Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Doa Masuk dan Keluar Kamar Mandi Berdasarkan Hadis
26 Agustus 2024 14:21 WIB
·
waktu baca 6 menitTulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Membaca doa masuk dan keluar kamar mandi menjadi salah satu bentuk permohonan perlindungan diri pada Allah SWT. Kamar mandi atau WC adalah tempat najis dan kotor yang disukai oleh setan.
ADVERTISEMENT
Adanya anjuran membaca doa masuk dan keluar kamar mandi menunjukkan bahwa Islam merupakan agama yang sempurna. Tak ada yang tersisa dari problematika umat Islam, kecuali telah dijelaskan oleh Rasulullah SAW secara jelas dan gamblang.
Pada hadis riwayat Muslim disebutkan bahwa kaum musyrikin pernah terperangah seraya berkata pada Salman Al Farisi, sahabat Rasulullah SAW, “Sungguh Nabi kalian telah mengajarkan segala sesuatu sampai perkara adab buang hajat sekalipun. Salman menjawab, “Ya, benar.”
Doa Masuk dan Keluar Kamar Mandi
Adapun bacaan doa masuk dan keluar kamar mandi telah diajarkan Rasulullah dalam berbagai riwayat hadist . Berikut ini beberapa versi doa masuk dan keluar kamar mandi yang bisa diamalkan.
a. Doa Masuk Kamar Mandi
Dikutip dari buku Dasyatnya Amalan 24 Jam Rasulullah karya Abu Najib Abdillah, doa masuk kamar mandi tertuang dalam dua hadis. Pertama hadis riwayat Bukhari dan Muslim dari Anas bin Malik.
ADVERTISEMENT
Dalam hadis tersebut, Anas radhiallahuanhu menuturkan “Adalah Nabi SAW apabila masuk ke kamar kecil beliau berdoa:
Artinya, “Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari setan besar laki-laki dan wanita.”
Berdasarkan penjelasan Imam As-Shan’ani, doa di atas disunahkan untuk dibaca dengan keras, yakni sampai terdengar suaranya oleh orang lain. Jika dirasa bacaan di atas terlalu panjang, Anda cukup membaca bismillah.
Anjuran tersebut tertuang dalam hadis riwayat Ibnu Majah yang menjelaskan bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Penutup antara jin dan aurat manusia ketika ia masuk kamar kecil adalah dengan mengucapkan bismillah.”
b. Doa Keluar Kamar Mandi
Adapun setelah selesai mengerjakan urusan di kamar mandi baik buang hajat, mandi, atau yang lainnya, disunahkan untuk membaca kalimat Ghufranaka. Artinya, “Ya Allah, aku memohon ampunan kepada-Mu.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari buku Malaikat pun Mangimini: Kumpulan Doa Penggapai Ridha Ilahi karya Hamdan Hamedan, kalimat di atas diriwayatkan dalam hadis Abu Daud dan Tirmidzi dari sahabat Rasulullah bernama Abu Dzar radhiallahuanha.
Selain membaca kalimat tersebut, bisa juga membaca doa di bawah ini yang diriwayatkan oleh Ibu Majah:
Artinya, “Ya Allah, aku memohon ampunan-Mu. Segala puji bagi Allah yang telah memberikan kenyamanan dalam buang air kepadaku dan mengekalkan kekuatan pada diriku, serta mengusir rasa sakit dariku.”
Berdasarkan penjelasan Imam Sakhawi, hadis dari jalur Abu Dzar radhiallahuanha tersebut sahih, meski beberapa ulama menyatakan kedua riwayat hadis tersebut lemah. Sementara itu, Imam Suyuthi menilai kedua riwayat hadis doa di atas adalah sahih.
Doa keluar dari kamar mandi mengingatkan umat Islam agar membersihkan dosa yang ada dalam diri. Berdoa pada Allah ibarat memohon diringankan segala dosa yang ada dalam diri dan jiwa, sebagaimana Allah telah meringankan kotoran dari badan.
ADVERTISEMENT
Adab Masuk dan Keluar Kamar Mandi
Agar kebiasaan masuk dan keluar kamar mandi bisa bernilai ibadah, umat muslim dianjurkan untuk mengikuti sunah Rasulullah SAW ketika masuk dan keluar kamar mandi.
Dikutip dari buku Pintar 50 Adab Islam yang disusun oleh Arfiani, berikut adab dan sunah Rasulullah yang diajarkan pada umat Islam.
1. Niat yang Benar
Saat masuk kamar mandi, niatkan untuk membersihkan diri, menyembuhkan penyakit, dan sebagainya. Apabila mandi di pemandian umum, jangan niatkan untuk melakukan hal-hal yang tidak baik, seperti mengintip orang lain.
2. Masuk dengan Kaki Kiri dan Keluar dengan Kaki Kanan
Rasulullah SAW menganjurkan untuk mendahulukan kaki kanan untuk memasuki tempat terhormat dan mulia seperti ketika masuk masjid. Sebaliknya, beliau menganjurkan untuk mendahulukan kaki kiri ketika masuk ke tempat yang kotor seperti kamar mandi atau WC.
ADVERTISEMENT
Sunah ini berdasar pada hadis Bukhari yang menyebut bahwa Nabi SAW suka memulai dari sebelah kanan saat mengenakan sandal, menyisir rambut, bersuci, dan dalam semua kegiatan.
Imam As-Syaukani dalam Nailul Authar menyebut mendahulukan yang kanan hukumnya dianjurkan dalam segala kegiatan, tanpa pengecualian, dan sebagaimana yang dicontohkan Rasulullah.
Hanya saja, dikecualikan ketika masuk kamar mandi dan keluar masjid. Adapun aktivitas mendahulukan yang kanan yaitu:
Adapun aktivitas yang disunahkan untuk mendahulukan yang kiri adalah:
ADVERTISEMENT
3. Tidak Berlama-lama di Kamar Mandi
Kamar mandi merupakan tempat najis yang disukai oleh setan. Oleh karena itu, para ulama tidak menyarankan untuk berlama-lama di kamar mandi.
Di samping itu, kamar mandi bukan tempat yang tepat untuk melakukan meditasi, menghilangkan galau, menenangkan otak, atau mencari inspirasi sebagaimana diyakini oleh sebagian orang.
4. Tidak Telanjang dan Tidak menunjukkan Aurat pada Orang lain
Seorang muslim wajib menutup auratnya dari orang lain jika sedang mandi, apalagi jika ada di pemandian umum. Dalam sebuah riwayat hadis Muslim, ada seorang laki-laki bertanya pada Nabi SAW.
“Wahai Rasulullah, bagaimana menurutmu jika sejumlah orang berkumpul bersama dengan sebagian lainnya?” Rasulullah menjawab, “Jika engkau mampu untuk tidak menunjukkan (aurat), maka janganlah engkau menunjukkannya.”
5. Tidak Berdzikir atau Berbicara
Rasulullah SAW melarang untuk berdzikir atau berbicara saat berada di dalam kamar mandi. Ibnu Umar mengatakan, “Ada seorang laki-laki yang melintasi Rasulullah yang sedang buang air kecil. Kemudian orang tersebut mengucapkan salam. Akan tetapi, beliau tidak menjawab salamnya.” (HR. Muslim)
ADVERTISEMENT
Dalam hadis lain disebutkan bahwa Al-Muhajir bin Qunfudzin sahabat Nabi pernah mendatangi Rasulullah SAW saat beliau sedang buang air kecil. Lalu, Al-Muhajir mengucapkan salam kepada beliau.
Namun, Rasulullah tidak menjawab salamnya hingga beliau berwudu. Setelah itu, beliau menyampaikan alasan kepadanya, “Sesungguhnya aku benci bila aku menyebut nama Allah azza wa jalla, kecuali bila aku dalam keadaan suci.” (HR. Abu Dawud)
6. Hindari Membawa Benda yang Menyematkan Nama Allah
Apabila ingin ke kamar mandi, sebaiknya tidak membawa benda atau barang apa pun. Benda yang dimaksud tentu yang memiliki asma Allah ataupun segala sesuatu yang berkaitan dengan nabi dan rasul.
7. Bersuci dengan Sempurna
Kotoran manusia termasuk dalam kategori najis yang membuat ibadah tidak sah. Oleh sebab itu, setelah selesai melakukan urusan di kamar mandi sangat dianjurkan untuk melakukan istinja atau bersuci dengan sempurna.
ADVERTISEMENT
(IPT)