Konten dari Pengguna

Doa Saat Tertimpa Musibah Sesuai Ajaran Rasulullah SAW

Kabar Harian
Menyajikan beragam informasi terbaru, terkini dan mengedukasi.
5 Juli 2024 12:24 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi membaca doa saat tertimpa musibah. Foto: Pexels
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi membaca doa saat tertimpa musibah. Foto: Pexels
ADVERTISEMENT
Rasulullah SAW mengajarkan umatnya untuk membaca doa saat tertimpa musibah. Berdoa dapat memberikan ketenangan hati, memohon pertolongan dari Allah SWT, dan menguatkan iman.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, musibah yang datang merupakan salah satu ujian kesabaran untuk menaikkan derajat sebagai hamba Allah SWT. Musibah sering kali dikaitkan dengan hal-hal buruk yang merugikan manusia, seperti sakit, tertimpa bencana, dan lainnya.
Adapun doa saat tertimpa musibah sesuai ajaran Rasulullah SAW akan dibagikan di bawah ini. Jadi, simaklah artikel ini hingga habis!

Doa Saat Tertimpa Musibah

Ilustrasi membaca doa saat tertimpa musibah. Foto: Shutterstock
Dalam Al-Quran terdapat banyak ayat yang membahas tentang musibah untuk dijadikan pengingat agar umat Islam selalu mempersiapkan diri sebelum datangnya sebuah peristiwa, salah satunya membaca doa saat tertimpa musibah.
Mengutip buku Doa Menghadapi Musibah oleh Arif Munandar Riswanto, berikut ini bacaan doa yang bisa dilafalkan saat tertimpa musibah, lengkap dengan bacaan latin dan artinya.
ADVERTISEMENT
إنّاَ للهِ وإنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ اللَّهُمَّ أجِرْنِي فِي مُصِيبَتي وأَخْلِفْ لِي خَيْراً مِنْها
Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un. Allahuma ajirni fi mushibati wa akhlif li khairan minha
Artinya: "Sesungguhnya kami adalah milik Allah, dan sungguh hanya kepada-Nya kami akan kembali. Ya Allah, karuniakanlah padaku pahala dalam musibah yang menimpaku dan berilah aku ganti yang lebih baik daripadanya."
Bacaan tersebut terdapat diajarkan dalam Al-Quran surat Al-Baqarah ayat 156, berikut isinya:
اَلَّذِيْنَ اِذَآ اَصَابَتْهُمْ مُّصِيْبَةٌۗ قَالُوْٓا اِنَّا لِلّٰهِ وَاِنَّآ اِلَيْهِ رٰجِعُوْنَۗ ۝١٥٦
Artinya: "(yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan "Innaa lillaahi wa innaa ilaihi raaji‘uun" (sesungguhnya kami adalah milik Allah dan sesungguhnya hanya kepada-Nya kami akan kembali)." (QS Al-Baqarah: 156)
ADVERTISEMENT
Selain doa di atas, umat Islam juga bisa membaca doa di bawah ini:
لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِينَ
Laa ilaaha illaa anta, subhaanaka, innii kuntu minadz dzaalimiin
Artinya: "Ya Allah, tiada Tuhan selain Engkau. Maha Suci Allah. Sesungguhnya aku telah menganiaya diriku sendiri dan aku termasuk golongan orang yang zalim."

Hikmah di Balik Musibah

Ilustrasi seseorang tertimpa musibah. Foto: Pixabay
Musibah adalah salah satu dari ketetapan Allah SWT yang telah dituliskan terhadap takdir manusia. Hal tersebut sesuai dengan firman Allah SWT dalam Al-Quran surat At-Taghabun ayat 11.
مَآ اَصَابَ مِنْ مُّصِيْبَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِۗ وَمَنْ يُّؤْمِنْۢ بِاللّٰهِ يَهْدِ قَلْبَهٗۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ۝١١
ADVERTISEMENT
Artinya: "Tidak ada suatu musibah pun yang menimpa (seseorang), kecuali dengan izin Allah. Siapa yang beriman kepada Allah, niscaya Dia akan memberi petunjuk kepada hatinya. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu." (QS At-Taghabun: 11)
Menyadur buku Fiqih Musibah oleh Farid Nu'man Hasan, musibah berasal dari bahasa Arab, yakni al-mushiibah, artinya penderitaan, gangguan, kesulitan, dan kesusahan. Sementara berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), musibah artinya kejadian atau peristiwa menyedihkan yang menimpa, malapetaka, atau bencana.
Dari pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa musibah adalah segala sesuatu yang menyulitkan manusia dan membuat mereka terganggu atau menderita.
Namun, sesungguhnya, di balik musibah terdapat hikmah dan pelajaran yang bisa didapatkan bagi mereka yang bersabar dan menyerahkan semuanya kepada Allah SWT. Dirangkum dari Hikmah di Balik Musibah oleh Fariq bin Qaasim Anuz, berikut penjelasannya:
ADVERTISEMENT

1. Mendidik Jiwa dan Menyucikan dari Dosa dan Kemaksiatan

Dalam Al-Quran surat Asy Syura ayat 30 dijelaskan bahwa musibah dapat disebabkan oleh perbuatan manusia sendiri. Dengan tertimpanya musibah, Allah SWT telah memaafkan sebagian besar dari kesalahan manusia tersebut. Berikut isinya:
وَمَآ اَصَابَكُمْ مِّنْ مُّصِيْبَةٍ فَبِمَا كَسَبَتْ اَيْدِيْكُمْ وَيَعْفُوْا عَنْ كَثِيْرٍۗ ۝٣٠
Artinya: "Musibah apa pun yang menimpa kamu adalah karena perbuatan tanganmu sendiri dan (Allah) memaafkan banyak (kesalahanmu)." (QS Asy Syura: 30)

2. Mendapatkan Kebahagiaan Tak Terhingga di Akhirat

Musibah yang dialami umat Islam di dunia akan mendapatkan balasan di akhirat berupa kenikmatan. Sebagaimana hadis berikut:
Nabi Shallallahu alaihi wa Sallam bersabda: "Dunia adalah penjara bagi orang mukmin dan surga bagi orang kafir." (HR Muslim)

3. Untuk Mengukur Kesabaran Umat Islam

Musibah atau ujian yang diberikan Allah SWT termasuk untuk mengukur kesabaran umat Islam. Dengan kesabaran, segala kebaikan akan datang. Sebagaimana hadis berikut:
ADVERTISEMENT
"Sungguh, besarnya pahala bersamaan dengan besarnya cobaan. Apabila Allah mencintai suatu kaum, Dia akan menguji mereka. Barangsiapa yang rela, maka baginya ridha-Nya, dan barang siapa yang benci, maka ia akan mendapatkan kebencian-Nya." (HR At Tirmidzi)

4. Meningkatkan Keimanan

Musibah dapat membuat umat Islam berdoa dengan sungguh-sungguh, tawakal, dan ikhlas saat memohon pertolongan kepada Allah SWT. Dengan begitu, keimanan seorang hamba akan meningkat. Sebagaimana firman Allah dalam Al-Quran surat Fushilat ayat 51 berikut:
وَاِذَآ اَنْعَمْنَا عَلَى الْاِنْسَانِ اَعْرَضَ وَنَاٰ بِجَانِبِهٖۚ وَاِذَا مَسَّهُ الشَّرُّ فَذُوْ دُعَاۤءٍ عَرِيْضٍ ۝٥١
Artinya: "Apabila Kami menganugerahkan kenikmatan kepada manusia, niscaya dia berpaling (tidak mensyukuri nikmat-Nya) dan menjauhkan diri (dari Allah dengan sombong), namun apabila kesusahan menimpanya, dia akan banyak berdoa." (QS Fushilat: 51)
ADVERTISEMENT

5. Agar Manusia Tak Sombong

Manusia yang tak pernah tertimpa musibah umumnya akan bertindak melampaui batas hingga lupa tujuannya di kehidupan. Namun, setelah ditimpa sakit atau musibah lainnya, ia baru mengingat Allah SWT. Jadi, datangnya musibah dapat menjadi pengingat agar manusia tak sombong di dunia.

6. Sadar Nikmat dari Allah SWT Sebelum Terkena Musibah

Bagi orang-orang yang tak pernah mengalami musibah, ia tak sadar bahwa begitu besar nikmat yang diberikan Allah SWT untuknya. Maka, dengan tertimpanya musibah, diharapkan hamba tersebut menyadari betapa mahalnya nikmat yang selama ini diterima dari Allah SWT.
(NSF)