Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.0
10 Ramadhan 1446 HSenin, 10 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna
Ciri-Ciri Gurindam, Pengertian, Bentuk, dan Contohnya
24 Oktober 2024 10:37 WIB
·
waktu baca 8 menitTulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Gurindam merupakan salah satu bentuk puisi lama yang memiliki keunikan tersendiri dalam dunia sastra Melayu. Ciri-ciri gurindam perlu diketahui dan dipahami jika ingin menuliskannya.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari conference.unja.ac.id, Gurindam berasal dari bahasa Sanskerta yaitu kirindam yang berarti perumpamaan.
Pengertian Gurindam
Gurindam adalah bentuk puisi tradisional dalam sastra Melayu yang terdiri dari dua baris di setiap bait. Nama "gurindam" berasal dari kata Sansekerta, "Kirindam," yang berarti perumpamaan.
Setiap bait gurindam biasanya memiliki rima yang sama (a-a), sehingga memberikan kesan harmonis dan terstruktur, serta mengandung makna yang utuh dalam setiap pasangannya.
Baris pertama pada gurindam biasanya menyajikan suatu persoalan, masalah, atau syarat tertentu, sedangkan baris kedua memberikan jawaban, penyelesaian, atau konsekuensi dari apa yang disampaikan pada baris pertama.
Hal ini menjadikan gurindam tidak hanya sebagai bentuk puisi, tetapi juga sebagai sarana untuk menyampaikan pesan moral secara langsung.
ADVERTISEMENT
Sebagai puisi yang memadukan elemen sajak dan peribahasa, gurindam menjadi bentuk karya sastra yang kaya akan nilai kebijaksanaan dan petuah hidup, menjadikannya warisan budaya yang memiliki kedalaman makna.
Bentuk Gurindam
Gurindam memiliki dua bentuk utama, yaitu gurindam berkait dan gurindam berangkai. Berikut penjelasannya:
1. Gurindam Berkait
Gurindam berkait adalah bentuk gurindam yang terdiri dari beberapa bait. Setiap bait saling berkaitan antara satu dengan yang lain.
Baris pertama dan kedua dalam satu bait akan terkait dengan bait berikutnya, menciptakan hubungan makna yang berkesinambungan.
2. Gurindam Berangkai
Gurindam berangkai adalah bentuk gurindam yang memiliki kata yang sama di setiap awal baris dalam dua baris baitnya.
Selain itu, bunyi konsonan pada akhir baris biasanya juga sama, menciptakan pola yang berulang dan berirama.
ADVERTISEMENT
Ciri-ciri Gurindam
Ciri-ciri gurindam dapat dijelaskan sebagai berikut.
1. Terdiri dari Dua Baris per Bait
Setiap bait gurindam hanya terdiri dari dua baris. Baris pertama berisi syarat atau persoalan, sedangkan baris kedua berfungsi sebagai jawaban atau penyelesaian dari persoalan yang disampaikan di baris pertama.
2. Bersajak a-a
Gurindam biasanya menggunakan pola sajak yang sama pada kedua baris dalam setiap bait, yaitu rima a-a. Ini berarti akhir kata pada baris pertama dan kedua berbunyi sama, menciptakan keselarasan bunyi yang khas dalam gurindam.
3. Mengandung Nasihat atau Petuah
Isi gurindam umumnya berupa nasihat, petuah, atau pelajaran moral yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari. Ini menjadikan gurindam sebagai sarana penyampaian pesan kebaikan dan kebijaksanaan.
4. Baris Pertama Sebagai Sebab, Baris Kedua Sebagai Akibat
Struktur gurindam sering kali mengikuti pola sebab-akibat. Baris pertama menyampaikan suatu permasalahan, persoalan, atau syarat, sementara baris kedua menyajikan jawabannya atau akibat yang muncul dari persoalan tersebut.
ADVERTISEMENT
5. Terdiri dari Kata-kata Sederhana
Bahasa yang digunakan dalam gurindam cenderung sederhana dan langsung, sehingga mudah dipahami oleh berbagai kalangan. Pesan yang disampaikan jelas dan langsung menuju inti persoalan.
6. Menggabungkan Puisi dan Peribahasa
Gurindam sering memadukan elemen puisi dengan peribahasa. Dalam bentuknya yang ringkas, gurindam menyampaikan nasihat seperti halnya peribahasa, namun dengan struktur sajak yang khas.
7. Karya Sastra Lama
Gurindam merupakan bagian dari sastra lama, terutama dalam tradisi Melayu , dan berkembang pada masa lampau sebagai cara untuk menyampaikan pesan moral atau nasihat secara lisan maupun tulisan.
Contoh Gurindam
Berikut adalah beberapa contoh gurindam yang dapat memberikan gambaran mengenai jenis karya sastra lama ini.
Gurindam Berkait
Bila bicara tak dijaga,
Masalah pasti akan tercipta.
Bila masalah jadi besar,
Penyesalan datang menyusul secepat kilat.
ADVERTISEMENT
Barang siapa beramal baik,
Pasti hidupnya akan berkilau terang.
Barang siapa berbuat jahat,
Di dunia pun hidupnya akan penuh gelap.
Orang yang tahu batas diri,
Takkan mudah dihantui iri.
Orang yang selalu ingin menang,
Akhirnya akan jatuh dalam kecurangan.
Jika sahabat berjanji setia,
Jangan sesekali mengkhianati dia.
Jika janji dilanggar begitu saja,
Tak ada lagi yang mau percaya.
Ilmu harus dicari tiap hari,
Supaya hidup tak jadi rugi.
Jika ilmu kau sia-siakan,
Hidupmu penuh kegelapan.
Bersahabatlah dengan yang bijaksana,
Agar kau selalu bahagia.
Jika temanmu penuh kepalsuan,
Hidupmu pasti penuh beban.
Jika ingin selamat dunia akhirat,
ADVERTISEMENT
Berbuatlah baik kepada sesama umat.
Jika hidup penuh dusta,
Hidupmu takkan merasa bahagia.
Barang siapa suka menolong,
Hidupnya akan selalu digolongkan dalam orang yang mulia.
Barang siapa suka mencela,
Tak ada yang akan suka kepadanya.
Orang yang sabar selalu menang,
Walaupun hidupnya penuh rintang.
Orang yang marah tidak terkendali,
Hidupnya takkan pernah damai sekali.
Bila kamu menolong tanpa pamrih,
Tuhan pasti memberimu anugerah.
Jika kamu sombong dan tak tahu malu,
Hidupmu akan dilanda masalah yang penuh.
Gurindam Berangkai
Jika ingin hidupmu bahagia,
Hargailah orang yang ada di sekitarmu.
Jika ingin hidupmu berarti,
Jangan pernah tinggalkan ibadah setiap hari.
Jika ingin hidupmu tenang,
ADVERTISEMENT
Jauhilah sifat iri dan dengki yang datang.
Bila hidup penuh dengan kebaikan,
Tuhan akan memberikan kelapangan.
Ketika hatimu gelisah,
Janganlah terburu-buru membuat keputusan.
Ketika pikiranmu resah,
Bersandarlah pada Tuhan yang Maha Pemurah.
Jika keputusan diambil dengan bijaksana,
Hidupmu takkan pernah tersesat dalam duka.
Barang siapa suka menipu,
Dia akan dibenci oleh teman dan saudara.
Barang siapa berbuat curang,
Tak ada kebahagiaan dalam kehidupan yang akan datang.
Bila kamu jujur dalam segala hal,
Hidupmu akan dihiasi dengan keberuntungan yang tak pernah pudar.
Barang siapa malas belajar,
Hidupnya kelak akan dipenuhi penderitaan.
Barang siapa rajin menimba ilmu,
Kelak di kemudian hari dia akan menjadi pemimpin yang bijaksana.
ADVERTISEMENT
Barang siapa menghormati gurunya,
Ilmunya akan berkah sepanjang masa.
Jika ingin dihormati orang,
Hargailah waktu yang terus berjalan.
Jika ingin disenangi teman,
Janganlah pernah menyakiti perasaan.
Jika ingin disayangi keluarga,
Berbuatlah baik kepada mereka sepanjang usia.
Apabila engkau tidak bersyukur,
Nikmat yang ada akan terasa kurang.
Apabila engkau senantiasa bersabar,
Kesulitan hidup akan terasa ringan.
Apabila engkau pandai memelihara diri,
Orang akan hormat dan engkau pun dihargai.
Bila cinta dipenuhi keikhlasan,
Maka hidup akan penuh kebahagiaan.
Bila cinta diselubungi kecurangan,
Akan datang bencana yang menghancurkan.
Barang siapa menjaga kesetiaan,
Hidupnya selalu diselimuti kedamaian.
Barangsiapa suka berdusta,
Takkan ada yang percaya padanya.
ADVERTISEMENT
Barang siapa selalu jujur,
Hidupnya damai, tak pernah surut.
Barang siapa ikhlas dalam berbuat,
Pahalanya di dunia dan akhirat.
Jika engkau ingin menjadi pemimpin,
Jadilah bijaksana dalam mengambil keputusan.
Jika engkau memerintah dengan kezaliman,
Engkau akan ditinggalkan oleh pengikut yang penuh kesetiaan.
Bila banyak memberi,
Maka rezeki akan selalu menghampiri.
Bila engkau selalu tamak dan kikir,
Hidupmu akan selalu susah dan getir.
Barang siapa pandai bersedekah,
Maka hidupnya akan selalu berkah.
Fungsi Karya Sastra Gurindam
Meskipun bentuknya singkat, biasanya hanya terdiri dari dua baris dengan enam kata, gurindam memiliki beberapa fungsi yang berharga, di antaranya.
1. Mendidik Jiwa
Gurindam memiliki kekuatan untuk mendidik dan mengasah jiwa baik pembuat maupun pembacanya. Setiap baitnya mengandung pesan moral atau petuah kehidupan yang dapat memperkuat kesadaran batin.
ADVERTISEMENT
Gurindam seringkali berisi nasihat-nasihat yang berhubungan dengan ajaran agama atau nilai-nilai moral yang membantu seseorang dalam menjalani hidup dengan lebih bijaksana.
Dengan membaca gurindam, seseorang dapat merenungkan arti kehidupan dan memperbaiki sikap serta perilaku dalam keseharian.
2. Menghibur Manusia
Selain mendidik, gurindam juga dapat berfungsi sebagai hiburan. Banyak tema gurindam yang mengangkat kisah kasih sayang atau "kasmaran" yang mampu mengundang senyum atau tawa pembaca.
Kisah-kisah mengenai cinta, meski disampaikan dalam bahasa yang sederhana, seringkali memberikan hiburan karena menghadirkan situasi yang lucu atau dramatis.
Gurindam tentang cinta, misalnya, mampu menggambarkan bagaimana seseorang yang sedang jatuh cinta berperilaku lebay atau konyol, yang bisa menghibur pembaca dalam melihat sisi ringan kehidupan.
3. Merekam Kondisi Sosial Masyarakat
Salah satu fungsi penting gurindam adalah kemampuannya untuk merekam dan mencerminkan kondisi sosial masyarakat pada zamannya.
ADVERTISEMENT
Gurindam tidak hanya berfungsi sebagai puisi lama, tetapi juga sebagai medium yang mampu menangkap fenomena sosial, budaya, dan tradisi masyarakat.
Kreativitas penulis gurindam dalam menyampaikan masalah sosial, seperti norma-norma, keadilan, hingga kebiasaan sehari-hari, menjadikan gurindam sebagai salah satu bentuk dokumentasi sosial yang berharga.
Meski disampaikan dalam beberapa kalimat pendek, gurindam mampu merangkum keadaan masyarakat dan menyampaikannya dengan cara yang padat dan penuh makna.
4. Menyampaikan Dakwah Agama
Gurindam juga berfungsi sebagai sarana dakwah atau penyebaran ajaran agama.
Sebagian besar gurindam berisi pesan-pesan agama yang bertujuan untuk mengajak manusia berbuat kebaikan dan menghindari keburukan.
Melalui gurindam, ajaran-ajaran agama dapat disampaikan dengan cara yang sederhana namun tetap mendalam.
Para pendakwah atau da’i sering menggunakan gurindam sebagai alat untuk menyebarkan ajaran agama, karena bentuknya yang ringkas memudahkan penyebaran pesan moral dan agama kepada masyarakat luas.
ADVERTISEMENT
Dari penjelasan di atas, gurindam adalah bentuk puisi yang memiliki nilai sastra dan pesan moral yang tinggi. Ciri-ciri gurindam yang khas, seperti ringkasnya bait dan keterkaitan antara baris, membuat gurindam menjadi salah satu karya sastra yang unik.(ATK)
Baca juga: 60 Contoh Pantun Perpisahan yang Berkesan