Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.99.1
3 Ramadhan 1446 HSenin, 03 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna
Isi Teks Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928, Sejarah, dan Maknanya
26 Oktober 2024 19:10 WIB
·
waktu baca 7 menitTulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Sumpah ini berfungsi sebagai simbol persatuan di antara berbagai suku, agama, dan budaya di tanah air. Makna sumpah ini lebih dalam daripada sekadar ungkapan, yang mencerminkan semangat perjuangan dan harapan untuk membangun bangsa yang merdeka dan berdaulat.
Dikutip dari jupera.org, Sumpah Pemuda dan Bangsa Indonesia: Implementasi pada Siswa di Perguruan Tinggi, Gunawan Santoso dkk(Agustus 2023), Sumpah Pemuda merupakan jembatan para pemuda Indonesia untuk menegaskan cita-cita bangsa Indonesia sesuai dengan apa yang tertuang dalam ketiga isi Sumpah Pemuda.
Isi Teks Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928
Isi teks Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928 adalah salah satu dokumen paling penting dalam sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia.
Dengan tiga poin utama yang menegaskan tekad para pemuda untuk bersatu, menjadi satu bangsa, dan menggunakan satu bahasa-bahasa Indonesia.
ADVERTISEMENT
Sumpah ini mencerminkan semangat persatuan di tengah beragam budaya, suku, dan agama. Sumpah Pemuda adalah hasil dari Kongres Pemuda II yang diikrarkan pada 28 Oktober 1928 di Jakarta.
Sumpah ini menjadi momen penting dalam pergerakan nasional Indonesia dan memiliki berbagai makna, antara lain: menyatukan perjuangan, membangun identitas sebagai bangsa Indonesia, meningkatkan kebanggaan terhadap Bahasa Indonesia, serta menumbuhkan semangat nasionalisme.
Berikut adalah isi teks Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928:
Makna Mendalam dari Sumpah Pemuda
1. Butir Pertama
Menyatakan, "Kami Poetera dan Poeteri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, Tanah Indonesia."
ADVERTISEMENT
Pernyataan ini menegaskan bahwa semua pemuda Indonesia, tanpa membedakan suku, ras, atau agama, menganggap tanah Indonesia sebagai tanah air yang sama. Ini menunjukkan pentingnya rasa cinta terhadap tanah air dan persatuan di antara seluruh rakyat Indonesia .
Dalam konteks sejarah, ungkapan ini muncul sebagai tanggapan terhadap kolonialisme yang memecah belah dan menindas.
Dengan menegaskan adanya satu tanah air, para pemuda menguatkan komitmen mereka untuk bersatu dalam perjuangan mencapai kemerdekaan.
2. Butir Kedua
Menyatakan, "Kami poetera dan poeteri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia."
Pernyataan ini menegaskan bahwa meskipun Indonesia terdiri dari berbagai suku dan etnis, semua pemuda mengidentifikasi diri mereka sebagai bagian dari satu bangsa, yaitu bangsa Indonesia.
Ini adalah langkah krusial dalam membangun identitas nasional di tengah keragaman. Dengan mengakui diri sebagai bagian dari bangsa Indonesia, para pemuda menunjukkan solidaritas dan komitmen untuk berjuang bersama demi kemerdekaan.
ADVERTISEMENT
Ungkapan ini juga menjadi dasar bagi gerakan nasionalisme yang menentang penjajahan.
3. Butir Ketiga
Menyatakan, "Kami poetera dan poeteri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia." Bahasa memiliki peran penting dalam menyatukan masyarakat yang beragam.
Dengan menetapkan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan, para pemuda menekankan pentingnya komunikasi dan pemahaman antarwarga negara.
Ini juga merupakan langkah strategis dalam membangun identitas nasional yang kuat. Diharapkan, bahasa Indonesia akan berfungsi sebagai alat untuk menyebarkan ide-ide perjuangan dan mendukung kerja sama di antara berbagai kelompok dalam memperjuangkan kemerdekaan.
Relevansi dan Dampak yang Terkandung dalam Sumpah Pemuda
Sumpah Pemuda menjadi sumber inspirasi bagi perjuangan kemerdekaan dan menjadi dasar bagi organisasi pemuda yang melawan penjajahan.
Semangat Sumpah Pemuda menekankan pentingnya pendidikan, kesadaran akan hak dan tanggung jawab, serta rasa cinta tanah air dalam membentuk karakter bangsa yang kuat.
ADVERTISEMENT
Selain itu, Sumpah Pemuda juga mengajarkan bahwa keberagaman adalah kekuatan, dan persatuan perlu dijaga dalam setiap aspek kehidupan berbangsa.
Sejarah Sumpah Pemuda
Sumpah Pemuda adalah ikrar kebangsaan yang disusun dalam kongres pemuda kedua di Jakarta pada 27-28 Oktober 1928.
Ikrar ini mencerminkan pernyataan para pemuda Indonesia dari berbagai latar belakang daerah, suku, dan agama, yang bersatu dalam keyakinan bahwa tumpah darah, bangsa, dan bahasa persatuan mereka adalah Indonesia.
Keyakinan ini kemudian disebarkan sebagai dasar bagi semua organisasi kebangsaan di Indonesia setelah peristiwa kongres pemuda kedua.
Kongres pemuda kedua diprakarsai oleh Perhimpunan Pelajar-Pelajar Indonesia (PPPI), sebuah organisasi pemuda yang terdiri dari pelajar dari seluruh Indonesia.
Kongres ini bertujuan untuk memperkuat rasa persatuan dan kebangsaan yang sudah berkembang di kalangan pemuda.
ADVERTISEMENT
Sebelum kongres berlangsung, para pemuda mengadakan pertemuan pada 3 Mei 1928 dan 12 Agustus 1928 untuk membahas pembentukan panitia, susunan acara, waktu, tempat, dan biaya.
Pertemuan tersebut menghasilkan kesepakatan bahwa kongres pemuda kedua akan dilaksanakan pada 27-28 Oktober 1928 di tiga lokasi: Gedung Katholieke Jongelingen Bond, Oost-Java Bioscoop, dan Indonesische Clubgebouw (Rumah Indekos, Kramat No. 106).
Biaya keseluruhan akan ditanggung oleh organisasi-organisasi yang berpartisipasi dan juga melalui sumbangan sukarela.
Susunan Panitia Kongres Pemuda ll
Ketua : Soegondo Djojopoespito (PPPI)
Wakil ketua : R.M. Djoko Marsaid (Jong Java)
Sekretaris : Muhammad Yamin (Jong Sumatranen Bond)
ADVERTISEMENT
Bendahara : Amir Sjarifuddin (Jong Bataks Bond)
Pembantu I : Djohan Mohammad Tjai (Jong Islamieten Bond)
Pembantu II : R. Katja soengkana (Pemoeda Indonesia)
Pembantu III : R.C.L. Senduk (Jong Celebes)
Pembantu IV : Johannes Leimena (Jong Ambon)
Pembantu V : Mohammad Rochjani Soe'oed (Pemoeda Kaoem Betawi)
Rapat Pertama Kongres ll
Rapat pertama,malam hari Sabtu 27 Oktober 1928 di Gedung Katholieke Jongenlingen Bond (KJB). Ketua kongres, Sugondo Djojopuspito, memberi sambutan menekankan betapa pentingnya persatuan dan kesatuan di antara pemuda Indonesia.
Ia mengajak semua peserta untuk menyatukan visi dan misi dalam upaya meraih kemerdekaan.
Sugondo juga menekankan perlunya kolaborasi antara organisasi pemuda dari berbagai daerah, suku, dan agama, serta mengajak para pemuda untuk memperkuat semangat kebangsaan dan identitas nasional. Hasil rapat pada hari pertama adalah:
ADVERTISEMENT
Rapat Kedua Kongres ll
Rapat kedua, pagi hari, Minggu, 28 Oktober 1928, di Gedung Oost-Java Bioscoop.
Rapat ini membahas mengenai masalah pendidikan dilakukan oleh kedua pembicara, yakni Poernomowoelan dan Sarmidi Mangoensarkoro, yang berpendapat bahwa anak perlu mendapatkan pendidikan kebangsaan.
ADVERTISEMENT
Para pemuda juga menekankan pentingnya keseimbangan antara pendidikan di sekolah dan di rumah. Selain itu, anak harus dididik dengan cara yang demokratis.Hasil rapat pada hari kedua diantara lainnya:
ADVERTISEMENT
Rapat Ketiga Kongres lll
Rapat ketiga, sore hari, Minggu, 28 Oktober 1928 di Gedung Indonesische Clubgebouw, Soenario menjelaskan bahwa nasionalisme dan demokrasi memiliki peran penting selain gerakan kepanduan.
Sementara itu ramelan menegaskan bahwa gerakan kepanduan tidak terpisahkan dari pergerakan nasional. Sejak dini, gerakan kepanduan mendidik anak-anak untuk disiplin dan mandiri, sifat-sifat yang diperlukan dalam perjuangan.
Sebelum kongres ditutup, lagu “Indonesia Raya” yang dibawakan oleh Wage Rudolf Supratman dengan biola diperdengarkan. Lagu ini disambut dengan sangat antusias oleh peserta kongres.
Kongres kemudian ditutup dengan pembacaan keputusan oleh Sugondo Djojopuspito, yang disusun oleh Mohammad Yamin.
Isi teks Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928 merupakan sebuah pernyataan yang kaya makna, Sumpah Pemuda menjadi simbol persatuan dan kebangkitan bangsa Indonesia.
ADVERTISEMENT
Dengan menekankan cinta tanah air, identitas nasional, dan bahasa persatuan, Sumpah Pemuda mengajak generasi muda untuk tetap berkomitmen pada cita-cita kemerdekaan dan pembangunan bangsa.(mrs)