Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.90.0
Konten dari Pengguna
Hukum Puasa Ramadan beserta Dalil, Rukun, dan Keutamaannya
10 Maret 2024 21:39 WIB
·
waktu baca 7 menitTulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Ramadan merupakan bulan yang penuh kemuliaan. Bulan ini banyak dinantikan oleh seluruh umat Islam di seluruh dunia. Sebelum melaksanakan ibadah puasa umat Islam perlu mengetahui hukum puasa Ramadan beserta dalil, rukun, dan keutamaannya.
ADVERTISEMENT
Ketika memasuki bulan Ramadan akan banyak yang lebih mendekatkan diri kepada Allah dengan cara memperbaiki ibadah. Salah satu ibadah utama saat bulan Ramadan adalah puasa. Inilah hukum puasa Ramadan beserta dalil, rukun, dan keutamaannya.
Hukum Puasa di Bulan Ramadan beserta Dalil
Kata puasa memiliki nama lain yakni shaum. Kata ini disebutkan satu kali pada QS. Maryam ayat 26, dan shiyam disebutkan 9 kali di Al-Qur’an.
Shaum memiliki makna yang luas. Makna tersebut mencakup makna puasa, sehingga apapun yang berkaitan dengan menahan itu menggunakan kata shaum.
Makna shiyam adalah puasa yang memiliki syarat dan ketentuan khusus. Puasa Ramadan menggunakan kata shiyam yang terdapat pada QS. Al-Baqarah 183 – 185. Hal ini berarti puasa Ramadan memiliki aturan yang harus dipenuhi untuk menjalankannya.
ADVERTISEMENT
1. Hukum Puasa Ramadan
2. Dalil Puasa Ramadan di Alquran
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَۙ
Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa (QS: Al-Baqarah 183)
اَيَّامًا مَّعْدُوْدٰتٍۗ فَمَنْ كَانَ مِنْكُمْ مَّرِيْضًا اَوْ عَلٰى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ اَيَّامٍ اُخَرَ ۗوَعَلَى الَّذِيْنَ يُطِيْقُوْنَهٗ فِدْيَةٌ طَعَامُ مِسْكِيْنٍۗ فَمَنْ تَطَوَّعَ خَيْرًا فَهُوَ خَيْرٌ لَّهٗ ۗوَاَنْ تَصُوْمُوْا خَيْرٌ لَّكُمْ اِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُوْنَ
(Yaitu) beberapa hari tertentu. Maka, siapa di antara kamu sakit atau dalam perjalanan (lalu tidak berpuasa), (wajib mengganti) sebanyak hari (yang dia tidak berpuasa itu) pada hari-hari yang lain. Bagi orang yang berat menjalankannya, wajib membayar fidyah, (yaitu) memberi makan seorang miskin. Siapa dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan,51) itu lebih baik baginya dan berpuasa itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui. (QS: Al-Baqarah 184)
ADVERTISEMENT
شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِيْٓ اُنْزِلَ فِيْهِ الْقُرْاٰنُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنٰتٍ مِّنَ الْهُدٰى وَالْفُرْقَانِۚ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ ۗوَمَنْ كَانَ مَرِيْضًا اَوْ عَلٰى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ اَيَّامٍ اُخَرَ ۗيُرِيْدُ اللّٰهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلَا يُرِيْدُ بِكُمُ الْعُسْرَ ۖوَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللّٰهَ عَلٰى مَا هَدٰىكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Bulan Ramadan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu serta pembeda (antara yang hak dan yang batil). Oleh karena itu, siapa di antara kamu hadir (di tempat tinggalnya atau bukan musafir) pada bulan itu, berpuasalah. Siapa yang sakit atau dalam perjalanan (lalu tidak berpuasa), maka (wajib menggantinya) sebanyak hari (yang ditinggalkannya) pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu dan tidak menghendaki kesukaran. Hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu agar kamu bersyukur. (QS: Al-Baqarah 185)
ADVERTISEMENT
3. Dalil Puasa Ramadan pada Hadis
“Agama lslam itu ditegakkan atas lima dasar. Pertama: bersyahadat bahwa tidak ada Tuhan melainkan Allah dan Muhammad adalah utusan Allah. Kedua: mendirikan shalat. Ketiga: membayar zakat. Keempat: melaksanakan haji. Kelima: berpuasa di bulan Ramadhan.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
Rukun Puasa Ramadan
Rukun puasa merupakan komponen penting yang harus dipenuhi saat menjalankan puasa. Berikut ini adalah rukun puasa Ramadan yang harus diperhatikan.
1. Niat
Seseorang harus berniat secara tulus sebelum fajar menyingsing saat akan melaksanakan ibadah puasa. Niat ini dapat dilakukan dalam hati tanpa perlu diucapkan.
2. Menahan Diri
Seseorang harus menahan diri dari makan, minum, dan melakukan aktivitas yang dapat membatalkan puasa mulai dari terbit fajar hingga terbenam matahari. Apabila pantangan ini dilakukan secara sengaja maka akan mengakibatkan puasa batal.
ADVERTISEMENT
3. Menjauhi Perilaku yang Merusak Ibadah Puasa
Seorang juga harus menjauhi perilaku yang bisa merusak ibadah saat melakukan puasa. Perilaku tersebut dapat berupa berkata kasar, berbohong, dan melakukan perbuatan dosa lain.
4. Memiliki Kesadaran untuk Beribadah
Rukun terakhir puasa Ramadan adalah memiliki kesadaran untuk beribadah. Orang yang akan berpuasa harus menjalankan puasa dengan penuh kesadaran atas tujuan dan makna di balik ibadah puasa Ramadan.
Syarat Puasa Ramadan
Terdapat syarat yang harus dipenuhi untuk melaksanakan puasa Ramadan. Berikut adalah syarat puasa Ramadan.
1. Islam
Seseorang harus beragama Islam jika ingin melakukan puasa Ramadan. Hal ini disebabkan karena puasa Ramadan diwajibkan untuk semua umat Islam.
2. Sehat Jasmani dan Rohani
Seseorang harus dalam keadaan sehat jasmani maupun rohani untuk menjalankan puasa. Seseorang yang sakit diizinkan untuk tidak berpuasa dan dapat digantikan kemudian hari.
ADVERTISEMENT
3. Baligh
Puasa tidak diwajibkan bagi anak-anak yang belum mencapai usia baligh atau pubertas. Usia baligh dapat ditandai dengan menstruasi pada perempuan dan mimpi basah pada laki-laki.
4. Menjadi Mukallaf
Seseorang harus mencapai tingkat akil baliq atau disebut juga mukallaf untuk dapat berpuasa. Tidak diwajibkan berpuasa bagi orang yang belum mencapai tingkat akal yang sempurna seperti anak kecil atau orang yang tidak berakal.
Keutamaan Puasa Ramadan
Puasa Ramadan mempunyai kedudukan yang agung. Terdapat keutamaan dan ganjaran besar bagi orang-orang yang berpuasa. Berikut adalah keutamaan puasa Ramadan.
1. Menghapus Dosa yang Telah Lalu
Dari Abu Hurairah Ra bahwasanya Rasulullah SAW bersabda:
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
“Barangsiapa berpuasa Ramadhan atas dasar iman dan mengharap pahala dari Allah, maka dosanya yang telah lalu akan diampuni.” (HR. Bukhari no. 38 dan Muslim No. 860).
ADVERTISEMENT
2. Masuk Surga
Berdasarkan hadis:
عَنْ أَبِي عَبْدِ اللَّهِ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ الْأَنْصَارِيِّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا: "أَنَّ رَجُلًا سَأَلَ رَسُولَ اللَّهِ فَقَالَ: أَرَأَيْت إذَا صَلَّيْت الْمَكْتُوبَاتِ، وَصُمْت رَمَضَانَ، وَأَحْلَلْت الْحَلَالَ، وَحَرَّمْت الْحَرَامَ، وَلَمْ أَزِدْ عَلَى ذَلِكَ شَيْئًا؛ أَأَدْخُلُ الْجَنَّةَ؟ قَالَ: نَعَمْ". رَوَاهُ مُسْلِمٌ
Abu Abdillah Jarir Al-Anshari RA menerangkan, ada seorang lelaki yang bertanya kepada Rasulullah SAW, ''Bagaimana pendapatmu jika aku telah mengerjakan sholat maktubah (sholat fardhu lima waktu), berpuasa Ramadhan, menghalalkan yang halal dan mengharamkan yang haram, dan aku tidak menambahnya dengan suatu apapun. Apakah aku bisa masuk surga?'' Rasul menjawab, ''Ya.'' (HR Muslim "15).
3. Doanya Terkabulkan
Rasulullah SAW bersabda:
إِنَّ لِلّهِ فِى كُلِّ يَوْمٍ عِتْقَاءَ مِنَ النَّارِ فِى شَهْرِ رَمَضَانَ ,وَإِنَّ لِكُلِّ مُسْلِمٍ دَعْوَةً يَدْعُوْ بِهَا فَيَسْتَجِيْبُ لَهُ
ADVERTISEMENT
”Sesungguhnya Allah membebaskan beberapa orang dari api neraka pada setiap hari di bulan Ramadhan, dan setiap muslim apabila dia memanjatkan do’a, akan dikabulkan.” (HR. Al Bazaar. Al Haitsami dalam Majma’ Az-Zawaid, 10: 14 mengatakan bahwa perowinya tsiqoh -terpercaya-. Lihat Jami’ul Ahadits, 9: 224)
ﺇﻥ ﻟﻠﻪ ﺗﺒﺎﺭﻙ ﻭﺗﻌﺎﻟﻰ ﻋﺘﻘﺎﺀ ﻓﻲ ﻛﻞ ﻳﻮﻡ ﻭﻟﻴﻠﺔ _ ﻳﻌﻨﻲ ﻓﻲ ﺭﻣﻀﺎﻥ _ , ﻭﺇﻥ ﻟﻜﻞ ﻣﺴﻠﻢ ﻓﻲ ﻛﻞ ﻳﻮﻡ ﻭﻟﻴﻠﺔ ﺩﻋﻮﺓ ﻣﺴﺘﺠﺎﺑﺔ
“Sesungguhnya Allah mempunyai orang-orang yang akan dibebaskan (dari neraka) setiap hari dan malam. Setiap hamba dari mereka punya do’a yang mustajab.” (HR Ahmad 12/420. Hadits ini dishahihkan oleh asy-Syaikh al Albani di dalam Shahih al-Jami’ no. 2169).
4. Pahala yang Berlipat Ganda
Berdasarkan hadis:
dari Abu Hurairah radhiallahu’anhu berkata, Rasulullah sallallahu’alaihi wa sallalm bersabda:
ADVERTISEMENT
( كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ يُضَاعَفُ الْحَسَنَةُ عَشْرُ أَمْثَالِهَا إِلَى سَبْعمِائَة ضِعْفٍ ، قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ : إِلَّا الصَّوْمَ فَإِنَّهُ لِي وَأَنَا أَجْزِي بِهِ )
"Semua amal Bani Adam akan dilipat gandakan kebaikan sepuluh kali sampai tujuh ratus kali lipat. Allah Azza Wa Jallah berfirman, ‘Kecuali puasa, maka ia untuk-Ku dan Aku yang akan memberikan pahalanya."
Yakni Aku akan memberikan pahala yang banyak tanpa menentukan kadarnya. Hal ini seperti firman Allah Ta’ala, "Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah Yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas." (QS. Az-Zumar: 10)
Makna ungkapan ‘Puasa untuk-Ku’, maksudnya adalah bahwa dia termasuk ibadah yang paling Aku cintai dan paling mulia di sisi-Ku.
Ibnu Abdul Bar berkata, "Cukuplah ungkapan ‘Puasa untuk-Ku’ menunjukkan keutamaannya dibandingkan ibadah-ibadah lainnya.
ADVERTISEMENT
Diriwayatkan oleh An-Nasa’i, 2220 dari Abu Umamah rahdiallahuanhu berkata, Rasulullah SAW bersabda, "Hendaklah kalian berpuasa, karena tidak ada yang menyamainya." (Dishahihkan oleh Al-Albany dalam shahih Nasai)
Hukum puasa Ramadan memiliki berbagai dalil, rukun, dan keutamaannya. Seseorang yang akan berpuasa harus memperhatikan berbagai hal agar puasanya lancar dan diterima oleh Allah. (Fia)