Konten dari Pengguna

Jejak Karbon: Pengertian, Penyebab, dan Cara Menanggulanginya

Kabar Harian
Menyajikan beragam informasi terbaru, terkini dan mengedukasi.
18 Agustus 2024 11:08 WIB
·
waktu baca 8 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi jejak karbon. Unsplash.com/Marcin-Jozwiak
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi jejak karbon. Unsplash.com/Marcin-Jozwiak
ADVERTISEMENT
Jejak karbon atau carbon footprint adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan total emisi gas rumah kaca (GRK) yang dihasilkan oleh aktivitas manusia. Hal ini terjadi baik secara langsung maupun tidak langsung.
ADVERTISEMENT
Gas rumah kaca yang paling umum dalam jejak karbon adalah karbon dioksida (CO2). Termasuk juga gas lain seperti metana (CH4) dan dinitrogen oksida (N2O), yang semuanya berpengaruh pada perubahan iklim global.

Pengertian Jejak Karbon

Ilustrasi jejak karbon. Unsplash.com/Markus-Spiske
Berdasarkan kutipan dari ppsdmaparatur.esdm.go.id, jejak karbon berasal dari berbagai aktivitas manusia, seperti pembakaran bahan bakar fosil untuk transportasi (mobil, pesawat), produksi dan konsumsi energi listrik, proses industri, serta kegiatan pertanian dan kehutanan.
Hal ini diukur dalam satuan massa karbon dioksida ekuivalen (CO2e), yang memperhitungkan potensi pemanasan global dari gas-gas rumah kaca lain. Perhitungan ini bisa dilakukan untuk individu, organisasi, produk, atau bahkan negara.
Jejak karbon langsung (direct carbon footprint) mencakup emisi langsung dari sumber yang dimiliki atau dikendalikan oleh seseorang atau entitas.
ADVERTISEMENT
Contohnya adalah emisi dari kendaraan pribadi, pemanasan rumah, atau penggunaan listrik dari sumber energi fosil.
Sedangkan jejak karbon tidak langsung (indirect carbon footprint) mencakup emisi dari proses produksi barang dan jasa yang dikonsumsi. Contohnya adalah emisi yang dihasilkan saat produksi makanan, pakaian, atau elektronik yang kemudian kita beli dan gunakan.
Beberapa dampak yang terjadi seperti peningkatan jejak karbon global, memberi pengaruh signifikan terhadap pemanasan global, yang menyebabkan perubahan iklim.
Jejak karbon yang besar dapat menyebabkan penurunan kualitas udara, kenaikan permukaan laut, dan keanekaragaman hayati yang terancam.
Selain itu, perubahan iklim akibat peningkatan jejak karbon dapat menyebabkan bencana alam, kelangkaan sumber daya, serta mempengaruhi kesehatan dan kesejahteraan masyarakat.

Penyebab Jejak Karbon

Ilustrasi jejak karbon. Unsplash.com/Markus-Spiske
Jejak karbon disebabkan oleh berbagai aktivitas manusia. Berikut adalah penjelasan mengenai beberapa penyebab jejak karbon:
ADVERTISEMENT

1. Pembakaran Bahan Bakar Fosil

2. Kegiatan Pertanian

ADVERTISEMENT

3. Deforestasi dan Perubahan Penggunaan Lahan

4. Pengolahan Limbah

5. Konsumsi Energi di Rumah Tangga

ADVERTISEMENT

6. Produksi dan Konsumsi Barang

7. Pariwisata

8. Penggunaan Produk Kimia

ADVERTISEMENT
Penyebab jejak karbon sangat beragam dan tersebar di hampir semua aspek kehidupan manusia. Mengurangi jejak karbon memerlukan perubahan pada tingkat individu, komunitas, dan kebijakan global untuk menciptakan solusi yang lebih berkelanjutan.

Cara-cara Menanggulangi Jejak Karbon

Ilustrasi jejak karbon. Unsplash.com/Abhyuday-Majhi
Menanggulangi jejak karbon memerlukan pendekatan yang komprehensif, melibatkan perubahan dalam perilaku individu, kebijakan pemerintah, inovasi teknologi, serta kerja sama global.
Berikut adalah penjelasan lengkap mengenai cara-cara menanggulangi jejak karbon:

1. Penggunaan Energi yang Lebih Efisien

ADVERTISEMENT

2. Beralih ke Sumber Energi Terbarukan

3. Pengurangan dan Pengelolaan Limbah

4. Transportasi Ramah Lingkungan

ADVERTISEMENT

5. Pertanian Berkelanjutan

6. Perlindungan dan Rehabilitasi Ekosistem

ADVERTISEMENT

7. Inovasi dan Teknologi

8. Kesadaran dan Edukasi Masyarakat

ADVERTISEMENT

9. Kerja Sama Global

Mengurangi jejak karbon memerlukan pendekatan yang terintegrasi, mencakup semua sektor dan melibatkan setiap individu serta pemerintah di seluruh dunia. Sehingga semua orang dapat berkontribusi pada upaya global dalam memerangi perubahan iklim.(Aya)