Gejala Penyakit Kolera: Diare hingga Kejang-Kejang

Kabar Harian
Menyajikan beragam informasi terbaru, terkini dan mengedukasi.
Konten dari Pengguna
25 Oktober 2021 18:06 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Kolera adalah salah satu gangguan pencernaan pada tubuh manusia. Sumber: Pexels.com
zoom-in-whitePerbesar
Kolera adalah salah satu gangguan pencernaan pada tubuh manusia. Sumber: Pexels.com
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sistem pencernaan adalah salah satu sistem yang terdapat dalam tubuh ini. Sistem ini memiliki peran penting untuk mengolah dan menyerap nutrisi yang terkandung dalam makanan yang dikonsumsi manusia.
ADVERTISEMENT
Sistem pencernaan dapat mengalami gangguan apabila beberapa organnya, yakni mulai dari mulut hingga usus besar terserang penyakit. Salah satu penyakit yang mengganggu kerja dari sistem pencernaan adalah kolera.
Apa yang dimaksud dengan penyakit kolera dan apa saja gejala yang dirasakan penderitanya? Berikut jawabannya.

Gejala Penyakit Kolera

Melansir dari situs resmi Kementerian Kesehatan RI, menurut Pusat Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, kolera adalah jenis diare yang diakibatkan oleh bakteri-bakteri bernama Vibrio cholerae. Penyakit ini merupakan penyakit langka, namun tidak dapat menutup kemungkinan seseorang dapat terserang penyakit ini.
Bakteri Vibrio cholerae adalah jenis bakteri gram negatif, berbentuk basil (batang) dan bersifat motil (dapat bergerak), memiliki struktur antogenik dari antigen flagelar H dan antigen somatik O, gamma-proteobacteria, mesofilik dan kemoorganotrof, berhabitat alami di lingkungan akuatik dan umumnya berasosiasi dengan eukariot.
Ilustrasi bakteri penyebab kolera. Sumber: Wikipedia Commons
Bakteri penyebab kolera tersebut dapat menyebabkan enterotoksin yang dihasilkan oleh koloni bakteri tersebut dalam usus kecil. Bakteri tersebut juga memiliki masa inkubasi infeksi, yakni 12 sampai 72 jam.
ADVERTISEMENT
Seseorang dapat terserang penyakit kolera apabila terinfeksi bakteri Vibrio cholerae. Biasanya, penularannya terjadi melalui makanan dan minuman yang telah terkontaminasi oleh bakteri ini.
Adapun sejumlah gejala yang dapat diakibatkan oleh penyakit kolera. Gejala penyakit kolera antara lain:
Pengobatan kolera dapat dilakukan dengan cara mengganti cairan tubuh dan garam yang hilang akibat buang air besar besar-besaran. Penderita kolera juga dapat diobati dengan diberikan larutan rehidrasi, yakni cairan yang terdiri dari campuran garam dan gula tertentu yang sudah dikemas.
Untuk menghindari penyakit kolera, ada sejumlah upaya yang perlu dilakukan. Menurut Department of Health & Human Services Amerika Serikat dalam situs resminya, berikut upaya-upaya untuk mencegah penyakit kolera, yakni:
Minum air putih yang bersih dan telah dimasak adalah salah satu upaya pencegahan penularan bakteri penyebab penyakit kolera. Sumber: Pexels.com
ADVERTISEMENT
Selain itu, karena kolera adalah penyakit yang menular, bentuk pencegahan dari penyakit ini bisa dilakukan dengan memutuskan tali penularan penyakit kolera.
Caranya dengan menggunakan prinsip sanitasi lingkungan yang sehat, terutama kebersihan air dan jamban yang memenuhi standar.
(SAI)