Konten dari Pengguna

Homo Erectus: Sejarah Penemuan, Ciri-Ciri, dan Pola Kehidupannya

Kabar Harian
Menyajikan beragam informasi terbaru, terkini dan mengedukasi.
26 November 2021 13:26 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi manusia purba jenis Homo erectus yang sedang mengumpulkan makanan. Foto: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi manusia purba jenis Homo erectus yang sedang mengumpulkan makanan. Foto: Unsplash
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Homo erectus adalah jenis manusia purba pertama yang mampu berjalan tegak. Manusia purba satu ini merupakan salah satu spesies nenek moyang manusia yang paling dikenal dalam sejarah.
ADVERTISEMENT
Siapa sangka, bahwa Homo erectus hampir terlihat tidak memiliki perbedaan dengan manusia modern. Dari cara mereka berdiri, ukuran tubuh, bahkan bentuk tubuhnya, hampir serupa dengan manusia modern. Perbedannya, wajah Homo erectus tampak lebih rata dan alisnya menonjol.
Tentu saja pernyataan-pernyataan sebelumnya adalah hipotesis, karena kini Homo erectus telah punah. Nenek moyang manusia yang penuh teka-teki ini, mungkin berevolusi di Afrika lebih dari 2 juta tahun yang lalu.
Ilustrasi Homo erectus sebagai manusia purba pertama yang mampu berjalan tegak. Foto: Wikimedia Commons

Penemuan Homo erectus

Berdasarkan situs petabudaya.belajar.go.id milik Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Homo erectus pertama kali ditemukan di dua tempat, yaitu Pulau Jawa, Indonesia dan China.
Indonesia sendiri menyebutnya sebagai "Manusia Jawa", sedangkan China menyebutnya dengan “Manusia Peking”.
Penemuan fosil Homo erectus di Pulau Jawa dilakukan oleh Eugene Dubois pada tahun 1891. Penemuan ini merupakan salah satu bukti penting, dalam mendukung gagasan teori evolusi manusia yang diciptakan Charles Darwin.
ADVERTISEMENT
Diperkirakan, sebagian besar Homo erectus telah punah setelah munculnya manusia modern. Namun, beberapa penemuan yang dilakukan di Pulau Jawa, memiliki penanggalan usia sampai pada 40.000 tahun lalu. Tentu saja penemuan ini menimbulkan beberapa kontroversi.
Jika penanggalan tersebut benar, hal ini menunjukkan bahwa Homo erectus hidup berdampingan dengan Homo sapiens, meskipun hanya di daerah yang sangat terbatas di Indonesia.
Penjelajahan yang dilakukan Homo erectus ke seluruh dunia adalah pertama kalinya untuk spesies hominini mampu pergi keluar benua Afrika. Diduga, penjelajahan ini terjadi 2 juta tahun sebelum manusia modern akhirnya berusaha meniru penjelajahan besar ini.
Ilustrasi bebatuan yang menjadi peninggalan kebudayaan Homo erectus. Foto: Pixabay

Ciri-Ciri Fisik Homo erectus

Mengutip dalam buku Ilmu Pengetahuan Sosial Terpadu Kelas X karya Drs. Anwar Kurnia (2007: 26), ciri fisik Homo erectus hampir menyerupai manusia modern. Ciri-cirinya, yaitu:
ADVERTISEMENT
Homo erectus jauh lebih pintar daripada hominini-hominini sebelumnya. Mereka spesies pertama yang menggunakan api, mengumpulkan makanan, sekaligus berburu sebagai cara hidup.
Homo erectus juga membuat peralatan kapak dari batu, pada saat memasuki zaman kebudayaan Acheulean. Hal ini dicirikan dari kapak genggam sebagai bentuk peninggalannya.
ADVERTISEMENT
Meski Homo erectus telah bisa membuat alat-alat dari bebatuan sekaligus menyalakan api untuk memasak, kemampuan bahasa mereka masih sangat buruk. Belum ada bukti bahwa mereka mampu melakukan perilaku modern seperti menggunakan bahasa ataupun menciptakan seni.
(VIO)