Contoh Pidato Tahun Baru Islam 1445 H tentang Keimanan dan Ketakwaan

Sejumlah warga dengan membawa obor elektrik mengikuti Jakarta Muharram Festival di Jalan MH Thamrin, Jakarta. Foto: ANTARA FOTO/Aprillio Akbar

Tahun baru Islam merupakan perayaan tahun baru Hijriyah yang diperingati setiap tanggal 1 Muharram. Peringatan ini didasari pada peristiwa hijrahnya Nabi Muhammad SAW dari Mekkah ke Madinah.

Di Indonesia, perayaan tahun baru Islam dikenal dengan istilah 1 Suro. Mengutip buku Dialektika Islam dan Budaya Nusantara karya Dr. Prof. Suprapto (2020), sebagian masyarakat, khususnya yang tinggal di tanah Jawa, banyak yang menyambutnya dengan sejumlah adat dan tradisi.

Contohnya Kraton Ngayogyakarta yang rutin menggelar tradisi Topo Bisu dan Mubeng Benteng. Kemudian di Kasunanan Surakarta, terdapat tradisi Kirab Pusaka yang dilakukan dengan membawa benda-benda pusaka mengelilingi desa.

Selain itu, kerap diadakan pula kegiatan yang diisi dengan pembacaan pidato Tahun Baru Islam. Bagaimana contohnya?

Kumpulan Pidato Tahun Baru Islam

Warga membawa kerbau usia 1.5 tahun saat Kirab Kerbau Suro Merbabu Merapi di Selo, Boyolali, Jawa Tengah, Senin (10/9). Foto: Antara/Aloysius Jarot Nugroho

Dalam perayaan Tahun Baru Islam, pidato biasanya disampaikan dengan tema keagamaan. Misalnya membahas tentang anjuran meningkatkan keimanan kepada Allah dan Rasul-Nya, keutamaan bersyukur, dan lain-lain.

Pidato tersebut bisa disampaikan dalam narasi yang singkat. Berikut beberapa contohnya yang bisa dijadikan referensi untuk merayakan Tahun Baru Islam 1445 H.

Contoh 1

Contoh 2

Contoh 3

(MSD)