Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
Konten dari Pengguna
Contoh Makanan Awetan Nabati: Selai Buah hingga Tempe
14 Oktober 2021 10:03 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Bahan makanan nabati memerlukan proses pengawetan. Proses pengawetan digunakan agar produk makanan tersebut tidak cepat rusak dan terkontaminasi mikroorganisme penyebab kebusukan.
ADVERTISEMENT
Metode pengawetan bahan makanan nabati tidak hanya memungkinkan penjualan bahan makanan sepanjang tahun, melainkan juga memungkinkan jumlah persediaan bahan makanan dalam kategori lebih dari cukup.
Menurut buku Kewirausahaan: Teori dan Contoh Rencana Bisnis karangan Asnawati, S.E (2021: 101), metode pengawetan bahan makanan nabati dibagi menjadi dua, yaitu pengawetan dengan menggunakan bahan pengawet dan pengawetan dengan teknologi.
Lantas, apa saja teknik-teknik di antara kedua metode pengawetan bahan makanan nabati tersebut? Apa saja contoh makanan awetan yang dihasilkannya? Simak uraian lengkapnya berikut ini.
Teknik Pengawetan Makanan Awetan Nabati
Mengutip dalam buku Prakarya dan Kewirausahaan untuk SMA Kelas X karya Arif Kurniawan, S.Si (2019: 115), beberapa teknik pengawetan yang dapat dilakukan pada bahan makanan nabati adalah pengawetan kimia, pengawetan suhu rendah/pendinginan, pengeringan, blansing, fermentasi, kristalisasi, dan iradiasi.
ADVERTISEMENT
1. Pengawetan secara kimia
Pengawetan secara kimia adalah pengawetan dengan menggunakan bahan-bahan kimia, seperti gula pasir, nitrat, nitrit, garam dapur, asam propionat dan lain sebagainya. Contoh produk makanan awetan nabati yang menggunakan teknik ini adalah selai dan sirup buah-buahan.
2. Pengawetan suhu rendah/pendinginan
Pengawetan pendinginan adalah pengawetan dengan menggunakan penyimpanan pada suhu -2 derajat celsius hingga 10 derajat celsius. Pendinginan dapat mengawetkan bahan pangan selama beberapa hari atau pekan, bergantung pada jenis makanan.
Dalam proses ini, suhu dingin mampu memperlambat adanya pelayuan, serta membatasi pertumbuhan bakteri penyebab busuknya bahan pangan nabati.
3. Pengeringan
Pengeringan adalah proses pengawetan dengan mengurangi kadar air bahan makanan, sampai batas perkembangan mikroogranisme dan kegiatan enzim yang dapat menyebabkan pembusukan terhambat, atau bakteri terhenti sama sekali.
ADVERTISEMENT
Contoh produk makanan awetan nabati yang menggunakan teknik ini adalah tepung cassava (mocaf), aneka macam mie, aneka macam kerupuk, dan aneka kue kering.
4. Blansing
Blansing adalah teknik pengawetan dengan proses pengolahan bahan makanan melalui pemanasan terlebih dahulu. Teknik ini biasa dilakukan untuk pengalengan, pengeringan sayuran, dan buah-buahan.
Tujuan blansing sama dengan proses pasteurisasi pada bahan makanan hewani, misalnya susu dan keju, yaitu untuk mengurangi mikroorganisme pada makanan yang membahayakan kesehatan.
5. Fermentasi
Fermentasi adalah proses produksi energi dalam sel pada keadaan anaerob (tanpa oksigen). Secara umum, fermentasi adalah salah satu bentuk respirasi anaerob. Fermentasi menyebabkan perubahan sifat bahan makanan, seperti timbulnya rasa dan bau alkohol.
ADVERTISEMENT
6. Kristalisasi
Kristalisasi adalah salah satu proses pemurnian dan pengambilan hasil dalam bentuk padat. Kristalisasi menjadi proses penting dalam industri, sebab banyak industri kimia yang dipasarkan dalam bentuk kristal.
Bentuk kristal banyak diminati karena kemurniannya yang tinggi, bentuk yang menarik, serta mudah dalam pengepakan dan pendistribusiannya. Contoh produk makanan awetan nabati yang menggunakan teknik ini adalah gula tebu, garam kristal, dan wedang.
7. Iradiasi
Iradiasi adalah metode penyinaran terhadap makanan, baik dengan menggunakan zat radioaktif maupun akselerator untuk mencegah terjadinya pembusukan dan kerusakan makanan, serta membebaskan dari mikroorganisme patogen.
Teknik ini berguna dalam pengawetan makanan, tanpa menghilangkan kandungan nutrisi serta cita rasanya. Contoh produk makanan awetan nabati yang dihasilkan teknik ini adalah pengawetan cabai, jamur tiram, sari buah murbei, dan tahu.
ADVERTISEMENT
(VIO)