Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Daur Hidup Hewan: Pengertian, Jenis-Jenis dan Contohnya
2 September 2021 13:16 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Menurut Inggit Awanda,dkk dalam buku berjudul Ilmu Pengetahuan Alam, setiap hewan memiliki hewan yang berbeda-beda. Misalnya, ayam memiliki daur hewan yang berbeda dengan kupu-kupu.
Daur hidup hewan juga secara alamiah terjadi agar tidak mengalami kepunahan. Berkembang biak dan berkembang adalah bagian dari daur hidup hewan. Berikut penjelasan mengenai proses daur hidup hewan.
Daur Hidup Hewan
Seperti yang telah dijelaskan, setiap hewan memiliki dari hidup yang berbeda-beda. Berdasarkan perubahan bentuk tubuhnya, daur hidup hewan dibedakan menjadi dua jenis, yaitu tanpa metamorfosis dan metamorfosis.
Daur Hidup Hewan Tanpa Metamorfosis
Daur hidup hewan tanpa metamorfosis adalah siklus hidup yang terjadi pada hewan tanpa adanya perubahan bentuk. Daur hidup ini terjadi pada ayam dan kucing.
ADVERTISEMENT
Seperti yang kita ketahui, ayam betina dewasa menghasilkan telur. Telur ayam menetas setelah dierami induknya selama kurang lebih 21 hari. Pada saat menetas, anak ayam berbulu sangat halus.
Setelah dewasa, bulu-bulu dari anak ayam tersebut akan berubah seperti bulu induknya. Kemudian, ayam betina dapat menghasilkan telur.
Begitu juga dengan apa yang dialami oleh kucing. Kucing betina dapat melahirkan beberapa ekor anak kucing yang kemudian akan menjadi kucing dewasa.
Ketika beranjak dewasa, bentuk dari anak kucing tersebut akan mirip dengan induknya dan dapat kembali berkembang biak.
Daur Hidup Hewan dengan Metamorfosis
ADVERTISEMENT
Perubahan fisik tersebut terjadi akibat pertumbuhan sel dan diferensiasi sel atau proses yang memungkinkan sel kurang khusus menjadi lebih khusus.
Metamorfosis terbagi menjadi dua jenis, yaitu:
1. Metarmofosis Sempurna
Mengutip dari modul Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Paket A yang diterbitkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, metamorfosis sempurna adalah proses perubahan bentuk tubuh hewan dari kecil hingga dewasa.
Hewan yang memiliki daur hewan yang mengalami metamorfosis sempurna biasanya akan mengalami empat tahap dalam daur hidupnya yaitu, telur–larva–pupa(kepompong)–dewasa (imago).
Contoh hewan yang memiliki daur hidup metamorfosis sempurna adalah kupu-kupu. Kupu-kupu memiliki tahap pertumbuhan dari ulat yang berbeda dengan kupu-kupu dewasa.
Proses metamorfosis pada kupu-kupu mengalami empat tahapan. Siklus hidupnya dimulai dari telur yang biasanya menempel di daun. Telur tersebut kemudian berubah menjadi ulat.
Ulat itu kemudian akan tumbuh semakin besar setelah 15-20 hari menjadi menjadi kepompong (pupa). Kepompong biasanya menggantung di ranting tumbuhan atau di daun.
ADVERTISEMENT
Masa kepompong ini berlangsung selama berhari-hari. Jika telah sempurna dan cukup waktunya, kupu-kupu keluar dari kepompong tersebut dan menjadi kupu-kupu dewasa.
2. Metamorfosis Tidak Sempurna
Metamorfosis tidak sempurna adalah proses daur hidup hewan yang tidak lengkap. Biasanya perubahan bentuk hewan yang saat lahir tidak berbeda bentuknya dengan saat hewan tersebut dewasa, tetapi ada bagian bagian tubuh yang belum terbentuk, misalnya sayap.
Hewan yang mengalami proses perubahan pada metamorfosis tidak sempurna tidak mengalami tahap larva dan pupa (kepompong). Tahap metamorfosis tidak sempurna, yaitu telur - nimfa - dewasa (imago).
Biasanya metamorfosis tidak sempurna terjadi pada serangga, seperti belalang. Belalang biasanya melalui tiga tahapan utama dalam melakukan daur hidupnya, yaitu telur - belalang muda (nimfa) - belalang dewasa (imago).
ADVERTISEMENT
Untuk prosesnya, daur hidup hewan belalang diawali dengan telur yang dihasilkan oleh belalang betina dewasa. Telur belalang tersebut kemudian menetas menjadi nimfa atau bayi belalang yang berwarna putih.
Bayi belalang ini lahir tanpa memiliki sayap dengan bentuk seperti belalang dewasa. Belalang bayi itu kemudian mengalami pergantian kulit empat kali sehingga menjadi belalang muda dan akhirnya menjadi belalang dewasa yang bersayap.
(SAI)