Konten dari Pengguna

Contoh Jurnal Penyesuaian dan Cara Membuatnya

Kabar Harian
Menyajikan beragam informasi terbaru, terkini dan mengedukasi.
6 Juni 2024 11:32 WIB
·
waktu baca 7 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi contoh jurnal penyesuaian. Unsplash.com/Marga-Santoso
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi contoh jurnal penyesuaian. Unsplash.com/Marga-Santoso
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Dalam ilmu bisnis khususnya dalam akuntansi, contoh jurnal penyesuaian adalah entri jurnal yang dibuat pada akhir periode akuntansi untuk menyesuaikan saldo akun sehingga mencerminkan kondisi keuangan yang sebenarnya.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari repositori.kemdikbud.go.id, berjudul Modul Ekonomi Kelas XII KD 3.3 dan 3.4, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS, dan DOSMEN, (2020, 2), Jurnal penyesuaian diperlukan untuk memastikan bahwa semua pendapatan dan beban dicatat dalam periode akuntansi yang benar sesuai dengan prinsip akuntansi berbasis akrual,
Hal ini mengharuskan pendapatan diakui saat diperoleh dan beban diakui saat terjadi. Terlepas dari kapan uang tunai diterima atau dibayarkan.

Penjelasan Contoh Jurnal Penyesuaian

Ilustrasi contoh jurnal penyesuaian. Unsplash.com/Austin-Diesel
Sebelum mempraktikkan pembuatan contoh jurnal penyesuaian, berikut ini terdapat beberapa hal yang perlu dipahami seputar jurnal penyesuaian dalam sistem akuntansi.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam bisnis mencakup banyak hal. Salah satunya adalah sistem akuntansi yang mencakup seluruh pencatatan keuangan keluar maupun masuk. Sistem akuntansi krusial dalam sistem ekonomi sebuah bisnis.
ADVERTISEMENT
Keberadaan sistem akuntansi memudahkan setiap pelaku bisnis dalam membuat catatan bisnisnya dalam sistem buku besar yang terstruktur secara sistematis, salah satunya dalam bentuk jurnal penyesuaian.

1. Tujuan Jurnal Penyesuaian

Mengakui pendapatan yang telah diperoleh, yaitu Mencatat pendapatan yang telah diperoleh tetapi belum dicatat dalam buku besar.
Kemudian mengakui beban yang telah terjadi, yaitu mencatat beban yang telah terjadi tetapi belum dicatat dalam buku besar.
Mengalokasikan pendapatan atau beban yang ditangguhkan dengan menyesuaikan pendapatan yang telah diterima tetapi belum diperoleh atau beban yang telah dibayar tetapi belum terjadi.

2. Jenis-jenis Jurnal Penyesuaian

ADVERTISEMENT

3. Proses Pembuatan Jurnal Penyesuaian

ADVERTISEMENT

4. Contoh dari Jurnal Penyesuaian

Pendapatan Bunga yang Belum Dicatat
Beban Gaji yang Belum Dibayar
Pendapatan Diterima di Muka
Asuransi Dibayar di Muka
Dengan melakukan pembuatan jurnal penyesuaian, bisnis dapat menyusun laporan keuangan yang akurat dan handal. Hal ini mencerminkan kinerja dan posisi keuangan sebenarnya pada akhir periode akuntansi.

Persiapan Pembuatan Jurnal Penyesuaian

Ilustrasi contoh jurnal penyesuaian. Unsplash.com/Firmbee.com
Sebelum membuat jurnal penyesuaian, terdapat beberapa langkah persiapan yang perlu dilakukan untuk memastikan bahwa penyesuaian yang dibuat akurat dan lengkap.
Berikut adalah hal-hal yang perlu disiapkan:

1. Mengumpulkan Dokumen Pendukung

ADVERTISEMENT

2. Meninjau Buku Besar

ADVERTISEMENT

3. Mengidentifikasi Transaksi yang Perlu Disesuaikan

ADVERTISEMENT

4. Menentukan Jumlah yang Perlu Disesuaikan

Pengukuran Akuntansi Hitung jumlah pendapatan atau beban yang harus dicatat berdasarkan dokumen pendukung dan estimasi yang akurat.

5. Menyusun Daftar Penyesuaian

Daftar Penyesuaian Buat daftar semua penyesuaian yang diperlukan dengan rincian akun yang terpengaruh dan jumlah penyesuaian.
ADVERTISEMENT

6. Menyusun Entri Jurnal Penyesuaian

ADVERTISEMENT

7. Meninjau Dampak pada Laporan Keuangan

ADVERTISEMENT

8. Mendokumentasikan Proses

Dokumentasikan semua penyesuaian yang telah dibuat dengan menyimpan salinan dokumen pendukung dan catatan penyesuaian.
Dengan mempersiapkan semua hal di atas, proses pembuatan jurnal penyesuaian akan berjalan lebih lancar dan akurat, serta laporan keuangan yang dihasilkan akan lebih mencerminkan kondisi keuangan perusahaan yang sebenarnya.

Praktik Membuat Contoh Lengkap Jurnal Penyesuaian

Ilustrasi contoh jurnal penyesuaian. Unsplash.com/Campaign-Creators
Berikut adalah contoh lengkap jurnal penyesuaian untuk sebuah perusahaan pada akhir periode akuntansi. Berikut ini beberapa skenario dan ilustrasinya.
Perusahaan ABC
Tanggal akhir periode akuntansi: 31 Desember 2023
1. Pendapatan yang Masih Harus Diterima
Kasus: Perusahaan memperoleh pendapatan bunga sebesar Rp1.500.000 yang belum dicatat.
Entri Jurnal:
31 Desember 2023
Piutang Bunga sebesar Rp1.500.000
Pendapatan Bunga sebesar Rp1.500.000
(Mencatat pendapatan bunga yang masih harus diterima)
ADVERTISEMENT
2. Beban yang Masih Harus Dibayar
Kasus: Gaji karyawan sebesar Rp3.000.000 belum dibayar dan belum dicatat.
Entri Jurnal:
31 Desember 2023
Beban Gaji: Rp3.000.000
Utang Gaji: Rp3.000.000
(Mencatat beban gaji yang masih harus dibayar)
3. Pendapatan Diterima di Muka
Kasus: Perusahaan menerima uang muka sebesar Rp8.000.000 untuk layanan yang akan diberikan di masa depan.
Entri Jurnal:
31 Desember 2023
Pendapatan Diterima di Muka: Rp8.000.000
Pendapatan Layanan: Rp8.000.000
(Mencatat pengakuan pendapatan diterima di muka)
4. Beban Dibayar di Muka
Kasus: Perusahaan membayar sewa kantor untuk satu tahun sebesar Rp24.000.000 pada tanggal 1 Juli 2023.
Perhitungan: Sewa per bulan = Rp24.000.000 / 12 bulan = Rp2.000.000 per bulan.
Beban sewa untuk periode Juli hingga Desember = Rp2.000.000 x 6 bulan = Rp12.000.000.
ADVERTISEMENT
Entri Jurnal:
31 Desember 2023
Beban Sewa: Rp12.000.000
Sewa Dibayar di Muka: Rp12.000.000
(Mencatat beban sewa untuk periode Juli hingga Desember)
5. Depresiasi Peralatan
Kasus: Perusahaan memiliki peralatan dengan nilai Rp60.000.000 dan umur ekonomis 5 tahun. Depresiasi dihitung dengan metode garis lurus.
Perhitungan:
Beban depresiasi tahunan = Rp60.000.000 / 5 tahun = Rp12.000.000 per tahun.
Entri Jurnal:
31 Desember 2023
Beban Depresiasi: Rp12.000.000
Akumulasi Depresiasi: Rp12.000.000
(Mencatat beban depresiasi untuk tahun berjalan)
6. Amortisasi Beban Ditangguhkan
Kasus: Perusahaan memiliki biaya penelitian dan pengembangan sebesar Rp15.000.000 yang harus diamortisasi selama 3 tahun.
Perhitungan:
Beban amortisasi tahunan = Rp15.000.000 / 3 tahun = Rp5.000.000 per tahun.
Entri Jurnal:
31 Desember 2023
Beban Amortisasi: Rp5.000.000
ADVERTISEMENT
Akumulasi Amortisasi: Rp5.000.000
(Mencatat beban amortisasi untuk tahun berjalan)
Ringkasan Entri Jurnal Penyesuaian
1. Pendapatan yang Masih Harus Diterima:
31 Desember 2023
Piutang Bunga: Rp1.500.000
Pendapatan Bunga: Rp1.500.000
2. Beban yang Masih Harus Dibayar:
31 Desember 2023
Beban Gaji: Rp3.000.000
Utang Gaji: Rp3.000.000
3. Pendapatan Diterima di Muka:
31 Desember 2023
Pendapatan Diterima di Muka: Rp8.000.000
Pendapatan Layanan: Rp8.000.000
4. Beban Dibayar di Muka:
31 Desember 2023
Beban Sewa: Rp12.000.000
Sewa Dibayar di Muka: Rp12.000.000
5. Depresiasi Peralatan:
31 Desember 2023
Beban Depresiasi: Rp12.000.000
Akumulasi Depresiasi: Rp12.000.000
6. Amortisasi Beban Ditangguhkan:
31 Desember 2023
Beban Amortisasi: Rp5.000.000
Akumulasi Amortisasi: Rp5.000.000
Dengan mencatat jurnal penyesuaian ini, perusahaan memastikan bahwa laporan keuangan untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2023 mencerminkan kondisi keuangan yang sebenarnya dan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku.
ADVERTISEMENT
Demikian penjelasan lengkap tentang contoh jurnal penyesuaian yang dilengkapi dengan praktik membuatnya. Hal ini akan mempermudah pencatatan bisnis dalam sistem akuntansi.(Win)