Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
Konten dari Pengguna
Hadits tentang Berbuat Curang, Ini Larangannya
2 Oktober 2023 11:56 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Umat Muslim perlu mengetahui hadits tentang berbuat curang. Sebab, curang merupakan perbuatan tercela dalam Islam. Agar terhindar dari perilaku ini, maka ada hadis yang perlu diamalkan.
ADVERTISEMENT
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), curang adalah perbuatan yang tidak jujur dan tidak adil. Curang juga dapat dimaknai sebagai sifat yang tidak lurus hati.
Allah SWT membenci perbuatan curang. Hal itu dikarenakan kecurangan termasuk dalam perbuatan khianat yang dapat merusak tali persaudaraan.
Larangan serta ciri-ciri orang berbuat curang telah dijelaskan dalam Al Quran dan hadits. Berikut ini adalah hadits tentang larangan berbuat curang yang perlu diketahui.
Larangan Curang dalam Al-Quran
Allah dengan tegas melarang umat Muslim berbuat curang. Dalam Surat Al Mutaffifin, dijelaskan bahwa orang-orang yang berbuat kecurangan di dunia akan celaka di akhirat.
Adapun orang-orang yang berbuat curang adalah orang yang minta dicukupkan saat menerima takaran, namun apabila menakar atau menimbang untuk orang lain mereka mengurangi jumlahnya.
ADVERTISEMENT
وَيْلٌ لِّلْمُطَفِّفِيْنَ الَّذِيْنَ اِذَا اكْتَالُوْا عَلَى النَّاسِ يَسْتَوْفُوْنَۖ وَاِذَا كَالُوْهُمْ اَوْ وَّزَنُوْهُمْ يُخْسِرُوْنَۗ
Tak hanya dalam kegiatan jual beli atau perdagangan, Allah juga melarang perbuatan curang dalam berbagai bidang kehidupan lainnya.
Mengutip jurnal Fraud dalam Perspektif Islam oleh Safuan dan Ismartaya, kecurangan dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, yakni sebagai berikut:
Hadits tentang Berbuat Curang
Selain ayat Al-Quran, beberapa hadis juga menggambarkan kecurangan. Berikut adalah dalil tentang berbuat curang:
ADVERTISEMENT
1. Bukan Golongan Umat Rasulullah SAW
Pada hadis riwayat Muslim, Rasulullah bersabda bahwa orang-orang yang berbuat curang bukan berasal dari golongannya.
مَنْ غَشَّ فَلَيْسَ مِنِّي
“Siapa saja menipu (berbuat curang) maka dia bukan dari golonganku.” (HR Muslim).
Hadis di atas menekankan bahwa segala bentuk kecurangan adalah perbuatan yang sangat tercela dan dosa besar.
Orang-orang yang berbuat curang atau menipu orang dalam berbagai bidang yang menyalahi koridor syariat tidak dianggap sebagai golongan nabi.
Adapun maksud dari golongan Nabi juga berarti akan dijauhkan dari rahmat Allah, baik di dunia maupun di akhirat.
2. Pemimpin yang Curang
Pemimpin yang curang dan berkhianat kepada rakyatnya, lalu dia meninggal dalam keadaan belum bertobat, Allah akan haramkan surga baginya.
Ketetapan ini dijelaskan dalam hadits riwayat Muslim, Rasulullah SAW bersabda:
ADVERTISEMENT
“Barangsiapa diberi beban oleh Allah untuk memimpin rakyatnya lalu mati dalam keadaan menipu, niscaya Allah mengharamkan surga atasnya”.
3. Menerima dan Memberi Suap
Islam juga melarang umatnya untuk berbuat kecurangan dengan menerima atau memberi suap, seperti yang termaktub dalam Hadis Ibnu Majah sebagai berikut:
Rasulullah SAW bersabda yang artinya, "Allah melaknat penyuap dan penerima suap."
Itulah hadits tentang berbuat curang yang perlu dipahami oleh umat Muslim. Allah SWT dengan tegas melarang umatnya untuk berbuat curang.
(GLW)