Konten dari Pengguna

Doa Nurbuat Asli: Asal-usul, Lafaz, Makna, dan Manfaatnya

Kabar Harian
Menyajikan beragam informasi terbaru, terkini dan mengedukasi.
2 Agustus 2024 21:13 WIB
·
waktu baca 7 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Doa Nurbuat Asli, Unsplash/ Imad Alassiry
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Doa Nurbuat Asli, Unsplash/ Imad Alassiry
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Doa Nurbuat Asli sedang ramai diperbincangkan oleh umat Islam. Salah satu alasannya karena keutamaan serta keistimewaannya.
ADVERTISEMENT
Sebagai informasi, doa ini berasal dari dua kata yakni nurun dan annubuwah yang bermakna cahaya kenabian. Umumnya, bacaan lengkapnya terdapat di dalam kumpulan doa Majmuk Syarih yang menjadi buku pegangan para santri.
Dari sekian banyak keutamaan membacanya, salah satu keutamaan paling populer adalah memberi perlindungan bagi orang yang rutin membacanya.

Asal-usul Doa Nurbuat Asli

Ilustrasi Doa Nurbuat Asli, Unsplash/Arun Anoop
Berdasarkan Tafsir Ibn Katsir terbitan Dar al-Thayyibah tahun 1999, jilid VIII, halaman 207, doa Nurbuat Asli diajarkan oleh Malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad saw saat cucu beliau terkena penyakit 'ayn. Penjelasan lengkapnya ada di bawah ini:
حديث عن علي: روى الحافظ ابن عساكر من طريق خَيْثمة بن سليمان الحافظ: حدثنا عبيد بن محمد الكَشَوري، حدثنا عبد الله بن عبد الله بن عبد ربه البصري، عن أبي رجاء، عن شعبة، عن أبي إسحاق، عن الحارث، عن علي؛ أن جبريل أتى النبي صلى الله عليه وسلم فوافقه مغتما، فقال: يا محمد، ما هذا الغم الذي أراه في وجهك؟ قال: "الحسن والحسين أصابتهما عين". قال: صَدَق بالعين، فإن العين حق، أفلا عوذتهما بهؤلاء الكلمات؟ قال: "وما هن يا جبريل؟". قال: قل: اللهم ذا السلطان العظيم، ذا المن القديم، ذا الوجه الكريم، ولي الكلمات التامات، والدعوات المستجابات، عاف الحسن والحسين من أنفس الجن، وأعين الإنس. فقالها النبي صلى الله عليه وسلم فقاما يلعبان بين يديه. فقال النبي صلى الله عليه وسلم: "عَوِّذوا أنفسكم ونساءكم وأولادكم بهذا التعويذ، فإنه لم يتعوذ المتعوذون بمثله".
ADVERTISEMENT
Terjemah: “Hadits dari sayyidina ‘Ali: ‘al-Hafiz Ibn ‘Asakir meriwayatkan melalui Khaytsamah ibn Sulaiman al-Hafiz: ‘Ubayd ibn Muhammad al-Kasyuri menceritakan kepada kami, ‘Abdullah ibn ‘Abdullah ibn ‘Abd Rabbih al-Bashri menceritakan kepada kami dari Abu Raja', dari Syu'bah, dari Abu Ishaq, dari al-Harits, dari sayyidina ‘Ali; Jibril mendatangi Nabi shallallahu ‘alaih wa sallam, sedang Nabi terlihat sedih, kemudian Jibril berkata, ‘Wahai Muhammad, kesedihan apa yang aku lihat di wajahmu?’ Nabi berkata, ‘Hasan dan Husein terkena penyakit ‘ayn.’ Jibril berkata ‘Benarlah apa yang menimpa mereka dan ‘Ayn itu benar adanya, tidakkah kamu melindungi mereka berdua dengan beberapa kalimat?’ Nabi bertanya, ‘Apa kalimat-kalimat itu, Jibril?’ Jibril menjawab, ‘Katakanlah: Ya Allah, Dzat yang memiliki kekuasaan yang agung, yang memiliki anugerah yang qadim, memiliki pandangan yang mulia, menguasai kalimat-kalimat yang sempurna, dan doa-doa yang mustajab, pelindung Hasan dan Husein dari jin dan pandangan manusia. Nabi shallallahu ‘alaihi wassalam pun mengucapkan doa itu, kemudian Hasan dan Husein berdiri dan bermain di depan Nabi. Kemudian Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Lindungilah dirimu sendiri, isteri-istrimu, anak-anakmu, dengan doa perlindungan ini, sebab orang yang mencari perlindungan tidak akan berlindung pada sesuatu yang seperti semisalnya.”
ADVERTISEMENT

Lafaz Arab, Latin, dan Makna Doa Nurbuat Asli

Ilustrasi Doa Nurbuat Asli, Pexels/ Michael Burrows
Di masyarakat, tersebar beberapa versi doa Nurbuat. Oleh karenanya, tidak sedikit yang mencari bacaan doa Nurbuat Asli. Dikutip dari nu.or.id, berikut merupakan lafaz Arab, latin, dan terjemahnya:
اَللّٰهُمَّ ذِى السُّلْطَانِ الْعَظِيْمِ وَذِى الْمَنِّ الْقَدِيْمِ وَذِي الْوَجْهِ الْكَرِيْمِ وَوَلِيِّ الْكَلِمَاتِ التَّامَّاتِ وَالدَّعَوَاتِ الْمُسْتَجَابَةِ عَاقِلِ الْحَسَنِ وَالْحُسَيْنِ مِنْ اَنْفُسِ الْحَقِّ عَيْنِ الْقُدْرَةِ وَالنَّاظِرِيْنَ وَعَيْنِ الْجِنِّ الْاِنْسِ وَالشَّيَاطِيْنِ وَاِنْ يَّكَادُ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا لَيُزْ لِقُوْنَكَ بِاَبْصَارِهِمْ لَمَّا سَمِعُوا الذِّكْرَ وَيَقُوْلُوْنَ اِنَّهُ لَمَجْنُوْنٌ وَمَاهُوَ اِلاَّذِكْرٌ لِّلْعَالَمِيْنَ وَمُسْتَجَابُ اْلقُرْاٰنِ الْعَظِيْمِ وَوَرِثَ سُلَيْمَانُ دَاوُدَ عَلَيْهِمَا السَّلَامُ الْوَدُوْدُ ذُوالْعَرْشِ الْمَجِيْدِ طَوِّلْ عُمْرِيْ وَصَحِّحْ جَسَدِيْ وَاقْضِ حَاجَتِيْ وَاَكْثِرْ اَمْوَالِيْ وَاَوْلَادِيْ وَحَبِّبْنِيْ لِلنَّاسِ اَجْمَعِيْنَ وَتَبَاعَدِ الْعَدَاوَةَ كُلَّهَا مِنْ بَنِيْ اٰدَمَ عَلَيْهِ السَّلَامُ مَنْ كَانَ حَيًّا وَّيَحِقَّ الْقَوْلُ عَلَى الْكَافِرِيْنَ اِنَّكَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ وَسَلَامٌ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعَالَمِيْن
ADVERTISEMENT
Lafaz latin: Allahumma dzis sulthanil ‘azhim, wa dzil mannil qadim, wa dzil wajhil karim, wa waliyyil kalimatit tammat wad da’awatil mustajabat, ‘aqilil ḫasan wal ḫusayn min anfusil haqq, ‘aynil qudrah wan nadhirin wa ‘aynil jinni wal insi wasy syayathin, wa iy yakadulladzina kafaru layuzliqunaka bi abshorihim lamma sami’udz dzikra wa yaquluna innahu lamajnun wa ma huwa illa dzikrul lil-‘alamin, wa mustajabul qur’anil ‘azim, wa waritsa sulaimanu dawuda ‘alaihimas salam, al-wadud dzul ‘arsyil majid. Thawwil ‘umri wa shaḫḫih jasadiy waqdi hajati wa aktsir amwali wa awladi wa habbibni linnasi ajma'in wa taba‘adil ‘adawah kullaha mim bani Adama ‘alaihissalam, man kana hayyaw wa yahiqqal qawlu ‘alal kafirin innaka ‘ala kulli syay'in qadir. Subhana rabbika rabbil ‘izzati ‘amma yashifun wa salamun ‘alal mursalin wal hamdu lillahi rabbil ‘alamin.
ADVERTISEMENT
Terjemahan: “Ya Allah, Dzat yang memiliki kekuasaan yang agung, yang memiliki anugerah yang qadim, memiliki pandangan yang mulia, menguasai kalimat-kalimat yang sempurna, dan doa-doa yang mustajab, penanggung Hasan dan Husain dari jiwa-jiwa yang benar, dari pandangan mata yang memandang, dari pandangan mata manusia dan jin. Sesungguhnya orang-orang kafir benar-benar akan menggelincirkan kamu dengan pandangan mereka, ketika mereka mendengar Al-Quran dan mereka berkata: “Sesungguhnya ia (Muhammad) benar-benar orang yang gila, dan tiadalah itu semua melainkan sebagai peringatan bagi seluruh alam. Dan mustajabnya Al-Quran yang mulia. Dan Sulaiman telah mewarisi Daud ‘alaihimassalam. Allah adalah Dzat Yang Maha Pengasih lagi memiliki singgasana yang Mulia, panjangkanlah umurku, sehatlah jasad tubuhku, kabulkan hajatku, perbanyaklah harta bendaku dan anakku, cintakanlah semua manusia, dan jauhkanlah permusuhan dari anak cucu Nabi Adam alaihissalam, yaitu orang-orang yang hidup (hatinya) dan supaya pastilah (ketetapan azab) terhadap orang-orang kafir. Maha Suci Tuhanmu Yang mempunyai keperkasaan dari apa yang mereka katakan. Dan kesejahteraan dilimpahkan atas para rasul. Dan segala puji bagi Allah Tuhan seru sekalian alam.”
ADVERTISEMENT

Manfaat Membaca Doa Nubuat Asli

Ilustrasi Doa Nurbuat Asli, Pexels/mohammad ramezani
Ada beragam manfaat yang bisa didapatkan seorang muslim setelah membaca Doa Nurbuat Asli. Namun, patut diyakini bahwa kebaikan yang datang, semuanya atas izin Allah Swt semata.

Hukum Membaca Doa Nurbuat Asli

Ilustrasi Doa Nurbuat Asli, Pexels/Alena Darmel
Mengenai hukum membacanya, diterangkan bahwa riwayat pada keterangan asal-usula doa Nubuat mengalami tafarrud. Pertanyaannya, apakah hukum mengamalkannya boleh? Jawabannya adalah boleh-boleh saja.
ADVERTISEMENT
Catatannya adalah tidak meyakini bahwa itu dari Nabi Muhammad saw, disebabkan statusnya gharib. Sebagai contoh, Al-Suyuthi pernah memberi komentar terhadap doa-doa membasuh anggota tubuh ketika wudhu yang dinisbatkan kepada Nabi, tetapi pada hakikatnya bukan berasal dari Nabi, beliau mengatakan:
لا ينبغي تركه، ولا يعتقد أنه سنة، فإن الظاهر أنه لم يثبت فيه شىء.
Terjemah: “Tidak seyogyanya meninggalkan doa-doa terkait membasuh anggota tubuh ketika berwudhu, dan jangan meyakini bahwa ia bagian dari sunnah, sebab jelasnya doa-doa tersebut tidak memiliki sumber” (al-Suyuthi, Tuhfah al-Abrar bi Nukti al-Adzkar, Madinah: Maktabah Dar el-Turats, cetakan pertama, th. 1987, hal. 141).
Kesimpulannya, mengamalkan doa tersebut sah-sah saja, sebab isinya pujian-pujian kepada Allah dan Nabi-Nya. Terlebih, di dalamnya terdapat ayat-ayat al-Quran dan permohonan meminta kesehatan, perlindungan dan keselamatan.
ADVERTISEMENT
Akan tetapi, karena riwayatnya belum tentu shahih dalam standar ilmu hadits, maka tidak perlu meyakini kebenarannya dari Nabi Muhammad.
Bagi yang ingin mengamalkannya, waktu terbaik membaca doa Nurbuat Asli yaitu disesuaikan dengan kebutuhan, bisa setelah menjalankan salat fardu atau di waktu-waktu lainnya. Sebab, masing-masingnya memiliki keutamaan tersendiri sehingga perlu disesuaikan dengan kebutuhan.
Itulah pembahasan terkait dengan doa Nubuat Asli lengkap dengan asal-usul munculnya serta berbagai keutamaannya. Jika ingin mengamalkannya, diperbolehkan dengan waktu dan tata cara pengamalan sesuai kebutuhan atau ijazah dari alim ulama. (Nay)