Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Konten dari Pengguna
Diabetes Melitus, Penyakit yang Terjadi Bila Kadar Glukosa dalam Urin 1,5%
10 Januari 2022 17:19 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Bila kadar glukosa dalam urin 1,5%, kemungkinan orang tersebut menderita penyakit diabetes melitus. Diabetes melitus adalah salah satu penyakit yang ditandai dengan adanya kadar gula darah dalam urine.
ADVERTISEMENT
Kelainan dalam proses urinisasi merupakan gejala dalam berbagai penyakit, termasuk penyakit diabetes melitus. Simak penjelasan lebih lanjut mengenai penyakit diabetes melitus di bawah ini.
Penyakit Diabetes Melitus
Dikutip dari buku Biologi SMP/MTs Kls IX (KTSP) yang ditulis oleh Agung Wijaya, penyakit diabetes melitus adalah penyakit yang ditandai oleh tingginya kadar gula dalam darah dan urine.
Diabetes melitus adalah penyakit yang ditandai dengan terjadinya hiperglikemia (kadar gula darah tinggi), gangguan metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein.
Gangguan metabolisme tersebut dihubungkan dengan kekurangan secara absolut atau relatif dari kerja sekresi insulin. Penyakit ini dapat menyebabkan berbagai macam komplikasi.
ADVERTISEMENT
Komplikasi yang akan terjadi akibat adanya penyakit diabetes melitus adalah penyakit jantung, stroke, gagal ginjal kronis, neuropati diabetik, gangguan penglihatan, katarak, dan sebagainya.
Gejala Penyakit Diabetes Melitus
Restyana Noor Fatimah dalam Diabetes Melitus Tipe 2 menyebutkan bahwa gejala penyakit diabetes melitus dibagi menjadi dua jenis, yakni gejala akut dan kronik.
Gejala akut yang dialami oleh penderita diabetes melitus adalah poliphagia (banyak makan), polidipsia (banyak minum), dan poliuria (banyak kencing/sering kencing di malam hari), nafsu makan bertambah.
Tak hanya itu, gejala akut penyakit diabetes melitus juga ditandai dengan terjadinya penurunan berat badan dalam kurun waktu yang dekat, misalnya 5-10 kg dalam waktu 2-4 minggu dan juga mudah lelah.
Adapun gejala kronik yang akan dialami oleh penderita penyakit diabetes melitus, yakni:
ADVERTISEMENT
Pengobatan dan Pencegahan Penyakit Diabetes Melitus
Pengobatan serta pencegahan penyakit diabetes melitus dapat dilakukan dengan melaksanakan beberapa aktivitas di bawah ini.
1. Diet
Diet yang perlu dilakukan oleh penderita penyakit diabetes melitus pada dasarnya sama dengan diet-diet yang dilakukan oleh orang yang ingin menurunkan berat badan.
Penderita penyakit diabetes melitus harus berfokus pada keteraturan makan dalam waktu makan, jenis dan jumlah makanan, terutama pada mereka yang menggunakan obat penurun glukosa darah atau insulin.
ADVERTISEMENT
Standar yang disarankan dalam pelaksanaan diet adalah mengonsumsi makanan dengan komposisi yang seimbang dalam hal karbohidrat 60-70%, lemak 20-25% dan protein 10-15%.
2. Berolahraga dan Rajin Melakukan Aktivitas Fisik
Penderita penyakit diabetes dianjurkan untuk melakukan olahraga fisik secara teratur, misalnya melakukan latihan selama 30 menit sebanyak 3-4 kali/minggu.
Contoh olahraga yang dapat dilakukan adalah jalan kaki secara santai selama 30 menit. Hal ini perlu dilakukan untuk menghindari kebiasaan hidup yang kurang gerak atau bermalas-malasan.
3. Mengonsumsi Obat-Obatan Seperlunya
Untuk penderita yang mengidap penyakit diabetes melitus dapat mengonsumsi obat-obatan yang dapat menurunkan kadar gula hipoglikemik, insulin, dan sebagainya.
Mengonsumsi obat-obatan ini juga mampu untuk menurunkan kadar gula darah agar seseorang terhindari penyakit diabetes melitus.
ADVERTISEMENT
(SAI)