HIV/AIDS, Penyakit Menular yang Paling Berbahaya

Kabar Harian
Menyajikan beragam informasi terbaru, terkini dan mengedukasi.
Konten dari Pengguna
19 Oktober 2021 18:08 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi penderita penyakit menular yang paling berbahaya, yaitu HIV/AIDS. Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi penderita penyakit menular yang paling berbahaya, yaitu HIV/AIDS. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
HIV/AIDS merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi virus Human immunideficiency. Virus ini akan menyebabkan tubuh penderitanya memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah.
ADVERTISEMENT
Bagian yang paling menakutkan adalah ketika HIV berkembang menjadi AIDS karena bisa mengancam nyawa. Tak heran, menurut buku Kebijakan dan Respons Epidemik Penyakit Menular oleh Ridwan Amiruddin (2013: 133), penyakit menular yang paling berbahaya adalah penyakit HIV/AIDS.
Ada beberapa tahapan sebelum HIV berubah menjadi AIDS dalam tubuh. Selama virus telah masuk ke dalam tubuh, HIV akan berkembang dengan berbagai proses.
Penderita HIV/AIDS akan mengalami berbagai masalah kesehatan, dari level ringan hingga yang paling berat. Butuh waktu yang lama dari perubahan infeksi HIV menjadi AIDS, tetapi pada dasarnya, tidak ada waktu yang pasti bagi setiap penderita.
Lantas, mengapa HIV/AIDS merupakan penyakit menular yang paling berbahaya dan menakutkan di dunia? Simak alasan lengkapnya berikut ini.
Penularan penyakit HIV/AIDS dapat melalui jarum suntik (kontak darah). Foto: Shutterstock

Mengenal Penyakit HIV/AIDS

Hingga saat ini, HIV/AIDS masih menjadi topik permasalahan kesehatan internasional. Sebab, penyakit ini telah banyak ditemukan di berbagai belahan dunia dan belum ditemukan teknologi yang dapat menyembuhkannya.
ADVERTISEMENT
HIV adalah virus (retrovirus) yang menginfeksi sel-sel sistem imunologi, sehingga merusak sistem kekebalan manusia. Sementara itu, AIDS adalah kondisi kesehatan seseorang ketika HIV telah merusak sistem kekebalan tubuh.
HIV dapat menular melalui hubungan seksual, kontak dengan darah penderita, dari ibu hamil ke anak di dalam kandungannya, atau melalui proses menyusui. Tanpa pengobatan, HIV dapat merusak serta melemahkan sistem kekebalan tubuh, hingga akhirnya penderita terjangkit AIDS.
Ibu hamil dapat menularkan penyakit HIV/AIDS ke anak yang dikandungnya. Foto: Shutterstock

Gejala Penyakit HIV/AIDS

Dikutip melalui situs Kementrian Sosial BBPPKS Kota Makasar, gejala yang mungkin timbul jika terjangkit virus HIV bergantung pada tingkat keparahannya. Gejala awal dari terjangkitnya virus HIV di antaranya, yaitu:
ADVERTISEMENT
Sementara itu, jika penderita telah terjangkit virus HIV, penderita hanya bisa memperlambat proses berkembangnya virus. Jika penderita tidak melakukan pengobatan apa pun, dalam kurun cepat atau lambat, virus ini akan berubah menjadi penyakit AIDS.
Penderita dengan sistem kekebalan tubuh yang baik mungkin membutuhkan waktu yang lebih lama, untuk mengubah infeksi penyakit HIV menjadi AIDS.
Saat berubah menjadi AIDS, sistem imun penderita akan rusak. Penderitanya akan lebih mudah terserang berbagai macam penyakit, termasuk kanker. Hal ini biasanya ditandai dengan gejala-gejala sebagai berikut:
ADVERTISEMENT
Sayangnya, hingga detik ini belum ditemukan obat yang dapat menyembuhkan penyakit ini. Hanya terdapat obat-obatan yang mampu memperlambat perkembangannya, sehingga penderita HIV/AIDS bisa bertahan hidup untuk waktu yang lebih lama.
(VIO)