Indikator Kualitas Air Sungai: Mutu Air, Status Mutu Air, dan Sumber Air

Ilustrasi Air Sungai. Foto: iStock

Kualitas air sungai merupakan suatu ukuran kondisi air dilihat dari karakteristik fisik, kimiawi, dan biologisnya. Indikator kualitas air sungai ditentukan berdasarkan mutu air sungai.

Kualitas air sungai juga menunjukkan ukuran kondisi air relatif terhadap kebutuhan biota air dan manusia. Kualitas air sungai sering kali menjadi ukuran standar terhadap kondisi kesehatan ekosistem air dan kesehatan manusia terhadap air minum.

Selain itu, air sungai juga menjadi sumber air baku untuk berbagai kebutuhan lainnya, seperti industri, pertanian, dan pembangkit tenaga listrik.

Di sisi lain, sungai juga dijadikan tempat pembuangan berbagai macam limbah sehingga tercemar dan kualitasnya semakin menurun. Oleh karena itu, air memiliki peranan dan fungsi penting dalam kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa pada tahun 2007 sekitar 3% rumah tangga di Indonesia menjadikan sungai sebagai sumber air minum.

Indikator yang digunakan ketika melakukan pengukuran sumber air minum di antaranya:

Perhitungan indeks untuk indikator kualitas air sungai dilakukan berdasarkan Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 115 Tahun 2003 tentang Pedoman Penentuan Status Mutu Air.

Pada pedoman tersebut, dijelaskan mengenai penentuan status mutu air dengan metode indeks pencemaran. Untuk lebih jelasnya, simak pembahasan berikut.

Indikator Kualitas Air Sungai

Ilustrasi Sungai. Foto: iStock

Dalam perhitungan indikator kualitas air sungai, metode indeks pencemaran merupakan salah satu metode yang digunakan untuk menentukan status mutu air.

Berikut masing-masing pengertian mengenai mutu air, status mutu air, dan sumber air.

Berbagai lembaga negara di dunia bersandar kepada data ilmiah dan keputusan politik dalam menentukan standar kualitas air sungai yang diizinkan untuk keperluan tertentu.

Kondisi air sungai bervariasi seiring waktu tergantung pada kondisi lingkungan setempat. Air sungai terikat erat dengan kondisi ekologi setempat sehingga kualitas air termasuk suatu subjek yang sangat kompleks dalam ilmu lingkungan.

Aktivitas industri seperti manufaktur, pertambangan, konstruksi, dan transportasi merupakan penyebab utama pencemaran air sungai, juga limpasan permukaan dari pertanian dan perkotaan.

(SFR)