthropoda.
1. Crustacea
Biasanya, hewan crustacea hidup di lingkungan akuatik, meskipun beberapa spesies dapat ditemukan di darat. Kelompok hewan ini memiliki dua pasang antena di bagian kepala, yaitu sepasang antena panjang dan sepasang antena pendek yang disebut antenulae.
Setiap segmen tubuhnya dilengkapi dengan sepasang kaki yang berfungsi untuk berjalan, berenang, atau menempel di perairan. Beberapa spesies yang termasuk dalam kelompok crustacea adalah daphnia, candona, udang, kepiting, rajungan, yuyu, dan ketam.
2. Insecta
Insecta dinamakan juga heksapoda karena mempunyai enam kaki (3 pasang). Mereka merupakan kelas terbesar dalam filum Arthropoda dan dapat ditemukan di darat dan air.
ADVERTISEMENT
Pada antena insecta dilengkapi dengan indra pembau yang disebut kemoreseptor, berfungsi untuk mendeteksi bau dan meraba. Mulut insecta dibedakan menjadi empat tipe yaitu tipe penggigit, tipe penjilat dan penggigit, tipe pengisap, serta tipe penusuk dan pengisap.
Insecta memiliki beragam jenis makanan, termasuk bagian tanaman seperti akar, batang, daun, buah, biji, dan butir tepung sari. Mereka adalah satu-satunya kelompok invertebrata yang mampu terbang.
Jika dibandingkan dengan kelas arthropoda lainnya, insekta paling berhasil beradaptasi dengan kehidupan di daratan. Eksoskeleton mereka yang kedap air mencegah dehidrasi, yang bisa berakibat fatal, terutama saat kondisi udara sekitar kering.
Insecta dikelompokkan menjadi dua subkelas, yaitu apterygota (tidak memiliki sayap) dan pterygota (memiliki sayap). Hewan yang termasuk insecta yaitu belalang, lebah, kupu-kupu, nyamuk, jangkrik, rayap, dan lalat.
ADVERTISEMENT
3. Arachnida
Arachnida memiliki tubuh yang terbagi menjadi sefalotoraks (kepala yang menyatu dengan dada) dan abdomen (perut). Mereka juga memiliki empat pasang kaki yang terletak pada sefalotoraks, serta dua pasang struktur mulut.
Kaki sebagian besar arachnida terdiri dari tujuh ruas. Berbeda dengan serangga yang memiliki enam ruas, kaki arachnida memiliki ruas tambahan yang disebut patela, terletak di antara ruas ketiga (femur) dan ruas keempat (tibia).
Ukuran tubuh anggota kelas ini bervariasi, mulai dari yang lebih kecil dari 0,5 mm hingga 9 cm. Hewan dalam kelompok ini dapat ditemukan di lingkungan terestrial (darat) dan hidup baik secara bebas maupun sebagai parasit.
Contoh hewan yang termasuk dalam klasifikasi ini adalah laba-laba dan kalajengking. Meskipun hampir semua laba-laba memiliki kelenjar racun, mereka jarang menggigit manusia.
ADVERTISEMENT
4. Myriapoda
Berbeda dengan kelas sebelumnya, myriapoda hanya memiliki kepala dan tubuh. Setiap segmen tubuhnya dilengkapi dengan sepasang kaki. Kelas myriapoda dibagi menjadi ordo diplopoda dan chilopoda.
Ordo diplopoda memiliki tubuh berbentuk silinder yang panjang dengan banyak segmen. Hewan dalam ordo ini memiliki antena yang berfungsi untuk mendeteksi gerakan. Kaki mereka bergerak secara gelombang, sehingga pergerakannya sangat lambat.
Diplopoda biasanya hidup di tempat yang gelap dan lembab, seperti di bawah batu atau kayu yang terlindung dari sinar matahari. Contoh hewan dalam ordo ini adalah kaki seribu.
Ordo chilopoda memiliki tubuh pipih dorsoventral yang terdiri dari 15 hingga 173 ruas. Ruas terakhir dilengkapi dengan alat penjepit yang beracun, berfungsi untuk membunuh hewan lain. Antena mereka panjang dan terdiri dari 12 ruas.
ADVERTISEMENT
Chilopoda biasanya hidup di lingkungan lembab, seperti di bawah timbunan sampah atau daun-daun yang membusuk. Contoh hewan dari ordo ini adalah lipan.
Ekologi dan Peranan Arthropoda di Dunia Hewan
Perkembangan dan distribusi dari arthropoda dipengaruhi oleh berbagai faktor, salah satunya adalah nutrisi atau makanan. Makanan dapat berpengaruh baik secara langsung maupun tidak langsung. Berdasarkan makanannya, arthropoda dibagi menjadi 3 kategori.
1. Arthropoda Fitofagus
Arthropoda fitofagus (herbivora) adalah arthropoda yang mengonsumsi tumbuh-tumbuhan dengan cara menghisap, mengunyah, atau melubangi bagian-bagian tanaman seperti daun, batang, atau akar.
2. Arthropoda Zoofagus
Arthropoda zoofagus (karnivora) adalah arthropoda yang mendapatkan sumber energinya dengan mengonsumsi hewan. Mereka biasanya memangsa arthropoda lain, meskipun tidak menutup kemungkinan untuk memangsa hewan dari kelompok lain.
3. Arthropoda Saprofagus
Arthropoda saprofagus adalah jenis arthropoda yang mendapatkan makanan dengan mengonsumsi bagian-bagian hewan dan tumbuhan yang telah mati atau membusuk, seperti bangkai dan serasah.
ADVERTISEMENT
Arthropoda saprofagus dapat dibagi menjadi beberapa kategori, yaitu humusofagus (pemakan humus), silofagus, dan karyofagus (pemakan bagian tumbuhan dan hewan yang telah mati).
Demikianlah pembahasan mengenai ciri-ciri filum arthropoda dan klasifikasinya. Keberagaman morfologi, kemampuan adaptasi, dan strategi reproduksi yang berbeda menjadikan mereka salah satu kelompok hewan yang paling besar di bumi . (nabila)