Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Daerah Asal Wayang Orang, Seni Pertunjukan Tradisional Khas Indonesia
31 Agustus 2021 11:00 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Wayang adalah sebuah seni pertunjukan tradisional khas Indonesia yang berkembang di pulau Jawa dan Bali. Wayang mempunyai dua jenis pemain utama, yaitu wayang yang berupa sekumpulan boneka, serta wayang dengan sekumpulan orang.
ADVERTISEMENT
Wayang dengan sekumpulan orang sebagai pemainnya disebut dengan wayang orang. Seseorang yang berperan dalam pertunjukan wayang orang harus memakai kostum sesuai dengan tema yang telah ditentukan.
Tema yang dimainkan dalam wayang biasanya mengisahkan tentang kisah Mahabarata dan Ramayana. Wayang orang dapat disebut juga dengan wayang wong, yang diambil dari bahasa Jawa.
Daerah asal wayang orang adalah Tanah Jawa, khususnya Jawa Tengah, dengan Sultan Hamangkurat I sebagai penciptanya pada tahun 1731. Seni pertunjukan wayang orang sangat berkembang dengan baik di wilayah keraton Yogyakarta dan Surakarta.
Kedua keraton tersebut menganggap wayang orang bukan hanya sekadar hiburan, tetapi juga sebagai bagian dari pertujunjukan tradisional di daerahnya.
Mengutip dalam jurnal yang berjudul Transformasi Pertunjukan Wayang Orang Komunitas Graha Seni Mustika Yuastina Surabaya karangan Dwi Wahyu, wayang orang sebagai seni pertunjukan tradisional memuat berbagai macam jenis kesenian lainnya, yaitu:
ADVERTISEMENT
Perkembangan Seni Pertunjukan Wayang Orang
Wayang orang diambil dari kisah yang bersumber di tanah Jawa dan cerita epik India, yaitu Ramayana dan Mahabarata sebagai induk ceritanya. Banyak kaidah wayang orang yang diambil dari wayang kulit, salah satunya adalah dari segi cerita.
ADVERTISEMENT
Dikutip dalam buku Mengenal Kesenian Nasional 1: Wayang yang ditulis oleh Kustopo, seni pertunjukan wayang hanya berada dalam bangsal Keraton, dengan para pemain yang terdiri dari abdi dalem istana.
Seiring berjalannya waktu, pertunjukan wayang orang pun mulai diperkenalkan pada masyarakat luas, dengan tujuan mempertontonkan seni tersebut ke banyak orang.
Cerita yang sebelumnya berbasis kisah dari India, mulai dipadukan dengan kisah religius dan tradisi sekitar. Para pemain yang berperan dalam wayang orang tidak lagi abdi dalem istana saja, melainkan dapat dimainkan oleh orang-orang luar keraton.
Karena minat masyarakat di era saat ini yang semakin menurun terhadap pertunjukan wayang orang, beberapa komunitas yang telah terbentuk sejak lama berusaha untuk mempertahankan eksistensi wayang orang sebagai seni tradisional.
ADVERTISEMENT
Sampai saat ini, pertunjukan wayang orang masih tetap bisa dilihat pada acara-acara yang digelar oleh komunitas perkumpulan wayang orang yang cukup tua dan terkenal, yaitu Wayang Orang Sriwedari di Surakarta dan Wayang Orang Ngesti Pandawa di Semarang.
Komunitas wayang orang rutin mengadakan pertunjukan wayang orang di beberapa tempat di Indonesia, yaitu di kawasan Pasar Senen Jakarta, Taman Sriwedari Solo, serta Taman Budaya Raden Saleh Semarang.
(HDP)