Dampak Peristiwa Sumpah Pemuda, Bahasa Indonesia Jadi Bahasa Persatuan

Kabar Harian
Menyajikan beragam informasi terbaru, terkini dan mengedukasi.
Konten dari Pengguna
14 September 2021 16:45 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Dampak peristiwa Sumpah Pemuda. Foto: Freepik
zoom-in-whitePerbesar
Dampak peristiwa Sumpah Pemuda. Foto: Freepik
ADVERTISEMENT
Sumpah Pemuda merupakan peristiwa sejarah yang selalu dikenang sebagai Hari Sumpah Pemuda di setiap tanggal 28 Oktober.
ADVERTISEMENT
Terciptanya peristiwa Sumpah Pemuda ini juga menjadi awal mula perwujudan persatuan Indonesia. Meski demikian, tidak mudah bagi para pemuda Indonesia bangkit dan bersatu.
Pada Kongres Pemuda I misalnya, cukup banyak perbedaan pendapat yang terjadi, seperti perbedaan ideologi maupun sifat dari daerahnya masing-masing.
Akibatnya, diadakan kembali Kongres Pemuda II yang menghasilkan ikrar Sumpah Pemuda sekaligus awal mula persatuan para pemuda Indonesia.
Oleh karena itu, peristiwa yang diawali dengan Kongres Pemuda I & II dan pembacaan ikrar Sumpah Pemuda oleh para pemuda memberi dampak tersendiri bagi bangsa Indonesia.
Dampak ini menjadi dasar pemahaman tentang toleransi di masyarakat, agar bisa saling menghormati meskipun berada di antara perbedaan.

Dampak Peristiwa Sumpah Pemuda

Ilustrasi bersatunya para pemuda Indonesia. Foto: Kemendikbud
Berdasarkan dari tiga butir ikrar yang dibacakan oleh para pemuda Indonesia, berikut beberapa dampak peristiwa Sumpah Pemuda:
ADVERTISEMENT
1. Bersatunya organisasi pemuda
Sebelum terjadinya Sumpah Pemuda, pemuda-pemuda Indonesia mendirikan beberapa organisasi yang berdasarkan dengan daerah masing-masing. Contohnya seperti, Boedi Oetomo, Jong Java, Jong Sumatera Bond, Jong Minahasa, dan lainnya.
Semenjak terbentuknya Kongres Pemuda I dan II untuk mewujudkan ikrar Sumpah Pemuda, seluruh pemuda dari berbagai daerah bersatu dan memiliki tujuan serta cita-cita yang sama yakni, persatuan Indonesia.
Seperti yang dilansir dari buku Makna Sumpah Pemuda, peristiwa ini sukses membuat persatuan pemuda di Indonesia semakin kokoh tanpa melihat suku, agama, maupun rasnya.
2. Dijadikannya lagu kebangsaan Indonesia Raya sebagai lagu kebangsaan
Setelah mengadakan Kongres Pemuda II dan membuahkan hasil dengan terciptanya ikrar Sumpah Pemuda, para pemuda Indonesia memainkan lagu Indonesia Raya karya W.R Supratman.
ADVERTISEMENT
Saat itu, para pemuda meminta kepada W.R Supratman untuk memainkan lagu tersebut dengan iringan biola meski tanpa syair.
Lagu ini pun menjadi bukti sebagai bersatunya pemuda Indonesia yang sebelumnya memiliki perbedaan ideologi. Akibatnya, lagu ini dianggap sebagai lagu perjuangan.
Bahkan, ketika Indonesia merdeka, lagu ini kembali diputar dan kini dijadikan sebagai lagu kebangsaan Indonesia.
3. Dijadikannya bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan
Dalam isi ikrar Sumpah Pemuda yang dibacakan oleh para pemuda, terdapat satu butir kalimat yang berbunyi, 'Kami putra dan putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia,'
Sebelumnya, bahasa yang diucapkan rakyat Indonesia adalah bahasa Belanda dan Melayu. Namun, para pemuda berhasil menjadikan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan melalui isi dari Sumpah Pemuda itu sendiri.
ADVERTISEMENT
Meskipun Indonesia terdiri dari berbagai macam suku bangsa, mereka bisa disatukan kembali dengan bahasa yang dimiliki yaitu bahasa Indonesia.
(JA)