Konten dari Pengguna

Ikatan Kovalen: Pengertian, Jenis-Jenis, dan Contohnya

Kabar Harian
Menyajikan beragam informasi terbaru, terkini dan mengedukasi.
11 Januari 2022 9:43 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi belajar mengenai senyawa kimia. Foto: iStock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi belajar mengenai senyawa kimia. Foto: iStock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Dalam pelajaran kimia, ikatan kovalen adalah ikatan antara dua atau lebih atom berdasarkan penggunaan elektron secara bersama-sama. Ikatan kovalen biasanya terjadi antara atom-atom non-logam.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari Biologi Molekular oleh Triwibowo Yuwono, ikatan kovalen adalah ikatan yang paling kuat dan paling stabil antara atom-atom. Ikatan kovalen yang terjadi di antara atom-atom akan menyusun suatu molekul.
Artikel ini akan membahas lebih jauh mengenai pengertian, jenis-jenis, dan contoh ikatan kovalen.

Pengertian Ikatan Kovalen

Menurut Omang Komarudin dalam New Edition Pocket Book Kimia SMA Kelas X, XI and XII, ikatan kovalen adalah ikatan yang terbentuk akibat pemakaian bersama pasangan elektron antara dua atom atau lebih.
Atom-atom yang terlibat dalam ikatan kovalen adalah atom-atom non-logam. Ikatan kovalen memiliki sifat-sifat sebagai berikut.
ADVERTISEMENT

Jenis-Jenis Ikatan Kovalen dan Contohnya

Ilustrasi belajar mengenai senyawa kimia. Foto: iStock
Dikutip dari Bank Soal CMS (Cepat Menguasai Soal) Kimia SMA dan MA oleh Enik Suyahni, jenis-jenis ikatan kovalen dibagi menjadi dua, yaitu berdasarkan jumlah pasangan elektron dan perbedaan keelektronegatifan atom-atom yang berikatan.
Berdasarkan Jumlah Pasangan Elektron
Ada beberapa jenis ikatan kovalen berdasarkan jumlah pasangan elektron yang digunakan bersama untuk berikatan, yaitu sebagai berikut.
1. Kovalen Tunggal
Ikatan kovalen tunggal adalah ikatan yang menggunakan satu pasang elektron. Ikatan ini umumnya juga disebut sebagai ikatan kovalen biasa.
Simbol yang digunakan pada ikatan jenis ini adalah garis satu (-). Contoh senyawa kovalen tunggal adalah hidrogen fluorida (HF).
2. Kovalen Rangkap Dua
Ikatan kovalen rangkap dua adalah ikatan yang menggunakan dua pasang elektron. Simbol yang digunakan untuk jenis kovalen ini adalah garis dua (=). Contoh senyawa kovalen rangkap dua adalah karbon dioksida (CO2) dan oksigen (O2).
ADVERTISEMENT
3. Kovalen Rangkap Tiga
Ikatan kovalen rangkap tiga adalah ikatan yang menggunakan tiga pasang elektron. Simbol yang digunakan untuk jenis ikatan ini adalah garis tiga (≡). Contoh senyawa kovalen rangkap tiga adalah nitrogen (N2).
Berdasarkan Keelektronegatifan Atom-Atom yang Berikatan
Jenis ikatan kovalen berdasarkan keelektronegatifan yang berikatan dibagi menjadi dua macam, yaitu sebagai berikut.
1. Ikatan Kovalen Polar
Ikatan kovalen polar adalah ikatan yang terjadi apabila pasangan elektron yang dipakai bersama memihak atau mengutub ke salah satu atom atau gugus atom.
Saat elektron mengutub maka terbentuklah momen dipol (mengukur tingkat polaritas). Terdapat satu sisi yang positif, sedangkan bagian lain merupakan sisi negatif.
Pada ikatan kovalen polar, pasangan elektron akan cenderung mendekati atom yang memiliki keelektronegatifan yang lebih tinggi.
Ilustrasi senyawa kimia HCl. Foto: iStock
Perlu diingat bahwa sifat keelektronegatifan suatu unsur akan semakin besar dalam satu periode dari kiri ke kanan, dan semakin kecil dalam satu golongan dari atas ke bawah. Contoh ikatan kovalen polar adalah asam klorida (HCl).
ADVERTISEMENT
Atom hidrogen memiliki kelektronegatifan H = 2,1, sedangkan klorin memiliki keelektronegatifan Cl = 3,0. Ini akan menyebabkan pasangan elektron lebih dekat ke arah atom Cl. Hal ini membuat Cl cenderung negatif dan H cenderung positif (terbentuklah momen dipol yang tidak saling meniadakan).
2. Ikatan Kovalen Non-Polar
Ikatan kovalen non-polar adalah ikatan yang terjadi apabila pasangan elektron yang dipakai bersama dari atom yang sama sehingga memiliki keelektronegatifan yang sama.
Ikatan kovalen non-polar tidak memiliki perbedaan keelektronegatifan, molekulnya beberbentuk simetris, dan tidak memiliki pasangan elektron bebas.
Contoh ikatan kovalen non-polar adalah hidrogen (H2). Dalam hal ini, atom H berikatan dengan atom H lagi, keduanya memiliki nilai keelektronegatifan yang sama, yaitu masing-masing 2,1.
ADVERTISEMENT
(SFR)