Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Ciri-Ciri Teks Persuasi, Jenis, dan Strukturnya dalam Bahasa Indonesia
6 Oktober 2024 0:28 WIB
·
waktu baca 7 menitTulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Teks persuasi adalah jenis tulisan yang digunakan untuk mengajak pembaca agar berpikir sesuai dengan apa yang disampaikan penulis. Ciri-ciri teks persuasi penting untuk diketahui supaya kita dapat lebih bijak dalam memilih informasi yang sesuai dengan faktanya.
ADVERTISEMENT
Dalam kehidupan sehari-hari, masyarakat seringkali dihadapkan pada berbagai jenis teks persuasi. Misalnya, iklan produk di televisi, spanduk di jalan, hingga postingan di media sosial, hal itu bertujuan untuk mempengaruhi kita.
Pengertian Teks Persuasi
Mengutip dari buku Super Complete SMP/MTs 7,8,9, Khoerunnisa, dkk, (2020), teks persuasi merupakan salah satu jenis teks dalam bahasa Indonesia yang berisi ajakan atau bujukan kepada masyarakat untuk melakukan apa yang diungkapkan oleh penulis.
Dengan kata lain, teks persuasi bertujuan untuk meyakinkan pembaca untuk melakukan sesuatu, menyetujui suatu pendapat, atau mengubah sikap mereka, membeli produk, memberikan suara, dan menyebarkan informasi.
Umumnya, teks persuasi ini menggunakan pendekatan secara emotif yang berusaha membangkitkan emosi seseorang. Selain itu, juga akan disuguhkan pendekatan secara rasional berupa fakta-fakta untuk meyakinkan pembaca dengan informasi yang telah diberikan.
ADVERTISEMENT
Ciri-Ciri Teks Persuasi
Teks persuasi memiliki ciri-ciri khas yang membedakannya dengan jenis teks lainnya. Berikut adalah ciri-ciri teks persuasi dalam bahasa Indonesia
1. Penggunaan Kata Kerja Imperatif
Kata kerja imperatif merupakan kata kerja yang menyatakan perintah atau permintaan. Penggunaan kata kerja ini membuat pembaca merasa terdorong untuk bertindak atau suatu keharusan untuk melakukan tindakan tertentu.
Contoh: "Pilihlah calon pemimpin yang jujur dan amanah!" (Kata kerja "pilihlah" merupakan kata kerja imperatif).
2. Penggunaan Kata Hubung Argumentatif
Kata hubung argumentatif seperti "karena", "sebab", "oleh karena itu", dan "maka" digunakan untuk menghubungkan antar kalimat dan memperkuat argumen. Hal ini menjadikan para pembaca lebih tergugah.
3. Argumentasi yang Kuat dan Logis
Teks persuasi didukung oleh argumen-argumen yang kuat dan logis. Biasanya, argumen ini bisa berupa fakta, data, contoh nyata, atau pendapat ahli. Untuk itu, di dalam teks persuasi harus memiliki alasan kuat yang didukung oleh data dan fakta.
ADVERTISEMENT
4. Kalimat Ajakan yang Jelas
Teks persuasi selalu diakhiri dengan kalimat ajakan yang jelas dan tegas. Kalimat ini mendorong pembaca untuk melakukan tindakan tertentu. Beberapa kata ajakan yang sering ada di dalam teks persuasi adalah seperti kata lakukanlah, ayo, mari dan lain sebagainya.
5. Tujuan yang Jelas dan Spesifik
Setiap teks persuasi memiliki tujuan yang jelas, misalnya mengajak orang membeli produk, memilih calon pemimpin, atau mengubah perilaku. Tujuan ini menjadi landasan bagi seluruh isi teks.
6. Bahasa yang Membujuk
Teks persuasi menggunakan kata-kata yang kuat, emosional, dan meyakinkan. Kata-kata tersebut dipilih secara cermat untuk membangkitkan minat dan perhatian pembaca. Hal ini karena teks persuasi bertujuan untuk meyakinkan para pembaca.
7. Menghindari Konflik
Teks persuasi yang baik akan menghindari konflik dan fokus pada penyampaian pesan yang positif. Hal ini bertujuan supaya kepercayaan para pembaca tidak hilang dan bisa mewujudkan suatu kesepakatan antara penulis dengan pembaca dalam bentuk tindakan.
ADVERTISEMENT
Dalam teks persuasi, pendapat maupun fakta perlu digunakan untuk menjadikan teks tersebut bisa mempengaruhi para pembaca dan melakukan sesuai dengan himbauan yang telah ditentukan penulis.
8. Penciptaan Urgensi
Teks persuasi seringkali menciptakan rasa urgensi agar pembaca segera bertindak. Misalnya dengan memberikan batas waktu untuk mendapatkan penawaran khusus. Contoh: "Promo terbatas! Beli sekarang sebelum kehabisan!"
Jenis Teks Persuasi
Teks persuasi memiliki beragam jenis, masing-masing dengan tujuan, karakteristik, dan konteks yang berbeda. Berikut adalah beberapa jenis teks persuasi yang umum ditemui:
1. Teks Persuasi Politik
Teks persuasi politik adalah jenis teks yang bertujuan untuk memengaruhi opini publik agar mendukung suatu ideologi, partai politik, atau calon pemimpin tertentu. Teks ini dirancang untuk membujuk pembaca untuk mendukung pandangan politik tertentu.
Teks ini seringkali mengaitkan kebijakan atau calon politik dengan kepentingan masyarakat luas, seperti kesejahteraan, keamanan, atau kemajuan negara. Kata-kata yang dipilih bertujuan membangkitkan emosi seperti semangat kebangsaan dan keadilan.
ADVERTISEMENT
Contoh: Pidato kampanye, iklan politik di televisi, poster kampanye, artikel opini di media massa.
2. Teks Persuasi Iklan
Teks persuasi iklan adalah jenis teks yang dirancang khusus untuk membujuk konsumen agar membeli produk atau jasa tertentu. Teks ini menggunakan berbagai teknik persuasi untuk menarik perhatian, menciptakan keinginan, dan mendorong tindakan pembelian.
Teks iklan sering menggunakan bahasa yang kreatif, singkat, dan mudah diingat, seperti slogan atau jingle. Misalnya, produk kecantikan akan menjanjikan kulit yang lebih cerah dan awet muda.
3. Teks Persuasi Pendidikan
Teks persuasi pendidikan merupakan salah satu jenis teks yang bertujuan untuk meyakinkan pembaca, biasanya siswa atau orang tua, tentang pentingnya pendidikan. Teks ini bertujuan untuk memotivasi, menginspirasi pembaca agar lebih menghargai nilai pendidikan.
Teks ini akan menyoroti berbagai manfaat yang bisa diperoleh dari pendidikan, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Misalnya, pendidikan dapat membuka peluang kerja yang lebih baik, meningkatkan kualitas hidup, atau mengembangkan potensi diri.
ADVERTISEMENT
Bahasa yang digunakan dalam teks persuasi pendidikan cenderung sederhana dan mudah dipahami oleh target pembaca, terutama anak-anak atau remaja. Misalnya, seperti materi pembelajaran, presentasi, artikel motivasi belajar.
4. Teks Persuasi Sosial
Teks persuasi sosial bertujuan untuk mengajak masyarakat melakukan perubahan perilaku atau tindakan sosial tertentu. Fokusnya adalah pada isu-isu kemanusiaan, lingkungan, atau sosial lainnya.
Tujuan utama dari teks ini adalah untuk membangkitkan kesadaran dan empati masyarakat terhadap suatu masalah, serta mendorong mereka untuk ikut serta dalam mencari solusi. Misalnya seperti kampanye sosial, iklan layanan masyarakat, petisi online.
5. Teks Persuasi Propaganda
Propaganda merupakan jenis teks persuasi yang bertujuan untuk membentuk opini publik secara sistematis, seringkali dengan tujuan politis atau ideologi. Hal ini menggunakan stereotipe untuk menyederhanakan kelompok orang tertentu.
ADVERTISEMENT
Teks propaganda seringkali menggunakan informasi yang bias, manipulasi fakta, dan teknik-teknik psikologis untuk mempengaruhi pikiran orang. Misalnya, seperti berita bohong, ujaran kebencian, propaganda perang.
6. Teks Persuasi Agama
Teks persuasi agama adalah jenis teks yang bertujuan untuk mengajak seseorang menganut atau memperdalam keyakinan agama tertentu. Teks ini menggunakan berbagai cara untuk membujuk pembaca atau pendengar agar percaya pada ajaran agama tersebut.
Teks ini akan menekankan nilai-nilai moral dan spiritual yang terkandung dalam agama tersebut. Sekaligus menyampaikan kisah-kisah tokoh agama yang menginspirasi. Misalnya, khotbah, ceramah agama, tulisan keagamaan.
Struktur Teks Persuasi
Secara umum, teks persuasi memiliki struktur yang terdiri dari beberapa bagian utama.
1. Pengenalan Isu
Pengenalan isu merupakan struktur awal dari teks persuasi. Para penulis nantinya akan memberikan suatu pengantar yang akan diangkat pada teks tersebut terkait dengan permasalahan yang juga menjadi dasar maupun topik tersebut.
ADVERTISEMENT
2. Pemaparan Argumen
Pemaparan argumen merupakan bagian yang sangat krusial dalam sebuah teks persuasi. Di sinilah penulis berusaha meyakinkan pembaca akan kebenaran atau kelayakan dari suatu ide, pendapat, atau tindakan.
Agar persuasi berhasil, argumentasi harus disusun secara logis, didukung oleh bukti-bukti yang kuat, dan disampaikan secara meyakinkan.
3. Pernyataan Ajakan
Pernyataan ajakan merupakan inti dari sebuah teks persuasi. Bagian inilah yang secara langsung mengajak pembaca atau pendengar untuk melakukan suatu tindakan, menerima suatu ide, atau mengubah pandangan mereka.
Di sini, para penulis akan menggunakan kata yang memang dianggap mampu mengikuti ajakan tersebut dengan mempengaruhi pembaca hingga akhir.
4. Penegasan Kembali
Penegasan kembali merupakan bagian akhir dalam teks persuasi yang berfungsi untuk menguatkan kembali argumen-argumen yang telah disampaikan sebelumnya. Hal ini semacam "pengingat" bagi pembaca tentang apa yang ingin disampaikan oleh penulis.
ADVERTISEMENT
Para penulis akan menggunakan pilihan kata khusus. Misalnya: demikianlah, dengan demikian, oleh karena itu, dan lain sebagainya.
Contoh Teks Persuasi
Setelah memahami pengertiannya, berikut contoh teks persuasi lengkap dengan strukturnya.
Contoh: Buku Adalah Jendela Dunia
ADVERTISEMENT
Itulah informasi tentang ciri-ciri teks persuasi, jenis, dan strukturnya dalam bahasa Indonesia. (HEN)