Konten dari Pengguna

Dampak Limbah Nuklir bagi Kesehatan, Keracunan Radiasi hingga Kanker

Kabar Harian
Menyajikan beragam informasi terbaru, terkini dan mengedukasi.
4 September 2023 9:34 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi dampak limbah nuklir bagi kesehatan. Foto: Reuters.
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi dampak limbah nuklir bagi kesehatan. Foto: Reuters.
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Limbah nuklir yang dibuang ke laut tidak hanya merusak lingkungan, tetapi juga membahayakan manusia. Karenanya, penting untuk mengetahui dampak limbah nuklir bagi kesehatan agar bisa mencari solusi dan mengurangi risiko bahayanya.
ADVERTISEMENT
Sebagaimana diberitakan, masyarakat dunia dibuat heboh dengan keputusan Jepang membuang 1,3 juta ton limbah nuklir ke Samudra Pasifik pada 24 Agustus lalu. Adapun limbah nuklir tersebut berasal dari bencana tsunami yang merusak PLTN Fukushima pada 2011.
Sebelum dilepas ke laut, limbah telah diolah selama 15 tahun untuk menghilangkan polutan berbahaya. Proses pengolahan dilakukan dengan metode penyaringan untuk menghilangkan sebagian besar unsur radioaktifnya.
Keputusan Jepang untuk membuang limbah nuklir ke laut telah mendapat izin Badan Pengawas Nuklir PBB atau International Atomic Energy Agency (IAEA). Izin diberikan setelah melakukan tinjauan dan pengawasan ketat selama dua tahun. Berdasarkan laporan IAEA, air limbah telah memenuhi standar keamanan internasional.
Namun sebagian besar masyarakat dunia khususnya Cina, Korea Selatan, dan sejumlah negara di Pasifik tetap mengecam keputusan pemerintah Negeri Sakura tersebut. Mereka khawatir terhadap dampak zat-zat berbahaya yang dapat mengancam kesehatan.
ADVERTISEMENT

Dampak Limbah Nuklir untuk Kesehatan

Ilustrasi dampak limbah nuklir bagi kesehatan. Foto: Shutterstock.
Pada dasarnya, limbah nuklir dapat dibedakan menjadi dua jenis, yakni limbah radioaktif rendah dan limbah radioaktif tinggi. Limbah rendah mengandung tingkat radiasi yang kecil dan berasal dari kegiatan medis, industri, dan penelitian.
Sementara limbah dosis tinggi, memiliki radiasi yang sangat kuat. Limbah ini umumnya berasal dari reaktor nuklir atau penguraian bahan bakar nuklir.
Sebelum dibuang, limbah nuklir harus diolah terlebih dahulu untuk menghilangkan unsur radioaktif dan zat berbahaya lainnya. Pengolahan ini dilakukan untuk meminimalisir dampak kerusakan lingkungan maupun ancaman kesehatan bagi manusia.
Berikut sederet dampak limbah nuklir untuk kesehatan yang penting diketahui:

1. Keracunan radiasi

Paparan radiasi nuklir dosis besar dapat menyebabkan keracunan radiasi atau juga disebut dengan sindrom radiasi akut (ARS). Tingkat keparahan sindrom berbeda-beda tergantung seberapa banyak radioaktif yang diserap tubuh.
ADVERTISEMENT
Gejala keracunan radiasi tidak langsung muncul setelah terpapar radioaktif dalam jumlah besar. Biasanya tanda-tanda keracunan baru muncul beberapa hari atau berminggu-minggu kemudian.
Keracunan radiasi ditandai dengan gangguan pencernaan, sakit kepala, mual, muntah, diare, demam, dan kelelahan. Dalam kasus yang parah, keracunan radiasi dapat menyebabkan luka bakar serius hingga kematian.

2. Merusak sel

Mengutip laman Environmental Protection Agency USA, zat-zat yang terkandung dalam limbah nuklir dapat mempengaruhi atom-atom dalam sel tubuh dan merusak materi genetiknya (DNA). Kerusakan pada sel membuat sistem kekebalan tubuh melemah karena tubuh bekerja keras membuat sel-sel baru. Akibatnya, tubuh menjadi rentan terserang penyakit.

3. Memicu kanker

Paparan radiasi dosis tinggi juga bisa memicu kanker yang disebabkan karena zat radioaktif dapat merusak sel. Sel-sel yang rusak juga dapat bermutasi menjadi sel kanker.
ADVERTISEMENT

4. Gangguan kehamilan

Ibu hamil dan anak-anak juga sangat rentan terhadap paparan radioaktif. Unsur kimia ini dapat bisa menyebabkan keguguran, kelahiran prematur, hingga bayi cacat ketika lahir. Oleh karena itu, penting bagi wanita hamil untuk mengikuti instruksi dari petugas darurat dan mencari pertolongan medis segera jika terpapar.
(GLW)