Konten dari Pengguna

Jenis Danau Berdasarkan Proses Terjadinya

Kabar Harian
Menyajikan beragam informasi terbaru, terkini dan mengedukasi.
8 Desember 2021 10:59 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Danau. Foto: iStock
zoom-in-whitePerbesar
Danau. Foto: iStock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Danau terbentuk berdasarkan proses terjadinya dan aliran airnya. Jenis danau berdasarkan proses terjadinya terbagi menjadi enam macam, yaitu danau tektonik, vulkanik, tektovulkanik, karst, glasial, dan waduk atau bendungan.
ADVERTISEMENT
Sementara berdasarkan aliran airnya, danau terbagi menjadi danau aliran dan danau tertutup.
Danau adalah suatu cekungan di permukaan bumi yang digenangi air dalam jumlah yang relatif banyak. Air danau berasal dari sungai, air tanah, dan hujan.
Pada umumnya, sifat air danau adalah tawar. Namun, ada beberapa danau yang agak asin, terutama di daerah pantai.
Artikel ini akan membahas lebih lanjut mengenai jenis danau berdasarkan proses terjadinya. Untuk lebih jelas, simak uraian lengkapnya di bawah ini.

Jenis Danau Berdasarkan Proses Terjadinya

Dikutip dari Top No. 1 Sukses Pendalaman Materi SMP/MTs Kelas VII oleh Tim Smart Nusantara, jenis-jenis danau berdasarkan proses terjadinya adalah sebagai berikut.
1. Danau Tektonik
Danau Poso. Foto: Wikipedia
Danau tektonik adalah jenis danau yang terbentuk karena peristiwa tektonik seperti gempa bumi. Akibat gempa, terjadi proses patahan pada permukaan tanah.
ADVERTISEMENT
Permukaan tanah yang patah mengalami pemerosotan atau ambles dan menjadi cekung. Selanjutnya, bagian yang cekung karena ambles tersebut terisi air dan terbentuklah danau.
Contoh dari danau tektonik adalah Danau Poso, Danau Tempe, Danau Tondano, dan Danau Towuti di Sulawesi. Lalu, Danau Singkarak, Danau Maninjau, dan Danau Takengon di Sumatra.
2. Danau Vulkanik
Danau Kelimutu. Foto: iStock
Danau vulkanik adalah jenis danau yang terbentuk pada kawah lubang kepunden bekas letusan gunung berapi.
Ketika gunung api meletus, batuan yang menutup kawasan kepunden rontok dan meninggalkan bekas lubang di sana. Begitu terjadi hujan, lubang tersebut terisi air dan membentuk sebuah danau.
Contoh dari danau vulkanik adalah Danau Kelimutu di Flores, Kawah Bromo, Danau Gunung Lamongan di Jawa Timur, Danau Batur di Bali, Danau Kerinci di Sumatra Barat, dan Kawah Gunung Kelud.
ADVERTISEMENT
3. Danau Tektovulkanik
Danau Toba. Foto: iStock
Danau tektovulkanik adalah jenis danau yang terjadi akibat proses gabungan antara proses vulkanik dengan proses tektonik.
Ketika gunung api meletus, sebagian tanah atau batuan yang menutupi gunung patah dan merosot membentuk cekungan. Selanjutnya, cekungan tersebut terisi air dan terbentuklah danau.
Contoh dari danau tektovulkanik adalah Danau Toba di Sumatra Barat.
4. Danau Karst
Danau Maobu Buton. Foto: iStock
Danau karst adalah jenis danau yang terbentuk di daerah berbatu kapur. Danau jenis ini terjadi akibat adanya erosi atau pelarutan batu kapur.
Bekas erosi membentuk cekungan yang kemudian terisi air sehingga terbentuklah danau.
Contoh dari danau karst adalah Danau Maobu Buton, dan jenis danau ini juga banyak dijumpai di sebelah selatan Pulau Jawa, tepatnya di Gunung Kidul, Yogyakarta.
ADVERTISEMENT
5. Danau Glasial
Danau Superior. Foto: Secret World
Danau glasial adalah jenis danau yang terjadi karena erosi glasial pada zaman es dilluvium.
Contoh dari danau glasial adalah Danau Michigan, Danau Superior, dan Danau Ontario, semuanya dekat perbatasan antara Amerika Serikat dan Kanada.
6. Danau Buatan (Waduk atau Bendungan)
Waduk Jatiluhur. Foto: Wikipedia
Danau buatan adalah danau yang sengaja dibuat oleh manusia, baik untuk kepentingan irigasi maupun pembangkit listrik. Danau jenis ini dapat berupa waduk atau bendungan.
Contoh dari danau buatan adalah Waduk Jatiluhur, Waduk Gajah Mungkur, dan Waduk Asahan.
(SFR)