Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Hukum Shalat Tarawih, Wajib atau Sunah? Berikut Penjelasannya
30 Maret 2022 21:35 WIB
·
waktu baca 5 menitDiperbarui 1 Desember 2022 18:08 WIB
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Salat tarawih adalah salah satu amalan yang banyak dijalankan oleh umat muslim. Meskipun demikian, sebagian orang Islam masih bingung dengan hukum shalat tarawih.
ADVERTISEMENT
Artikel ini akan membahas tentang hukum shalat tarawih, keutamaan, hingga tata cara dari pelaksanaan salat tarawih. Simak penjelasan lengkapnya di bawah ini.
Apa Itu Shalat Tarawih?
Dikutip dari buku Panduan Muslim Sehari-hari karya DR. KH. M. Hamdan Rasyid, MA, dan Saiful Hadi El-Sutha, salat tarawih adalah salat yang hanya dilaksanakan pada bulan Ramadan.
Salat tarawih dilakukan pada malam di bulan puasa. Waktu pengerjaannya adalah sesudah salat isya sampai menjelang masuknya waktu imsak atau terbitnya fajar.
Kata tarawih sendiri memiliki makna istirahat. Artinya, orang yang melakukan salat tarawih beristirahat setelah melaksanakan salat empat rakaat.
Salat tarawih banyak dijadikan sebagai sarana bagi setiap muslim untuk meraih keutamaan yang besar dan pahala berlimpah pada bulan Ramadan.
ADVERTISEMENT
Hukum Shalat Tarawih
Apakah shalat tarawih itu wajib atau sunnah? Hal ini mungkin sering dipertahankan oleh umat Islam yang belum mengetahui hukum dari salat tarawih.
Menurut Yusak Burhanudin dan Muhammad Najib dalam buku Fikih Madrasah Ibtidaiyah Kelas III, hukum shalat tarawih adalah sunah muakkad. Artinya, salat ini sangat dianjurkan oleh syariat untuk diamalkan.
Anjuran tersebut terdapat pada salah satu hadis Nabi Muhammad saw yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah. Hadis tersebut berbunyi.
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ: كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُرَغِّبُ فِي قِيَامِ رَمَضَانَ مِنْ غَيْرِ أَنْ يَأْمُرَهُمْ فِيهِ بِعَزِيمَةٍ فَيَقُولُ مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
ADVERTISEMENT
Artinya:
Kalimat “qâma ramadlâna” di dalam hadis tersebut mengacu pada makna salat tarawih. Meskipun, ulama berbeda pendapat mengenai dosa jenis apakah yang diampuni dalam hadits tersebut.
Selain itu, hadis berikut ini juga menganjurkan untuk mengamalkan salat tarawih pada bulan Ramadan.
مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
Artinya:
ADVERTISEMENT
Keutamaan Shalat Tarawih
Sebagai suatu amalan yang dianjurkan, salat tarawih tentunya mempunyai sejumlah keutamaan. Dinukil dari Buku Aktivitas Ibadah untuk Anak Saleh karya Putri Khumaeroh, berikut ini keutamaan dari pelaksanaan ibadah salat tarawih:
Tata Cara Shalat Tarawih
Salat tarawih adalah salat khusus pada malam bulan Ramadan yang dilaksanakan setelah salat Isya dan sebelum salat witir.
Pada umumnya, pelaksanaan salat tarawih hampir sama dengan salat fardu lainnya. Namun, perbedaan kedua salat tersebut terletak pada niatnya.
Berikut penjelasan mengenai tata cara salat tarawih yang disadur dari buku Panduan Lengkap Salat Fardu & Sunah karya Tim Grasindo.
ADVERTISEMENT
1. Membaca Niat
Niat salat tarawih dibedakan untuk imam dan makmum. Berikut bacaan niat salat tarawih:
اُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً إِمَامًا ِللهِ تَعَالَى
(Ushalli sunnatat Tarāwīhi rak'atayni mustaqbilal qiblati adā'an imāman lillāhi ta'ālā)
Artinya:
اُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً مَأْمُوْمًا لِلهِ تَعَالَى
(Ushalli sunnatat Tarāwīhi rak'atayni mustaqbilal qiblati adā'an ma'mūman lillāhi ta'ālā)
Artinya:
2. Takbiratul Ihram
Mengucapkan kalimat takbir ketika memulai salah yang sebelumnya diawali dengan niat salat tarawih.
3. Membaca Ta'awudz dan Surah al-Fatihah
Setelah itu, dilanjutkan dengan membaca bacaan ta'awudz untuk meminta perlindungan pada Allah SWT dari godaan setan dan dilanjutkan surah al-Fatihah
ADVERTISEMENT
4. Melafalkan Surah Pendek
Setelah membaca surah al-Fatihah, dilanjutkan dengan membaca surah pendek yang ada dalam Alquran.
5. Rukuk
Kemudian membaca takbir lalu melakukan rukuk, yakni gerakan salat membungkuk dengan tangan ditekankan di lutut sehingga punggung dan kepala sama rata. Jangan lupa untuk membaca bacaan doa rukuk.
6. Iktidal
Selanjutnya, melakukan gerakan iktidal, yaitu berdiri tegak setelah rukuk sebelum sujud sembari membaca doa iktidal.
7. Sujud Pertama
Setelah melakukan iktidal, maka gerakan selanjutnya adalah sujud dengan cara berlutut dan meletakkan dahi ke lantai sambil membaca doa sujud.
8. Duduk di Antara Dua Sujud
Lalu bangkit dan duduk di antara dua sujud sembari membacakan doa khusus untuk gerakan tersebut.
9. Sujud Kedua
Setelah itu, lanjutkan dengan sujud kedua yang dilakukan atau dilaksanakan dengan cara yang sama dengan sujud pertama.
10. Melaksanakan Rakaat Kedua
Bangkit dari sujud, lalu mengerjakan rakaat kedua dengan gerakan yang sama dengan rakaat pertama, yakni mulai dari membaca al-Fatihah hingga sujud kedua.
ADVERTISEMENT
11. Duduk Tahiyat Akhir
Setelah melaksanakan sujud kedua, kemudian bangkit dari sujud dan duduk untuk tahiyat akhir yang dilakukan dengan membaca doa tahiyat akhir.
12. Salam
Selanjutnya, mengakhiri salat dengan mengucapkan salam dan diakhiri dengan melafalkan lafal istighfar.
Itulah tata cara pelaksanaan salat tarawih. Cara pelaksanaan salat tarawih di Indonesia pada umumnya dilakukan dengan dua cara, yaitu:
(SAI)