Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Konten dari Pengguna
Ciri Masyarakat Beternak dan Bercocok Tanam di Zaman Pra-Aksara
20 Desember 2021 11:04 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Mengutip dari Modul Pembelajaran SMA Sejarah Indonesia Kelas X yang disusun oleh Veni Rosfenti, selain bercocok tanam, manusia di masa tersebut memenuhi kebutuhan hidupnya dari beternak hewan dari hasil berburu.
Di zaman ini, telah terjadi perubahan besar dalam pola kehidupan masyarakat purba, yakni cara mereka dalam memenuhi kebutuhan hidup. Dari yang semula berburu dan mengumpulkan makanan (food gathering) menjadi menghasilkan bahan makanan (food producing).
Selain cara pemenuhan kebutuhan hidup, pola hunian mereka di masa itu juga mengalami perubahan. Pada mulanya pola hunian mereka berpindah tempat (nomaden) lalu menjadi menetap (sedenter).
Berbagai perubahan tersebut secara tidak langsung memengaruhi bagaimana ciri-ciri masyarakat di masa tersebut.
Pola Kehidupan Ekonomi dan Hunian
Irma Samrotul Fuadah dalam Modul Sejarah Kelas X, menyebutkan bahwa pada masa bercocok tanam, manusia tak lagi sepenuhnya bergantung pada alam. Mereka telah memiliki kemampuan dalam mengolah alam untuk bertahan hidup.
ADVERTISEMENT
Kebutuhan makanan mereka diperoleh dengan cara membabat hutan dan semak belukar untuk ditanami berbagai jenis tanaman. Selain membentuk ladang dengan berbagai jenis tanaman, manusia di zaman ini memanfaatkan berbagai jenis hewan ternak , mulai dari kerbau dan hewan ternak lainnya.
Meski telah mengenal sistem bercocok tanam dan beternak, manusia di zaman itu masih melakukan kegiatan berburu dan mengumpulkan hasil hutan.
Menurut sumber yang sama di atas, manusia di zaman bercocok tanam dan beternak diperkirakan telah melakukan kegiatan perdagangan dengan sistem barter. Barang yang dipertukarkan di zaman itu berupa hasil bercocok tanam, hasil kerajinan seperti gerabah dan sebagainya.
Rosfenti dalam Modul Pembelajaran SMA Sejarah Indonesia Kelas X, mencatat bahwa pola kehidupan berladang dan beternak juga memengaruhi pola hunian mereka. Proses bercocok tanam yang memerlukan waktu yang lebih lama, menjadikan mereka mulai menerapkan pola kehidupan yang menetap.
ADVERTISEMENT
Selain itu, kegiatan beternak juga memperkecil mobilitas mereka. Hal ini karena mereka tak mungkin membawa hewan ternak untuk berpindah-pindah tempat tinggal.
Ciri Masyarakat Beternak dan Bercocok Tanam
Merujuk pada sumber yang sama di atas, ciri masyarakat beternak dan bercocok tanam antara lain sebagai berikut:
ADVERTISEMENT
(ANM)