Konten dari Pengguna

Daripada atau Dari Pada, Mana Penulisan yang Benar?

Kabar Harian
Menyajikan beragam informasi terbaru, terkini dan mengedukasi.
8 November 2021 17:55 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Daripada atau Dari Pada, Mana Penulisan yang Benar? Foto: iStock
zoom-in-whitePerbesar
Daripada atau Dari Pada, Mana Penulisan yang Benar? Foto: iStock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kecenderungan sebagian masyarakat untuk sembarangan menulis atau menyusun kata-kata berdasarkan apa yang didengar membuat munculnya banyak kesalahan dalam penulisan kata.
ADVERTISEMENT
Salah satu contoh penulisan kata yang masih sering ditemui dengan bentuk yang berbeda adalah kata daripada dan dari pada.
Sekilas, kedua kata itu tampak tidak memiliki perbedaan. Namun, baik kata daripada atau dari pada, jika diucapkan tidak memiliki makna yang berbeda, tapi jika ditulis memberikan makna yang bertolak belakang.
Jadi, mana penulisan yang benar, "daripada" atau "dari pada"? Untuk mengetahui lebih jelas, simak pembahasan berikut.

Daripada atau Dari Pada, Mana Penulisan yang Benar?

Daripada atau Dari Pada, Mana Penulisan yang Benar? Foto: iStock
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) yang diterbitkan oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, kata yang sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia adalah daripada, bukan ditulis secara terpisah menjadi dari pada.
Kata "daripada" merupakan gabungan dari kata "dari" dan "pada". Gabungan kata biasanya disebut sebagai kata majemuk. Kata majemuk di dalamnya memuat istilah khusus dan unsur-unsurnya ditulis terpisah, kecuali jika kata majemuk tersebut memiliki makna yang dinilai padu untuk ditulis serangkai, seperti kata "daripada".
ADVERTISEMENT
Dalam praktiknya, masih sering ditemui kesalahan dalam penulisan gabungan kata. Gabungan kata yang seharusnya ditulis serangkai, justru dipisah. Begitu pula sering terjadi sebaliknya.
Berdasarkan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI), terdapat lima ketentuan penulisan gabungan kata untuk menentukan apakah ditulis serangkai atau dipisah. Berikut ini ketentuannya.
Kata yang sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia adalah "daripada", bukan "dari pada". Foto: iStock
Sementara itu, kesalahan lain dari kata “daripada” adalah menghubungkan predikat dengan objek kalimat. Contohnya, saya tidak dapat menyetujui daripada pendapatnya.
ADVERTISEMENT
Dalam hal ini, kesalahan itu terjadi karena tidak diperhatikannya ketentuan bahwa suatu kalimat tidak perlu ditambahkan gabungan kata di antara predikat dan objeknya.
Jadi, dalam contoh kalimat tersebut kata “daripada” tidak diperlukan, sehingga penulisan yang benar adalah saya tidak dapat menyetujui pendapat itu.
Kesalahan lainnya yang sering ditemui dari kata “daripada” adalah penggunaannya untuk menyatakan milik. Contohnya, amanat daripada kedua orang tuanya.
Dalam bahasa Indonesia, hubungan milik sudah cukup dinyatakan dengan menjajarkan kata yang menyatakan sesuatu yang dimiliki dengan kata yang menyatakan pemiliknya. Kata “amanat” dijajarkan dengan “kedua orang tuanya” sering kali dibuat menjadi amanat daripada kedua orang tuanya.
Jadi, dalam contoh kalimat, untuk menyatakan kepemilikan kata “daripada” tidak diperlukan. Hubungan milik itu sudah cukup dinyatakan dalam jajaran kata, yakni amanat kedua orang tuanya.
ADVERTISEMENT
Kata "daripada" sendiri digunakan untuk menyatakan perbandingan. Misalnya, nilai ekspor Indonesia pada tahun 2021 lebih besar daripada nilai ekspor tahun sebelumnya.
Selain perbandingan, ada pula penggunaan kata “daripada” lainnya yang menyatakan pilihan, seperti lebih baik belajar daripada tidur.
(SFR)