Jelaskan 3 Cara Perpindahan Kalor! Ini Penjelasannya

Kabar Harian
Menyajikan beragam informasi terbaru, terkini dan mengedukasi.
Konten dari Pengguna
30 September 2021 12:51 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi perpindahan kalor. Foto: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi perpindahan kalor. Foto: Unsplash
ADVERTISEMENT
Pada sebuah benda, perpindahan kalor atau panas terjadi dari benda yang bersuhu tinggi ke benda yang bersuhu rendah. Kalor sendiri merupakan energi yang pindah dari satu benda ke benda lain karena ada perbedaan suhu.
ADVERTISEMENT
Contoh sederhananya adalah es yang disimpan pada air hangat akan melebur dan mencapai kesetimbangan termal. Peristiwa itu terjadi karena adanya perpindahan kalor dari air panas ke es.
Jika suatu benda menerima kalor, maka suhu benda tersebut akan naik. Sebaliknya, jika benda itu melepaskan kalor, maka suhunya akan turun atau semakin rendah.
Karena kalor merupakan salah satu bentuk energi, satuan kalor sama dengan satuan energi, yaitu Joule (J). Ada 3 cara perpindahan kalor yang dapat terjadi. Apa saja? Berikut penjelasannya.

3 Cara Perpindahan Kalor

Perpindahan kalor dapat terjadi dengan tiga cara, yaitu konduksi (hantaran), konveksi (aliran), dan radiasi (pancaran). Berikut pembahasan mengenai setiap jenis perpindahan kalor tersebut.
1. Konduksi (Hantaran)
Ilustrasi perpindahan kalor secara konduksi. Foto: iStock
Konduksi adalah perpindahan kalor melalui zat tanpa disertai zat perantaranya. Konduksi umumnya terjadi pada benda padat. Benda yang menghantarkan panas dengan baik disebut konduktor, sedangkan yang sulit menghantarkan panas disebut isolator.
ADVERTISEMENT
Mengutip buku Pratis Belajar Fisika untuk Kelas X SMA/MA oleh Aip Saripudin dkk, konduksi terjadi karena atom-atom zat padat yang menerima kalor atau dipanaskan akan bergetar sangat kuat.
Kemudian, atom-atom tersebut akan memindahkan sebagian energi miliknya ke atom-atom terdekat yang ditumbuknya. Atom-atom itu menumbuk atom lain dan seterusnya sehingga terjadi hantaran energi dalam zat padat tersebut.
Dalam kehidupan sehari-hari, contoh peristiwa konduksi dapat ditemukan saat memasak makanan. Panci yang digunakan untuk memasak akan mendapat panas atau kalor di setiap bagiannya, meskipun bagian panic yang terkena apo hanyalah bagian bawahnya.
2. Konveksi (Aliran)
Berbeda dengan konduksi, konveksi biasanya terjadi pada fluida atau zat alir, seperti zat cair, gas, atau udara. Itu karena konveksi merupakan perpindahan kalor yang diikuti zat perantaranya.
ADVERTISEMENT
Contohnya, saat memasak air, terjadi perpindahan kalor dari air di bagian dasar panci yang menerima kalor dari kompor ke air di bagian permukaan air. Akibatnya, air yang menerima kalor akan bergerak ke atas, sedangkan air yang masih dingin turun ke bawah.
3. Radiasi (Pancaran)
Radiasi atau pancaran adalah perpindahan kalor yang tidak memerlukan medium zat perantara dengan cara melalui gelombang elektromagnetik. Radiasi biasanya disertai dengan cahaya.
Sebagai contoh, perpindahan kalor dari matahari ke bumi. Mengutip buku Fisika Kelompok Teknologi dan Kesehatan oleh Osa Pauliza, kalor dari matahari tidak dapat mengalir melalui atmosfer bumi secara konduksi karena udara di atmosfer merupakan konduktor yang buruk.
Panas matahari juga tidak dapat sampai ke bumi melalui konveksi karena harus melalui pemanasan bumi terlebih dahulu dan tetap memerlukan perantara untuk membawa kalor.
ADVERTISEMENT
Karena itu, meskipun antara bumi dan matahari merupakan ruang hampa, panas matahari tetap sampai ke bumi melalui perpindahan kalor secara radiasi.
(ADS)