Konten dari Pengguna

Gusi Bengkak Obatnya Apa? Ini Daftarnya

Kabar Harian
Menyajikan beragam informasi terbaru, terkini dan mengedukasi.
19 November 2021 18:37 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi seseorang mengalami gusi bengkak. Foto: iStock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi seseorang mengalami gusi bengkak. Foto: iStock
ADVERTISEMENT
Gusi bengkak merupakan salah satu masalah kesehatan mulut. Mungkin banyak orang yang mengalami masalah ini bertanya-tanya gusi bengkak obatnya apa yang ampuh untuk menyembuhkan?
ADVERTISEMENT
Pada dasarnya, gusi yang sehat memiliki warna merah muda, stabil, tidak goyah saat disentuh, dan memiliki tekstur berbintik-bintik seperti kulit jeruk.
Dikutip dari Body Signs: How to be Your Own Diagnostic Detective oleh Joan Liebmann-Smith dan Jacqueline Nardi Egan, jika gusi berwarna merah terang, lembek, bengkak, sensitif, atau bahkan sampai berdarah, berarti ada peradangan yang terjadi.
Gusi bengkak memengaruhi jaringan dan tulang yang menopang gigi, sehingga memunculkan beberapa gejala yang menyertainya, mulai dari nanah di bawah gusi atau gigi, bau napas tidak sedap, hingga rasa tidak enak di dalam mulut.
Ada berbagai penyebab gusi bengkak, tapi umumnya terjadi karena infeksi pada jaringan gusi. Infeksi itu sendiri dapat berawal dari luka karena menyikat gigi terlalu keras hingga penyakit mulut tertentu.
ADVERTISEMENT
Mengalami gusi bengkak tentu sangat tidak nyaman dan mengganggu aktivitas. Pada sebagian besar kasus, gusi bengkak dapat diobati dengan meminum obat tertentu. Berikut beberapa rekomendasi obat untuk mengatasi gusi bengkak.

Daftar Obat untuk Gusi Bengkak

Daftar Obat untuk Gusi Bengkak. Foto: iStock
1. Hidrogen Peroksida
Gusi bengkak dapat diatasi dengan berkumur menggunakan larutan hidrogen peroksida. Hidrogen peroksida adalah antiseptik cair yang dapat melawan bakteri penyebab masalah kesehatan gigi dan gusi yang bekerja dengan cara mengangkat sel-sel kulit mati dan membersihkan area kulit yang terluka.
Larutan antiseptik ini tersedia di apotek atau toko obat terdekat dan bisa dibeli tanpa resep dokter.
2. Ibuprofen
Ibuprofen merupakan obat nyeri yang dapat menangani gusi bengkak. Obat ini meredakan radang penyebab bengkak dan demam yang menyertainya.
ADVERTISEMENT
Dosis aman ibuprofen adalah sebagai berikut.
Minum ibuprofen setelah makan, sesuai anjuran dan dosis yang ditentukan. Jika dikonsumsi saat perut kosong, ibuprofen dapat memperparah peradangan dan meningkatkan munculnya risiko perdarahan di perut.
Ibuprofen memiliki efek obat yang lebih tinggi dari obat sejenisnya, jadi harus digunakan secara hati-hati. Segera hentikan pengobatan dan cari bantuan medis jika mengalami efek samping, seperti nyeri dada, sesak napas, sakit kepala parah, hingga feses yang berwarna hitam.
ADVERTISEMENT
3. Paracetamol
Sama seperti ibuprofen, paracetamol dapat membantu meredakan nyeri ringan di sekujur tubuh, termasuk di dalam mulut.
Paracetamol sangat mudah ditemui di toko obat, apotek, hingga swalayan tanpa resep dokter. Obat ini pun aman digunakan oleh segala usia, dari bayi di atas 2 bulan hingga lansia dalam mengatasi nyeri akibat gusi bengkak.
Meskipun begitu, perlu diingat bahwa takaran dosis dan frekuensi minum obat setiap orang mungkin berbeda.
Dosis aman paracetamol adalah sebagai berikut.
Minum paracetamol sesuai anjuran yang tertera pada label kemasan. Apabila merasa ragu tentang dosis paracetamol yang aman, konsultasikan langsung dengan dokter.
ADVERTISEMENT
4. Chlorhexidine
Obat untuk gusi bengkak selanjutnya adalah chlorhexidine. Chlorhexidine merupakan obat antiseptik untuk mencegah pertumbuhan bakteri penyebab peradangan dan gusi bengkak.
Tidak seperti beberapa obat sebelumnya, khusus obat ini harus ditebus dengan resep dokter.
Chlorhexidine memiliki banyak jenis, mulai dari bentuk salep, larutan, dan obat kumur. Namun untuk obat gusi bengkak, biasanya menggunakan varian obat kumur.
Obat ini dapat digunakan setelah menyikat gigi dengan berkumur-kumur. Perlu diingat, hindari makan dan minum setelah berkumur agar obat dapat bekerja secara optimal.
(SFR)