Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.1
Konten dari Pengguna
Eosinofil: Pengertian dan Fungsinya bagi Tubuh Manusia
1 November 2021 17:09 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Darah terdiri dari dua bagian utama, yakni plasma darah dan sel darah. Di dalam sel darah, terdapat sel tiga sel, yaitu darah merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit) dan keping darah (trombosit).
Sel darah putih atau leukosit sendiri memilih beberapa jenis. Salah satu jenis sel darah putih ialah eosinofil.
Apa yang dimaksud dengan eosinofil? Unfuk dapat menjawab pertanyaan ini, simak uraian mengenai sel eosinofil di bawah ini.
Sel Darah Putih (Leukosit)
Dikutip dari modul pembelajaran Biologi Kelas XI: Sistem Sirkulasi pada Tubuh Manusia yang ditulis oleh Siska Hiswari, S.Pd dan Eka Putri, S.Pt, leukosit adalah salah satu jenis sel darah yang sebagian besar dibentuk oleh jaringan sumsum merah tulang, yakni ranulosit, monosit, dan limfosit.
ADVERTISEMENT
Sebagian dari leukosit juga biasanya dihasilkan oleh jaringan limfa berupa limfosit dan sel-sel plasma. Fungsi leukosit bagi tubuh manusia antara lain:
Leukosit secara umum dibagi menjadi dua jenis, yakni sel darah putih dengan plasma bergranula dan sel darah putih yang plasmanya tidak bergranula.
Eosinofil: Pengertian dan Fungsinya
ADVERTISEMENT
Eosinofil sendiri memiliki ukuran 16 μm. Jenis sel darah putih ini memiliki kesamaan dengan neutrofil, tetapi pada eosinofil, granula sitoplasma lebih kasar dan berwarna merah oranye.
Warna kemerahan tersebut berasal dari suatu senyawa protein kation. Senyawa ini memiliki sifat yang basa serta dapat mengikat zat warna golongan anilin asam seperti eosin, yang terdapat pada pewarnaan Giemsa.
Granulanya sama besar dan teratur seperti gelembung dan jarang ditemukan lebih dari tiga lobus inti. Eosinofil lebih lama dalam darah dibandingkan neutrofil.
Menurut Heri Setiadi, M.Si. dalam bukunya yang berjudul Sistem Peredaran Darah, eosinofil sendiri memiliki fungsi untuk menyerang bakteri, membuang sisa sel yang rusak, dan mengatur pelepasan zat kimia pada saat menyerang bakteri.
ADVERTISEMENT
Selain itu, eosinofil juga berfungsi sebagai fagositosis dan menghasilkan antibodi terhadap antigen yang dikeluarkan oleh suatu parasit. Jika dibandingkan dengan neutrofil, eosinofil memilki masa hidup yang lebih panjang , yaitu sekitar 8-12 jam.
(SAI)