Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.97.0
Konten dari Pengguna
Hari Kebangkitan Nasional 2024: Sejarah dan Cara Memperingatinya
6 Mei 2024 14:00 WIB
·
waktu baca 5 menitTulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Untuk memperingati hari Kebangkitan Nasional 2024, ada beberapa hal yang bisa dilakukan rakyat Indonesia guna memaknai hari besar nasional tersebut. Salah satunya melakukan berbagai hal positif yang dapat meningkatkan rasa nasionalisme.
Artikel ini akan mengungkap sejarah dan makna hari Kebangkitan Nasional 2024 serta beberapa contoh kegiatan positif yang dapat dilakukan untuk memaknai momen tersebut. Berikut uraian lengkapnya.
Arti dan Makna Hari Kebangkitan Nasional 2024
Hari Kebangkitan Nasional 2024 yang diperingati pada 20 Mei menjadi momen yang tepat untuk membangkitkan semangat persatuan dan kesatuan rakyat Indonesia. Momen ini tentu memiliki arti dan makna yang dalam.
Mengutip buku Explore Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Jilid 2 yang disusun oleh Sri Untari dkk., kebangkitan nasional memiliki arti sebagai masa bangkitnya kesadaran semangat rasa persatuan, kesatuan, serta nasionalisme.
ADVERTISEMENT
Kebangkitan nasional merupakan tonggak sejarah yang memberikan inspirasi dalam mewujudkan cita-cita kehidupan berbangsa dan bernegara.
Perjalanan bangsa Indonesia untuk menjadi sebuah negara yang berdaulat tak bisa dipisahkan dari perjuangan para tokoh pada masa kebangkitan nasional di masa lalu.
Semangat nasionalisme mendorong bangsa Indonesia, terutama kaum terpelajar, untuk berjuang melepaskan diri dari penjajahan bangsa asing. Semangat tersebut juga mendorong agar Indonesia dapat berkembang dan sejajar dengan bangsa lainnya.
Berdasarkan hal itu, makna kebangkitan nasional lebih sebagai perekat persatuan dan kesaturan di antara rakyat Indonesia. Semangat tersebut menginspirasi berbagai golongan rakyat Indonesia untuk berjuang bersama mewujudkan kemerdekaan.
Hari Kebangkitan Nasional menjadi momentum untuk mengenang jasa para pahlawan yang berjuang untuk kemerdekaan. Maka dari itu, semangat tersebut harus tetap tertanam dalam diri seluruh rakyat Indonesia untuk menjaga persatuan dan kesatuan.
ADVERTISEMENT
Sejarah Singkat Hari Kebangkitan Nasional
Menyadur buku Konsep Dasar IPS yang disusun oleh Sri Hastati,dkk., sejarah kebangkitan nasional Indonesia ditandai dengan dua persitiwa penting, yakni berdirinya organisasi Boedi Oetomo pada 20 Mei 1908 dan ikrar Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 1928.
Berdirinya Boedi Oetomo juga menginspirasi organisasi besar seperti Indische Partij, Sarekat Dagang Islam, Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama, Perhimpunan Indonesia, dan berbagai organisasi pemuda dan pelajar.
Adapun organisasi pemuda daerah pada masa kebangkitan nasional yaitu Paguyuban Pasundan, Tri KoroDarmo, Jong Sumatranen Bond, Serikat Ambon, Jong Java, Jong Minahasa, Kaum Betawi, Jong Islamieten Bond, Timorsh Verbond, dan beberapa organisasi lainnya.
Sebelum munculnya semangat kebangkitan nasional, gerakan rakyat Indonesia melawan penjajah berlangsung secara sporadic atau tidak menentu, tidak terorganisasi, dan bersifat kedaerahan.
ADVERTISEMENT
Adapun tokoh-tokoh penting yang menjadi tonggak sejarah kebangkitan nasional, yaitu Gunawan, Sutomo, Dr. Tjipto Mangunkusumo, Dr. Dowes Dekker, Suwardi Suryoningrat (Ki Hajar Dewantara), dan lain-lain.
Atas dasar tersebut, berdirinya Boedi Oetomo ditetapkan sebagai Hari Kebangkitan Nasional setiap tahun.
Faktor-Faktor Munculnya Kebangkitan Nasional
Mengutip buku IPS Terpadu (Sosiologi, Geografi, Ekonomi, Sejarah) yang disusun oleh Nana Supriatna, dkk., munculnya pergerakan nasional Indonesia sebagai awal kebangkitan bangsa dipengaruhi oleh dua faktor, yakni faktor internal dan faktor eksternal.
a. Faktor Internal
Berikut beberapa faktor internal yang mempengaruhi munculnya kebangkitan nasional.
1. Lahirnya golongan terpelajar
Golongan terpelajar menjadi golongan pertama yang menyadari betapa pentingnya persatuan dan kesatuan tanpa membedakan suku, agama, dan golongan.
ADVERTISEMENT
2. Tindakan Pemerintah Kolonial yang Diskriminatif
Tindakan tersebut membangkitkan semangat perlawanan dari bangsa Indonesia. Orang Indonesia yang terpelajar dan paham nasionalisme berusaha melakukan perlawanan dengan jalur politik, sosial, dan budaya melalui organisasi yang didirikan.
Organisasi-organisasi itu bersifat nasional, keagamaan, etnis, dan sosial budaya. Tujuannya adalah untuk memajukan sumber daya manusia Indonesia di berbagai bidang sebelum memasuki gerbang kemerdekaan.
3. Adanya Kesadaran Bangsa Indonesia tentang Harga Diri
Munculnya kesadaran bangsa Indonesia tentang harga diri yang besar dipengaruhi kejayaan berbagai Kerajaan Hindu-Budha, seperti Sriwijaya, Singasari, dan Majapahit.
4. Kesepakatan Bahasa Melayu sebagai Bahasa Penghubung
Kebangkitan nasional juga dipengaruhi kesepakatan bahasa melayu sebagai bahasa penghubung antar daerah, sehingga menambah solidaritas rakyat.
b. Faktor Eksternal
Beberapa faktor eksternal yang mempengaruhi munculnya kebangkitan nasional, yaitu:
ADVERTISEMENT
1. Kemenangan Jepang atas Rusia
Kemenangan Jepang atas Rusia terjadi pada perang tahun 1904-1905. Perang tersebut adalah kemenangan bangsa Asia atas bangsa Eropa.
2. Munculnya Pergerakan Nasional di berbagai negara
Beberapa pergerakan nasional juga terjadi di beberapa negara Asia seperti Filipina, India, Mesir, Tiongkok, hingga Turki.
3. Berkembangnya Paham-Paham Baru
Kebangkitan nasional dipengaruhi oleh berbagai paham-paham baru seperti liberalisme, sosialisme, demokrasi, dan nasionalisme.
Cara Memperingati Hari Kebangkitan Nasional 2024
Agar dapat memaknai hari Kebangkitan Nasional 2024, berikut kegiatan positif yang dapat dilakukan untuk membangun semangat kebangsaan, dihimpun dari buku Rektualisasi Semangat Kebangkitan Nasional 1908 karya Mustikorini.
1. Membangkitkan Semangat dan Toleransi
Indonesia merupakan negara dengan banyak suku, agama, dan budaya. Hal ini menjadikan Indonesia sebagai negara yang kaya akan keragaman dan budaya. Keragaman tersebut hendaknya menjadi penguat, bukan malah sebagai pemecah bangsa.
ADVERTISEMENT
2. Membangkitkan Semangat dalam Beretika Sosial Media
Saat ini ada banyak kasus sesama warganet Indonesia saling serang di sosial media. Hal ini tentunya mencederai nilai persatuan yang melatarbelakangi lahirnya Kebangkitan Nasional.
Dengan menumbuhkan etika bersosial media, diharapkan rasa persatuan dan kesatuan rakyat Indonesia akan tetap terjaga.
3. Membangkitkan Semangat Berkarya
Indonesia memiliki banyak orang hebat. Hal ini dibuktikan dengan semakin banyaknya warga Indonesia yang memiliki prestasi di kancah internasional di berbagai bidang.
4. Meningkatkan Semangat Membaca dan Literasi
Menurut UNESCO, peringkat literasi Indonesia berada di peringkat kedua dari bawah. Artinya, minat baca masyarakat masih sangat rendah.
Pada momentum hari Kebangkitan Nasional, meningkatkan semangat membaca dan literasi dapat menjadi cara mengisi momen tersebut.
5. Reaktulisasi
Reaktualisasi merupakan perbuatan mengaktualisasi kembali pembaruan nilai-nilai kehidupan masyarakat terkait semangat nasionalisme. Pelaksanaan ini dapat disesuaikan dengan kondisi saat ini dengan berbagai teknologi yang canggih dan modern.
ADVERTISEMENT
(IPT)