Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
Doa Menjelang Berbuka Puasa untuk Diamalkan oleh Umat Muslim
11 April 2022 17:44 WIB
·
waktu baca 5 menitDiperbarui 31 Maret 2023 14:59 WIB
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Islam mengajarkan kepada umatnya untuk selalu berdoa di mana pun dan kapan pun, termasuk ketika menjelang berbuka puasa . Membaca doa menjelang berbuka puasa ini juga merupakan bentuk rasa syukur seorang hamba kepada Allah SWT.
ADVERTISEMENT
Selain itu, ada banyak keutamaan yang akan didapatkan oleh seseorang apabila mengamalkan doa menjelang berbuka puasa. Lantas, seperti apakah bacaan doa menjelang berbuka puasa?
Artikel di bawah ini akan membahas secara lengkap mengenai bacaan doa menjelang berbuka puasa, keutamaan, hingga hingga amalan lainnya yang bisa diamalkan oleh umat muslim ketika berbuka puasa.
Doa Menjelang Berbuka Puasa
Salah satu amalan sunah yang bisa dilakukan ketika bulan Ramadhan, yakni membaca doa menjelang berbuka puasa. Mengutip buku Al-Islam oleh Said Hawwa, ada dua bacaan doa menjelang berbuka puasa yang bisa diamalkan, yaitu:
Doa menjelang berbuka puasa menurut hadis riwayat Imam Bukhari dan Muslim
اَللّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ
Allahumma laka shumtu wa bika amantu wa'ala rizqika afthartu. Birrahmatika yaa arhamar roohimin.
ADVERTISEMENT
Artinya: “Ya Allah, untukMu aku berpuasa, dan kepadaMu aku beriman, dan dengan rezekiMu aku berbuka. Dengan rahmatMu wahai yang Maha Pengasih dan Penyayang.”
Doa menjelang berbuka puasa menurut hadis Sunan Abu Daud
ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابْتَلَّتِ الْعُرُوقُ، وَثَبَتَ الأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللهُ
Dzahabaz zhama'u wabtallatil 'uruqu wa tsabatal ajru, insyaallah.
Artinya: “Telah hilang rasa haus, dan urat-urat telah basah serta pahala telah tetap, insya Allah.”
Waktu yang Tepat Membaca Doa Menjelang Buka Puasa
Para ulama memiliki perbedaan pendapat mengenai waktu membaca doa menjelang buka puasa. Sebagian ulama berpendapat bahwa doa menjelang buka puasa dibaca setelah seseorang berbuka atau pertama kali membatalkan puasa dengan air, kurma, atau semacamnya.
Pendapat ini berdasarkan kata kerja yang tertera dalam doa menjelang buka puasa yang berbentuk lampau (fi'il madhy). Kata kerja ini terdapat di lafadz kedua yang artinya, “Telah hilang rasa haus, dan urat-urat telah basah serta pahala telah tetap, insya Allah.”
ADVERTISEMENT
Sementara itu, sebagian ulama ada yang mengatakan bahwa doa menjelang buka puasa dapat dibaca sebelum berbuka puasa. Ada pun sebagian ulama lainnya tidak menetapkan waktu membacanya.
Keutamaan Mengamalkan Doa Menjelang Berbuka Puasa
Ada beberapa keutamaan yang akan didapat oleh seseorang apabila ia mengamalkan doa sebelum buka puasa. Berikut penjelasannya, yang dihimpun dari berbagai sumber:
1. Doa yang tidak akan tertolak
Ahmad Sarwat Lc memberitahukan dalam buku Puasa Bukan Hanya Saat Ramadhan, doa menjelang berbuka puasa, baik puasa wajib Ramadhan atau sunah, termasuk ke dalam jenis doa yang tidak akan ditolak oleh Allah SWT.
Diriwayatkan dari Abdullah bin Amr bin al-Ash, ia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya bagi orang yang berpuasa ketika ia sedang berbuka ada doa yang tak akan tertolak.” (HR. Ibnu Majah).
ADVERTISEMENT
2. Bentuk rasa syukur kepada Allah SWT
Disadur dari situs Kementerian Agama (Kemenag), membaca doa menjelang berbuka puasa merupakan salah satu cara seorang hamba untuk mensyukuri nikmat yang telah diberikan Allah SWT.
3. Waktu menjelang berbuka adalah waktu mustajab
Masih mengutip situs Kemenag, waktu sebelum berbuka puasa termasuk ke dalam salah satu waktu mustajab untuk berdoa. Sehingga, dianjurkan bagi umat muslim untuk memanjatkan doa di waktu tersebut, termasuk doa berbuka puasa.
Rasulullah SAW bersabda: “Ada tiga orang yang do’anya tidak ditolak: (1) Pemimpin yang adil, (2) Orang yang berpuasa ketika dia berbuka, (3) Do’a orang yang terzholimi.” (HR. Tirmidzi dan Ibnu Hibban).
4. Adab sunnah puasa
Diterangkan oleh Maryam Kinanthi N dalam buku Dahsyatnya 7 Puasa Wajib, Sunnah, & Thibbun Nabawi, adab puasa dibagi menjadi dua, wajib dan sunah. Menyegerakan berbuka dan membaca doa menjelang berbuka puasa merupakan adab sunnah dalam puasa.
ADVERTISEMENT
Amalan Sunnah Saat Berbuka Puasa
Saat berbuka puasa, ada beberapa amalan sunah yang bisa diamalkan oleh umat muslim. Menukil buku 99 Doa dan Zikir Harian untuk Muslimah oleh Wulan Mulya Pratiwi, amalan sunah tersebut di antaranya:
1. Menyegerakan berbuka puasa
Menyegerakan berbuka puasa adalah segera membatalkan puasa ketika mendengar azan maghrib ataupun ketika saat sudah masuk waktu berbuka. Rasulullah SAW bersabda: “Manusia akan senantiasa berada dalam kebaikan selama mereka menyegerakan berbuka.” (HR. Bukhari dan Muslim).
2. Berbuka dengan kurma atau air
Rasulullah SAW sering berbuka puasa dengan kurma basah, sebab kurma basah memiliki rasa yang nikmat. Namun, ketika tidak menemui kurma basah, maka beliau akan memakan kurma kering.
Jika tidak ada keduanya, Rasulullah SAW beralih ke makanan manis lainnya. Dan apabila tidak ada satu pun makanan manis, maka beliau akan berbuka dengan seteguk air. Sebagaimana Annas bin malik RA berkata:
ADVERTISEMENT
"Rasulullah SAW biasanya berbuka dengan rothb (kurma basah) sebelum menunaikan shalat. Jika tidak ada rothb, maka beliau berbuka dengan tamr (kurma kering). Dan jika tidak ada yang demikian beliau berbuka dengan seteguk air." (HR. Abu Daud dan Ahmad).
3. Tidak berlebihan
Sering kali ketika berpuasa, orang-orang ingin melampiaskan rasa tersebut dengan makan atau minum yang banyak saat berbuka. Akibatnya, ia merasa kekenyangan dan malas dalam melaksanakan ibadah lainnya.
Maka dari itu, Allah SWT memperingatkan hamba-Nya agar tidak berlebihan saat berbuka puasa. Allah berfirman yang artinya, “Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) mesjid, makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.” (QS. Al-A’raf: 31).
Selain itu, dijelaskan pula dalam sebuah hadis dari Al-Miqdam bin Ma’dikarib radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata bahwa ia mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
ADVERTISEMENT
“Tidak ada tempat yang lebih jelek daripada memenuhi perut keturunan Adam. Cukup keturunan Adam mengonsumsi yang dapat menegakkan tulangnya. Kalau memang menjadi suatu keharusan untuk diisi, maka sepertiga untuk makannya, sepertiga untuk minumannya, dan sepertiga untuk napasnya.” (HR. Ahmad, Tirmidzi dan Ibnu Majah).
(NDA)