Dampak Pergerakan Lempeng Benua

Kabar Harian
Menyajikan beragam informasi terbaru, terkini dan mengedukasi.
Konten dari Pengguna
29 November 2021 13:51 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Dampak Pergerakan Lempeng Benua. Foto: iStock
zoom-in-whitePerbesar
Dampak Pergerakan Lempeng Benua. Foto: iStock
ADVERTISEMENT
Dampak pergerakan lempeng benua berupa konvergensi dapat menimbulkan terbentuknya pegunungan, terbentuknya gunung berapi dan keluarnya magma panas, serta terbentuknya palung dasar samudra.
ADVERTISEMENT
Konvergensi adalah gerakan saling bertumbukan antarlempeng tektonik. Tumbukan antarlempeng tektonik dapat berupa tumbukan antara lempeng benua dan benua, atau antara lempeng benua dan lempeng dasar samudra.
Konvergensi merupakan salah satu dari tiga jenis gerakan lempeng-lempeng tektonik berdasarkan arahnya. Dua jenis pergerakan lempeng lainnya adalah divergensi dan sesar mendatar.
Untuk mengetahui lebih jelas terkait dampak pergerakan lempeng benua berupa konvergensi, divergensi, dan sesar mendatar, simak uraian lengkapnya berikut ini.

Dampak Pergerakan Lempeng Benua

Dampak Pergerakan Lempeng Benua: Konvergensi, Divergensi, dan Sesar Mendatar. Foto: Wikipedia
Lempeng benua disebut juga sebagai kerak benua atau sial. Lempeng benua terdiri dari silikon dan aluminium yang memiliki ketebalan sekitar 30 sampai 50 kilometer.
Kerak benua memiliki jumlah silikon yang lebih sedikit. Bagian ini lebih banyak mempunyai materi berat. Sifatnya yang padat membuat lempeng benua bisa digunakan sebagai tempat tinggal manusia, terutama karena tempatnya berada di atas permukaan laut.
ADVERTISEMENT
Ada enam lempeng benua utama di dunia, antara lain:
Lempeng-lempeng penting lain yang lebih kecil mencakup Lempeng India, Lempeng Arab, Lempeng Karibia, Lempeng Juan de Fuca, Lempeng Cocos, Lempeng Nazca, Lempeng Filipina, Lempeng Scotia, Lempeng laut banda, dan Lempeng Timor.
Pergerakan lempeng menyebabkan pembentukan dan pemecahan benua seiring berjalannya waktu, termasuk juga pembentukan superkontinen atau superbenua.
Superkontinen adalah daratan raksasa yang terdiri dari lebih dari satu inti benua. Superkontinen yang paling dikenal bernama Pangaea, pernah menjadi satu-satunya benua di bumi sekaligus "nenek moyang" benua-benua yang ada saat ini.
Pergerakan Lempeng Tektonik. Foto: Wikipedia
Dikutip dari Geografi: Jelajah Bumi dan Alam Semesta oleh Hartono, pergerakan lempeng dibagi menjadi tiga jenis berdasarkan arahnya, yaitu:
ADVERTISEMENT
1. Konvergensi
Konvergensi terjadi akibat pergerakan lempeng kulit bumi yang saling bertumbukan. Oleh karena itu, salah satu lempeng akan tertekuk dan masuk ke bawah bagian lempeng lainnya. Gerakan ini dapat menimbulkan getaran yang kuat.
Dampak yang ditimbulkan dari konvergensi adalah terbentuknya palung samudera, terbentuknya gunung berapi, dan terbentuknya pegunungan dasar laut.
Contoh bencana alam akibat pergerakan lempeng konvergensi adalah gempa bumi yang mengakibatkan tsunami di Aceh pada 26 Desember 2004 lalu.
2. Divergensi
Divergensi adalah dua lempeng yang saling bergerak menjauh. Hal ini diakibatkan oleh terjadi perpecahan pada litosfer. Akibat adanya pergerakan ini, lempeng samudra mengalami pemekaran dasar laut, sedangkan pada lempeng benua, membentuk lembah.
Dampak yang ditimbulkan dari divergensi adalah meluasnya samudra, terbentuknya lapisan permukaan bumi yang baru, aktivitas gempa bumi dan vulkanik laut, dan penyempitan palung pada tepian benua.
ADVERTISEMENT
3. Sesar Mendatar atau Transform
Sesar mendatar adalah bertemunya dua lempeng, yang menyebabkan terjadinya gesekan secara menyamping sehingga menimbulkan patahan. Hal ini terjadi apabila lempeng bumi bergesekan dalam posisi yang sama datar, sejajar, dan selalu bergerak.
Dampak yang ditimbulkan dari sesar mendatar adalah gempa laut disertai dengan tsunami.
(SFR)