Konten dari Pengguna

Hakikat atau Hakekat, Mana Penulisan yang Benar?

Kabar Harian
Menyajikan beragam informasi terbaru, terkini dan mengedukasi.
8 November 2021 16:10 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Hakikat atau Hakekat, Mana Penulisan yang Benar? Foto: iStock
zoom-in-whitePerbesar
Hakikat atau Hakekat, Mana Penulisan yang Benar? Foto: iStock
ADVERTISEMENT
Hingga kini, masih banyak orang yang belum bisa membedakan mana penulisan yang sesuai dengan bahasa Indonesia yang baik dan benar, hakikat atau hakekat?
ADVERTISEMENT
Sebagian orang menganggap hakikat adalah kata baku atau kata yang sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia, sedangkan sebagian orang lainnya menganggap kata yang baku adalah hakekat.
Lantas, penulisan hakikat atau hakekat yang sebenarnya sesuai dengan bahasa Indonesia yang baik dan benar? Simak penjelasan berikut ini.

Hakikat atau Hakekat?

Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata yang baku dan sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia adalah hakikat. Foto: iStock
Dari segi pemakaian, bahasa Indonesia terbagi atas bahasa nasional dan bahasa resmi. Bahasa nasional adalah bahasa yang menjadi standar di Indonesia.
Sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia tidak mengikat pemakaiannya untuk sesuai kaidah dasar. Jadi, bahasa Indonesia digunakan secara tidak resmi, santai, bebas, dan tidak mengikat.
Sementara sebagai bahasa resmi, bahasa Indonesia digunakan dalam komunikasi resmi, seperti dalam perundang-undangan, surat-menyurat dinas, penulisan ilmiah, dan sebagainya. Dalam hal ini, bahasa Indonesia harus digunakan sesuai dengan kaidah dan tata bahasa baku.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari Pedoman Kata Baku dan Tidak Baku Dilengkapi Ejaan yang Disempurnakan oleh Ernawati Waridah, bahasa baku adalah ragam bahasa yang cara pengucapan dan penulisannya sesuai dengan kaidah-kaidah standar.
Kaidah standar dapat berupa pedoman ejaan dan kamus umum. Berikut ciri-ciri bahasa baku.
Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) yang diterbitkan oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, kata yang baku dan sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia adalah hakikat, sedangkan hakekat adalah bentuk tidak baku dari hakikat.
ADVERTISEMENT
Pengertian dari hakikat memiliki dua macam bentuk makna, yaitu:
Kata "Al-Haqq". Foto: Umma.id
Kata hakikat sejatinya merupakan kata serapan yang berasal dari bahasa Arab, yaitu dari kata “Al-Haqq”.
Kata “Al-Haqq” jika diartikan dalam bahasa Indonesia menjadi dua macam hal pokok, yaitu kata hak yang berarti milik (kepunyaan), kebenaran, atau yang benar-benar ada, dan secara etimologi berarti inti sesuatu, puncak atau sumber dari segala sesuatu.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa hakikat adalah kalimat atau ungkapan yang digunakan untuk menunjukkan makna yang sebenarnya atau makna yang paling dasar dari sesuatu seperti benda, kondisi atau pemikiran.
ADVERTISEMENT
(SFR)