Konten dari Pengguna

Contoh Usaha Agraris dan Ekstraktif

Kabar Harian
Menyajikan beragam informasi terbaru, terkini dan mengedukasi.
5 November 2021 10:56 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Pertanian di ladang merupakan salah satu contoh usaha agraris untuk memperoleh keuntungan. Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Pertanian di ladang merupakan salah satu contoh usaha agraris untuk memperoleh keuntungan. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
Usaha agraris dan ekstraktif merupakan salah satu dari jenis-jenis badan usaha yang menggunakan, memanfaatkan, dan mengolah faktor produksi untuk memperoleh keuntungan, serta memuaskan kebutuhan masyarakat.
ADVERTISEMENT
Lantas, bagaimana bentuk kegiatan usaha agraris dan ekstraktif? Apa saja contoh-contohnya? Agar lebih memahaminya, simak ulasan lengkap berikut ini.
Berdasarkan buku Kantong Ekonomi SMA IPS 96 karangan M. Zamroni (2009: 96), usaha ekstraktif adalah badan usaha yang menekankan kegiatan pada upaya pengambilan dan pengelolaan bahan baku secara langsung dari alam, agar dapat lebih bermanfaat.
Sementara itu, usaha agraris, yaitu badan usaha yang kegiatannya menghasilkan hasil alam, tetapi hasilnya tidak serta merta langsung diambil dari alam seperti halnya usaha ekstraktif.
Pelaku usaha bidang agraris harus melakukan pengolahan dan pemanfaatan alam seperti mengolah tanah terlebih dahulu, untuk selanjutnya mendapatkan hasil alam sebagai outputnya.
Agar lebih mengerti perbedaan antara usaha agraris dan ekstraktif, berikut contoh-contoh usahanya, yang dirangkum berdasarkan buku IPS Terpadu SMP karya Drs. Anwar Kurnia (2007: 160).
Kegiatan usaha peternakan berkaitan dengan pemeliharaan hewan, agar dapat diambil susu, daging, dan anggota tubuh lainnya. Foto: Pixabay

Contoh Usaha Agraris

1. Pertanian
ADVERTISEMENT
Pertanian adalah kegiatan pemanfaatan sumber daya hayati untuk menghasilkan bahan pangan, bahan baku industri, serta untuk mengelola lingkungan hidupnya.
Kegiatan pemanfaatan sumber daya hayati yang termasuk dalam pertanian, biasanya dipahami sebagai budidaya tanaman, bercocok tanaman, serta pembesaran hewan ternak.
2. Peternakan
Peternakan adalah cabang pertanian yang berkaitan dengan pemeliharaan hewan untuk diambil daging, serat, susu, telur, atau produk lainnya. Kegiatan usaha peternakan ini termasuk perawatan sehari-hari, pembiakan selektif, dan pemeliharaan ternak.
Penampakan perkebunan sawit. Foto: Pixabay
3. Perkebunan Sawit
Perkebunan sawit merupakan kegiatan pertanian yang berspesialisasi pada tanaman kelapa sawit. Tanaman ini termasuk tanaman komersial. Di Indonesia sendiri, perkebunan kelapa sawit menghasilkan dua jenis energi terbarukan, yaitu:
ADVERTISEMENT
4. Perikanan Darat
Perikanan darat ialah usaha pembudidayaan ikan di perairan darat, seperti di daerah sungai, danau, waduk, rawa, sawah (yang digenangi air selama padi masih muda), dan tambak.
Usaha perikanan darat bisa dilakukan di dua tempat, yaitu:
Contoh usaha ekstraktif di bidang perikanan laut. Foto: Pixabay

Contoh Usaha Ekstraktif

1. Perikanan Laut
Perikanan laut dilakukan di semua samudera dan lautan di dunia, termasuk teluk dan muara. Penangkapan dan budidaya organisme akuatik dalam air asin, ternyata menyumbang sebagian besar produk perikanan yang mencapai pasar dunia.
ADVERTISEMENT
2. Pertambangan Logam
Pertambangan diperlukan untuk mendapatkan bahan apa pun yang tidak dapat ditanam melalui proses pertanian, atau dibuat secara artifisial di laboratorium maupun pabrik. Salah satu contohnya, yaitu pertambangan logam.
Proses penambangan logam modern melibatkan pencarian calon bijih, analisis potensi keuntungan dari tambang yang diusulkan, ekstraksi bahan yang diinginkan, dan reklamasi akhir tanah setelah tambang ditutup.
Pertambangan minyak merupakan contoh usaha ekstraktif sumber daya alam yang tidak terbarukan. Foto: Pixabay
3. Pertambangan Minyak
Selain logam, kegiatan pertambangan juga termasuk mengekstraksi sumber daya alam yang tidak terbarukan seperti minyak bumi. Metode ekstraksi minyak bumi didasarkan pada sistem penggalian tambang bawah tanah.
Metode tersebut digunakan untuk menambang kolam yang mengandung minyak viskositas tinggi atau bitumen, dan kolam heterogen dari minyak viskositas menengah yang tidak lagi produktif dengan metode lain.
ADVERTISEMENT
4. Pertambangan Garam
Pertambangan garam merupakan usaha ekstraksi garam batu atau halite dari deposit. Hal tersebut berbeda dengan garam yang dipanen dari laut, sebab garam ini ditambang selayaknya bahan tambang bebatuan.
Tambang garam dilakukan di area di mana pernah terdapat badan air, seperti danau, sungai, dan laut yang telah mengering.
(VIO)