Konten dari Pengguna

Imunisasi Polio: Manfaat, Efek Samping, hingga Jadwal Pemberian

Kabar Harian
Menyajikan beragam informasi terbaru, terkini dan mengedukasi.
3 Februari 2022 18:19 WIB
·
waktu baca 4 menit
clock
Diperbarui 17 Februari 2022 11:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Imunisasi polio guna mengurangi penyebaranya. Foto: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Imunisasi polio guna mengurangi penyebaranya. Foto: Unsplash
ADVERTISEMENT
Polio merupakan salah satu penyakit yang tergolong tinggi di Indonesia dan kebanyakan menyerang anak-anak. Oleh karena itu, dibutuhkan imunisasi polio untuk mengurangi penyebarannya.
ADVERTISEMENT
Menurut Primaya Hospital, pengertian dari imunisasi polio adalah salah satu pemberian vaksin yang di dalamnya terdapat virus yang sudah dilemahkan terlebih dahulu. Pemberian imunisasi itu untuk melindungi tubuh dari gangguan poliomyelitis atau infeksi polio.
Biasanya, imunisasi polio diberikan pada bayi atau anak-anak digabungkan dengan jenis vaksin yang lainnya, seperti DTP (difteri, tetanus, dan polio). Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), terdapat dua jenis vaksin polio, yakni:
ADVERTISEMENT

Efek Samping Imunisasi Polio

Kemerahan merupakan efek samping imunisasi polio. Foto: Unsplash
Dikutip Healthline, efek samping imunisasi polio dapat bersifat ringan atau berat. Berikut efek samping imunisasi polio yang ringan, yakni:
Efek samping ringan dari imunisasi polio biasanya hilang dalam beberapa hari dan jarang menimbulkan komplikasi yang serius. Sementara itu, efek samping imunisasi polio yang lebih berat di antaranya:
Khusus untuk vaksin polio berjenis IPV, efek samping berupa bintik merah yang terasa nyeri mungkin akan muncul pada anak.
Efek samping imunisasi polio dapat ditangani dengan memberikan obat pereda nyeri, seperti paracetamol atau ibuprofen.
ADVERTISEMENT

Efek Imunisasi Polio 2 Kali

Bagaimanakah efek imunisasi polio 2 kalii. Foto: Unsplash
Menurut buku Asuhan Kebidanan Gawat Darurat Pada Anak karya Siti Mudlikah, SST., M.Kes, umumnya imunisasi polio suntik diberikan 1 kali pada usia 4 bulan dan yang terakhir usia di antara 4-6 tahun agar kekebalannya terbentuk semakin sempurna.
Sementara itu, dosis kedua imunisasi polio dilakukan setidaknya 1-2 bulan setelah dosis pertama. Perlu diingat bahwa imunisasi polio tidak boleh diberikan kepada bayi yang menderita diare dan penyakit parah.
Imunisasi polio sebanyak 2 kali juga dapat menimbulkan efek samping. Namun, efek ini tidak jauh berbeda dengan imunisasi polio yang pertama.
Menurut Kid's Health Your Child's Immunization Polio Vaccine, demam dan diare jadi efek imunisasi polio yang sering terjadi. Selain efek samping tersebut, ada beberapa anak kecil yang menunjukkan gejala alergi.
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu, sebelum melakukan imunisasi polio pada anak, ada baiknya melakukan konsultasikan kepada dokter.

Cara Pemberian Imunisasi Polio Injeksi

Cara pemberian imunisasi polio injeksi yang terbagi jadi 2 jenis. Foto: Unsplash
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, imunisasi polio dibedakan menjadi dua jenis yakni oral polio vaccine (OPV) dan inactivated polio vaccine (IPV).
Kedua jenis ini memiliki cara pemberian imunisasi polio injeksi yang berbeda-beda, jenis IPV biasanya diberikan melalui suntikan di lengan atau tungkai. Pemberian IPV disarankan untuk diberikan 2 kali sebelum berumur 1 tahun.
Kemudian, polio booster akan diberikan pada saat anak berusia 18 tahun. Jika pemberian vaksin polio pada bayi atau anak terlambat, dapat dilanjutkan kembali dengan dosis yang lebih lengkap.
Sementara itu, vaksin polio OPV diberikan dengan meneteskan langsung pada mulut anak sebanyak 2 tetes secara langsung atau dicampur dengan gula pada sendok.
ADVERTISEMENT

Manfaat Imunisasi Polio

Manfaat dan cara pemberian imunisasi polio. Foto: Unsplash
Menurut laman resmi dari WHO (World Health Organization), manfaat imunisasi polio adalah untuk menguatkan imunitas anak terhadap virus polio. Virus polio sangat berbahaya hingga dapat menyebabkan kelumpuhan pada anak-anak hingga orang dewasa.
Apabila sudah diberikan saat usia kanak-kanak, vaksin ini tidak perlu lagi diberikan saat usia dewasa. Imunisasi polio di Indonesia menjadi gerakan yang penting untuk mengurangi risiko penyebaran polio di sekitar.
Indonesia merupakan negara yang tergolong tinggi penyebaran polionya. Oleh karena itu, pemerintah melalui Kementerian Kesehatan RI terus menggalakkan program imunisasi anak polio ini untuk mengobati dan mengurangi penyebaran polio.

Jadwal Imunisasi Polio

Ikatan Dokter Anak Indonesia telah memberikan jadwal imunisasi polio yang sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Umumnya, vaksin polio oral atau OPV diberikan sejak lahir.
ADVERTISEMENT
Imunisasi polio diberikan minimal sebanyak empat kali dengan selang waktu minimal empat minggu. Jadwal imunisasi polio tersebut yaitu 0, 2, 4, dan 6 bulan. Pemberian vaksin pun akan dilakukan berulang ketika bayi pada usia 18-24 bulan dan 5-6 tahun.
(JA)